Raja Tutankhamen, Raja Fir’aun di Mesir (1358-1339 Sebelum Masehi)/ King Tutankhamen, King Pharaoh of Egypt (1358-1339 BC) FOR GENERAL HISTORY


Raja Tutankhamen, Raja Fir’aun di Mesir (1358-1339 Sebelum Masehi)

(Sumber: 2008. Pahlawan Rakyat Sedunia. Bandung: Nuansa.)

            Meskipun faktanya bahwa raja muda ini secara historis termasuk raja Fir’aun, Mesir, yang kurang terkenal, tetapi kuburan Raja Tutankhamen adalah yang paling utuh dan terkenal di antara kuburan keluarga Fir’aun. Hal ini memberinya popularitas yang sangat besar setelah ditemukan pada tahun 1922. Selain itu, pada tahun 1970, kebanyakan isinya tersebar ke Inggris dan Amerika Serikat, sehingga ia menjadi pola dasar Fir’aun. Selama gelombang pertama popularitasnya, tabir kematian emasnya menjadi terkenal seperti Mona Lisa (lihat no.24), sedangkan selama gelombang kedua, perdagangan hebat melanda Amerika Serikat, benar-benar mengilhami lagi Top 40 oleh seorang pelawak, Steve Martin.

            Seorang arkeolog Inggris, Howard Carter, meneliti lembah raja-raja itu sekitar satu dekade untuk menemukan pintu masuk ke kuburan tersebut. Padahal sebelumnya, kuburan itu tidak terjamah selama 3.000 tahun karena benar-benar tersamar oleh bongkahan batu karang di dekatnya. Pusaka kuburannya sangat dengan jumlah lebih dari 5.000. kesemuanya dimaksudkan untuk mengabdi kepada Raja Tutankhamen dalam kehidupan di alam baka. Pusaka itu dijejalkan ke dalam tiga ruangan, termasuk satu singgasana bertatah emas, kereta-kereta tempur yang terurai, senjata, permainan, pakaian, furniture, dan minuman anggur. Dalm ruangan keempat atau kamar pemakaman, terdapat empat tirai pemakaman yang sangat besar menaungi peti mayat yang terbuat dari batu kwarsa di dalam tiga peti mati yang kaya hiasan. Sementara di bagian dalamnya berlapis emas dan menyangga mumi Raja Tutankhamen yang dihiasi dengan makhkota berlapis batu permata. Beberapa helai seprei tersulam dengan benang emas dan banyak barang perhiasan dari emas.

            Banyak orang Mesir percaya bahwa keluarga Fir’aun memerikan kutukan pada kuburan mereka untuk melindungi dari para penjarah, “Kematian akan menimpa siapa saja yang memasuki kuburan keluarga Fir’aun,” merupakan pepatah yang tersebar di tengah bangsa Arab. Sementara itu, pada sebuah lampu di kuburan Raja Tutankhamen terdapat tulisan dengan huruf hieroglif yang berbunyi, “Inilah aku yang melindungi kematian”.

            Tentu saja, kemalangan terjadi setelah penemuan kuburan itu.

            Pertama, burung kenari milik Carter dimakan oleh ular gurun berbisa. Lalu Lord Carnarvon, penyandang dana bagi Carter, meninggal hanya beberapa bulan setelah memasuki kuburan itu. Pada saat kematiannya, lampu di seluruh Kairo padam, dan di Inggris, anjing kesayangannya melolong dan jatuh mati. Penyebab aneh kematian Carnarvon karea akibat infeksi gigitan nyamuk di pipi kirinya berkembang menjadi pneumonia, sama bahayanya ketika mumi itu terbuka beberapa tahun kemudian dan memiliki luka di tempat yang sama. Terkahir, Carter menghadapi masalah dengan para peekrjanya di Mesir, yang mana mereka hampir menutup lagi kuburan itu.

