Sinthoisme di Jepang/ Sinthoisme in Japan FOR JUNIOR HIGH SCHOOL HISTORY


Sinthoisme di Jepang

(Sumber: Buku Sejarah 1 untuk Sekolah Menengah Pertama)

Agama asli bangsa Jepang adalah agama Shinto. Shinto berarti “jalan Dewa”. Shintoisme menyembah berbagai dewa. Dewa dalam arti segala apa yang dianggap luhur, yang berpengaruh baik atau jelek atas hidup manusia. Agama Shinto adalah percampuran antara pemujaan alam, terutama matahari dengna pemujaan leluhur, Dewa yang tertinggi adalah Dewi Amaterasu-Omikami, yaitu Dewi matahari, Dewi Amaterasu-Omikami bukan saja dewi Matahari, tetapi juga menjadi pelindung pertanian. Dewi Amaterasu-Omikami dipakai juga sebagai lambang. Kaisar Jepang. Pada bulan Juli dan Agustus, ribuan orang mendatangi gunung Fuji untuk menyembah dewi itu. Sebelum agama Buddha masuk ke Jepang, mereka hampir tidak mengenal patung. Sebagai pengganti patung mereka memakai benda yang disebut “shintai” terdiri dari kaca, pedang batu atau benda-benda lainnya yang dianggap tempat tinggal jiwa “kami”. “Kami” adalah unsure yang mulia yang harus dihormati. Sedang unsure jahat (antara lain: jin, setan, hantu, dan lainnya) yang membawa penyakit, kemalangan, dan lain-lain dinamai “Yori”. Antara Jepang dan Korea terjalin hubungan yang erat. Kebudayaan Cina masuk ke Jepang, melalui Korea. Agama Buddha masuk ke Jepang adalah melalui Korea. Pada tahun 552, raja Korea pernah mengirimkan utusannya kepada Kaisar Jepang, Yamato. Utusan itu membawa sebuah patung Buddha yang terbuat dari emas dan beberapa buah naskah agama Buddha. Juga turut serta pula beberapa orang pendeta Buddha untuk mengajarkan agama Buddha di Jepang. Salah seorang pendorong penyebar agama Buddha di Jepang ialah Pangeran Shotoku Taishi. Pada tahun 612, Taishi wafat, tetapi agama Buddha sudah mulai berakar di Jepang, di samping agama Shinto. Pada abad VIII, banyak didirikan pagoda, pagoda kuil, dan patung Buddha di Nara.

IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):

Sinthoisme in Japan

(Source: History Book 1 for Secondary Schools)

Native religion of Japan is Shinto religion. Shinto means "the way of God". Shintoism worshiped various gods. Gods in the sense of all that is considered noble, a good or bad influence on human life. Shintoism is a mixture between the worship of nature, particularly the sun dengna ancestor worship, the supreme god is the goddess Amaterasu-Omikami, the sun goddess, Amaterasu-Goddess Omikami not only goddess of the sun, but also a protector of agriculture. Goddess Amaterasu-Omikami also used as a symbol. Emperor of Japan. In July and August, thousands of people came to Mount Fuji to worship the goddess. Before Buddhism into Japan, they almost do not recognize the statue. In lieu of a statue they put that thing called "shintai" composed of glass, stone swords or other items deemed residence soul "we". "We" are the noble elements that must be respected. Being evil elements (among others: Jinn, demons, ghosts, etc.) that carry the disease, misfortune, and others called "Yori". Between Japan and Korea are closely intertwined relationships. Chinese culture into Japan, through Korea. Buddhism entered Japan is through Korea. In the year 552, the king of Korea had sent their representatives to the Emperor of Japan, Yamato. The messenger brought a statue of Buddha made ​​of gold and some Buddhist manuscripts. Also participated also some Buddhist monks to teach Buddhism in Japan. One of the driving propagator of Buddhism in Japan is Prince Shotoku Taishi. In the year 612, Taishi's death, but Buddhism has begun to take root in Japan, in addition to the Shinto religion. In the eighth century, many established pagoda, pagoda temples and statues of Buddha in Nara.


0 comments:

Post a Comment