Hasil Hutan non kayu di Indonesia/ Non-timber Forest Products in Indonesia FOR JUNIOR HIGH SCHOOL GEOGRAPHY


Hasil Hutan non kayu di Indonesia

(Sumber: Pramudiwati, Riana. 2003. Geografi Untuk Kelas 2 Sekolah Menengah Pertama.Klaten: PT IntanPariwara.)

Ø  Rotan atau Penjalin. Rotan banyak dihasilkan dari hutan di daerah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Orang Palembang dan orang Jawa menyebut rotan dengan sebutan penjalin. Orang Toraja menyebutnya lauro, dan orang Makasar menyebutnya raukang atau uwe. Jenis rotan banyak sekali, antara lain rotan sega, rotan sega semu, dan rotan ayer. Rotan yang baik adalah rotan yang memiliki ciri antara lain: panjang ruasnya paling sedikit 20 cm, permukaannya keras, mengkilat atau cemerlang, berinti padat, lentur, dan berwarna muda. Sebagian besar rotan dimanfaatkan untuk perabotan rumah tangga dan anyaman. Indonesia merupakan penghasil rotan terbesar di dunia. Hasil rotan Indonesia diekspor ke Singapura, Eropa, dan Amerika.

Ø  Damar. Damar adalah getah keras yangdihasilkan dari bermacam pohon, damar banyak jenisnya, antara lain damar batu, damar daging, damar kesturi, dan damar laut. Damar dimanfaatkan pada industry sabun, vernis, cat, dan industry farmasi.

Ø  Kapur Barus. Kapur Barus merupakan hasil tambahan dari pohon kapur (kamper). Kapur barus merupakan Kristal kecil dalam lekah atau retak kayu kapur. Kapur barus dimanfaatkan di bidang obat dan sebagai bau-bauan. Kapur barus banyak dihasilkan dari hutan Sumatera.

Ø  Kemenyan (bahasa latin: Sytrax benzoin). Kemenyan dihasilkan dari getah pohon kemenyan. Oleh sebab itu, pohon kemenyan sering disebut pohon benzoe. orang Mandailing menyebutnya kayu Haminjon, orang Palembang menyebutnya bantung, dan orang PadangHulu menyebutnya Talanan. Kemenyan ada dua jenis yaitu kemenyan putih dan kemenyan hitam. Orang Palembang menebutnya menyan Sodokan dan menyanSesetan. Kemenyan dimanfaatkan untuk upacara adat dan bahan campur rokok (orang Jawa menyebutnya rokok Klembak).

Ø   Gambir (bahasa latin/ ilmiah: Uncaria gambir) yaitu sejenis tanaman perdu yang banyak terdapat dari hutan Sumatera (Kepulauan Riau dan Lingga) serta Kalimantan Barat. Gambir berasal dari perasan daun gambir yang diolah hingga menjadi Kristal keras berbentuk kue mirip mata uang Belanda. Gambir dimanfaatkan untuk bahan penyamakan kulit, penjernih bir, campuran obat, dan dapat dimakan bersama daun sirih.

Ø  Kopal. Kopal adalah getah dari pohon agathis yang digunakan untuk pabrik vernis. Getah dibedakan menjadi dua yaitu getah hasil sadapan yangdisebut kopal sadapan dan getah yang keluar sendiri dari pohon agathis disebut kopal galian. Kopal banyak dihasilkan dar hutan Sulawesi.

Ø  Kulit Pohon Bakau. Kulit pohon bakau yang dihasilkan dari hutan bakau di pantai timur Sumatera, pantai Utara Jawa, dan pantai selatan Papua. Kulit bakau sebagai bahan penyamak kulit.

Ø  Gondorukem atau Getah Tanah. Gondorukem disebut juga Getah Tanah karena berasal dari pohon yang sudah memfosil dalam tanah. Gondorukem dihasilkan dari hutan di daerah Pariangan, Jawa Barat dan Wonogiri, Jawa Tengah, Gondorukem dimanfaatkan untuk bahan pelitur dan cat agar mengkilap.

Ø  Terpentin. Terpentin adalah minyak hasil penyulingan getah dari kulit dan kayu pohon pinus, terpentin juga disebut damar cair. Terpentin sering dimanfaatkan sebagai bahan pengecer cat dan tinta. Terpentin banyak dihasilkan dari hutan di daerah Sumatera Utara.

