Sir Galahad (Abad VI)/ Sir Galahad (Century VI) FOR GENERAL HISTORY


Sir Galahad (Abad VI)

(Sumber: 2008. Pahlawan Rakyat Sedunia. Bandung: Nuansa.)

            Anak haram dari Sir Lancelot, Sir Galahad, adalah orang yang sangat mulia dan berbudi di antara semua ksatria di Round Table. Dalam Idylls of the King karya Lord Alfred Tennyson, ia berkata, “Kekuatanku adalah seperti kekuatan sepuluh orang, karena hatiku bening”.

            Legendanya terutama berkaitan dengan pencarian Holy Grail (?), yang dikatakan telah digunakan oleh Jesus dalam Makan Malam Terakhir (Last Supper) dan oleh Joseph dari Arimathea  untuk menangkap darah Jesus setelah ia disalib. Kemudian, ketika Joseph di penjara, bejana yang menghasilkan makanan muncul dan memberinya makanan selama 42 tahun.

            Sir Galahad, yang disebut sebagai keturunan terakhir Joseph, berada di antara ksatria yang menyaksikan pandangan selintas tentang Grail yang mengilhami pencarian itu. Setelah beberapa tahun, hanya Sir Galahad dan dua ksatria lain, Bors dan Percival, yang cukup sempurna untuk mendapatkannya.

            Para ksatria itu pergi ke Kastil Corbenic, tempat di mana Joseph mengambil Grail. Luka Pelles yang tak tersembuhkan menghalanginya dari menjadi ayah bagi anak-anak dan area di sekeliling kastil itu dari ditumbuhi tumbuh-tumbuhan. Sekali waktu, tiga ksatria itu melihat bayangan di tempat Joseph menjadi seorang pendeta, dan kemudian para malaikat membawa masuk Grail dan tombak yang berasal dari salib dengan darah Jesus yang menempel padanya. Seorang anak yang muncul di atas Grail menjelma ke dalam sebuah lembaran roti, dan Jesus menjelma dari Grail itu untuk memberikan komuni (kerukunan) kepada para ksatria. Pengalaman mereka itu dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa dalam misa, roti dan anggur menjadi symbol dari tubuh dan darah Kristus.

            Sir Galahad menyembuhkan Pelles dengan darah yang menempel pada tombak itu. Maka luka pun hilang dan tanah itu menjadi subur. Kemudian, ketiga ksatria itu berlayar dengan perahu mengangkut Grail dengan didukung oleh kekuatan ysifat yang penuh rahasia ke kota yang jauh yakni Sarras. Setelah Sir Galahad meninggal, Bors dan Percival menyaksikan Grail naik ke langit, dan tidak pernah terlihat lagi sejak saat itu.

IN ENGLISH (with google translate Indoneesian-english):

Sir Galahad (Century VI)

(Source: 2008. Folk Heroes Day. Bandung: Nuance.)

Illegitimate son of Sir Lancelot, Sir Galahad, is a very noble and virtuous of all the knights at the Round Table. In Idylls of the King Alfred Lord Tennyson's work, he said, "My strength is as the strength of ten men, because my heart is clear".

The legend is mainly related to the Grail quest (?), Who is said to have been used by Jesus in the Last Dinner (Last Supper) and by Joseph of Arimathea to catch the blood of Jesus after he was crucified. Later, when Joseph in prison, which produces food vessel appeared and gave her food for 42 years.

Sir Galahad, which is referred to as the last descendant of Joseph, were among the warriors who witnessed the sight that inspires a glimpse of the Grail quest. After a few years, only Sir Galahad and two other knights, Bors and Percival, perfect enough to get it.

The knights were going to Corbenic Castle, the place where Joseph took the Grail. Pelles unhealed wounds prevent him from being a father to the children and the area around the castle of overgrown vegetation. Once upon a time, three knights saw a shadow in Joseph became a priest, and then the Angels brought in the Grail and the spear that comes from the cross with the blood of Jesus attached to it. A child who appears on the Grail transformed into a sheet of bread, and Jesus was incarnate of the Grail to give communion (communion) to the knights. Their experience was meant to show that in the Mass, the bread and wine become the symbol of the body and blood of Christ.

Sir Galahad heals Pelles with the blood on the spear. The wound was gone, and the land became fertile. Then the third knight on a boat transporting Grail ysifat supported by the mysterious force to the distant city Sarras. After Sir Galahad died, Bors and Percival watched Grail rose into the sky, and was never seen again since.

0 comments:

Post a Comment