            Penulis Sherlock Holmes, Sir Arthur Conan Doyle, memberikan banyak kepercayaan terhadap kutukan itu ketika mengatakan bahwa ia yakin raja itu mati dari “elemental-elemental, bukan jiwa, bukan roh, yang diciptakan para dukun Raja Tutankhamen”. Koran-koran memandang kematian seseorang sedikit berhubungan dengan kuburan itu sebagai bukti yang lemah dari kutukan itu, sementara beberapa film monster ditulis di seputar kutukan mumi yang menawan para penontonnya. Carter sendiri tidak mempercayai semua pembicaraan tentang kuburan itu dan masih bertahan hidup hingga tahun 1939, pada usia 65 tahun.

            Kepercayaan Raja Tutankhamen, sebagaimana ia menganutnya dengan setia, meyakini bahwa jika suatu nama selalu diingat dan disebut dengan anumerta, maka orang (pemilik nama) itu akan memiliki kehidupan yang lama di alam baka. Jika demikian, Raja Tutankhamen masih menikmati hari-harinya.

IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):

King Tutankhamen, King Pharaoh of Egypt (1358-1339 BC)

(Source: 2008. Folk Heroes Day. Bandung: Nuance.)

Despite the fact that the young king has historically included Pharaoh king of Egypt, which is less well known, but the tomb of King Tutankhamen is the most intact and well-known in the family tomb of Pharaoh. This gave him enormous popularity after it was discovered in 1922. In addition, in 1970, most of it spread to England and the United States, so he became the archetype of Pharaoh. During the first wave of popularity, the golden veil of death to be famous like the Mona Lisa (see no.24), while during the second wave, great trade hit the United States, actually inspired another Top 40 by a comedian, Steve Martin.

A British archaeologist, Howard Carter, examined the valley of the kings were around a decade to find the entrance to the cemetery. Whereas before, the grave was untouched for 3,000 years because it is completely disguised chunks of rock nearby. Heritage is very grave, with more than 5,000. all of which are intended to serve the King Tutankhamen in the afterlife. Heirlooms were crammed into three rooms, including one gold inlaid throne, trains combat unraveled, weapons, games, clothing, furniture, and wine. The fourth room or rooms preformance funeral, there are four very large curtain shade funeral casket made of quartz stone coffin in the three rich decoration. While in the interior gilded mummy of King Tutankhamen and the prop is decorated with gemstones layered makhkota. Several strands of linen embroidered with gold thread and a lot of gold jewelery.

Many Egyptians believe that detail the curse of the pharaohs family graves to protect them from looters, "Death will happen to anyone who entered the family tomb of Pharaoh," is an adage that spread in the Arab nation. Meanwhile, on a lamp in the tomb of king Tutankhamen contained hieroglyphic writing with letters that read, "Here I am to protect death".

Of course, the misfortune occurred after the discovery of the tomb.

First, Carter owned a canary was eaten by snakes poisonous wasteland. Then Lord Carnarvon, the funder Carter, died just a few months after entering the tomb. At the time of his death, the lights throughout Cairo went out, and in the UK, his favorite dog howled and dropped dead. The cause of strange deaths due to infection Carnarvon karea mosquito bite on his left cheek developed into pneumonia, as dangerous when the mummy was open a few years later and had a wound in the same place. Finally, Carter faced a problem with the peekrjanya in Egypt, where they were about to close again the grave.

Sherlock Holmes author, Sir Arthur Conan Doyle, give much credence to the curse when he said that he believed the king was dead of "elemental-elemental, no soul, no spirit, who created the shaman king Tutankhamen". The papers look at the death of someone little to do with the cemetery as a weak evidence of the curse, while some monster movie written about the curse of the mummy's charming the audience. Carter himself did not believe all the talk about the grave and still survive until 1939, at the age of 65 years.

Faith of King Tutankhamen, as he subscribes to the faithful, believing that if a name is always remembered and called posthumous, then the person (owner name) it will have a long life in the afterlife. If so, King Tutankhamen was still enjoying his da

0 comments:

Post a Comment