Ø  Bambu. Bambu banyak dihasilkan dari hutan Sumatera dan Jawa. Bambu dimanfaatkan untuk kepentingan bahan rumah dan anyaman seperti atap, kerai, topi bambu.

Ø  Sutra Alam. Persustraan alam merupakan salah satu usaha di bidang kehutanan. Usaha persustraan alam menghasilkan kokon (kepompong) yang merupakan bahan baku benang sutra. Benang sutra memiliki nilai ekonomi tinggi. Sutra alam dihasilkan dari hutan Sumatera Barat, Jawa Barat, Dista Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan. Balai Persustraan Alam (BPA) di Indonesia terdapat di Desa Bili-bili, kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dengan memiliki tiga sub BPA, yaitu: Pertama, Sub BPA wilayah Soppeng yang mencakup daerah kerja Kabupaten Soppeng, Wajo, Sidenreng Rappang (Sidrap), Barru, dan Bone. Kedua, Sub BPA Wilayah Kabupaten Enrekang, Polewali Mamasa (Polmas), dan Luwu. Ketiga, Sub BPA Wilayah Gowa, yang mencakup daerah Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, dan Maros.

Ø  Minyak kayu Putih. Minyak kayu putih adalah minyak dari daun pohon Eucalyptus. Jenis pohon Eucalyptus yang banyak menghasilkan banyak kayu putih adalah pohon gelam (Melaleuca leucadendra). Sebutan lain untuk pohon gelam adalah Inggolom (Batak), Galam (Dayak), BaruGelang (Makasar), WaruGelang (Bugis), dan Iren (Seram Barat). Pohon gelam tersebar di seluruh Indonesia. Daerah penghasil minyak kayu putih adalah Kayeli (Pulau Buru) dan Seram Barat di Provinsi Maluku. Pada umumnya kayu putih dimanfaatkan untuk obat luar berbagai penyakit seperti pelemas otot kejang, mulas perut, dan sakit kepala.

Ø  Madu. Madu adalah hasil dari usaha pemeliharaan yang juga merupakan salah satu usaha di bidang kehutanan. Usaha pemeliharaan merupakan usaha yang berkaitan dengan upaya peningkatan diversifikasi hasil hutan non kayu, usaha pemeliharaan dilakukan di berbagai hutan di seluruh Indonesia.


IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):

Non-timber Forest Products in Indonesia

(Source: Pramudiwati, Riana., 2003. Geography For Class 2 High School Pertama.Klaten: PT IntanPariwara.)

 Rattan or Penjalin. Rattan generated a lot of forests in Sumatra, Kalimantan and Sulawesi. Javanese people call Palembang and rattan as the penjalin. Lauro Toraja people call, and the call raukang or uwe Napier. Type rattan aplenty, including rattan sega, sega rattan false, and rattan ayer. Rattan wicker good is characterized, among others: ruasnya length of at least 20 cm, hard surface, shiny or bright, solid core, flexible, and light-colored. Most of the cane used for furniture and wicker. Indonesia is the world's largest producer of rattan. Results rattan Indonesia exported to Singapore, Europe, and America.

 Resin. Damar is hard yangdihasilkan sap from many trees, many kinds of resins, such as amber stones, amber flesh, amber musk, and amber sea. Resin used in the industry of soap, varnish, paint and pharmaceutical industry.

 Kapur Barus. Kapur Barus is a product of the lime tree (camphor). Mothballs are small crystals in the aperture or lime wood cracks. Camphor used in the field of medicine and the smells. Generated a lot of camphor forests of Sumatra.

 Frankincense (Latin language: benzoin Sytrax). Frankincense is produced from the sap of trees of frankincense. Therefore, the frankincense tree is often called the tree benzoe. Mandailing people call Haminjon wood, the Palembang bantung call, and the call PadangHulu Talanan. There are two types of incense frankincense incense white and black. Palembang people poke and menyanSesetan menebutnya incense. Frankincense used for ceremonial and material mix cigarettes (cigarettes Klembak Javanese call it).

 Gambir (the Latin / scientific: Uncaria gambier) is a type of herbs that is widely available from the forests of Sumatra (Riau Islands and Linga) and West Kalimantan. Gambir derived from gambier leaves juice is processed to become hard crystal cake shaped like a Dutch currency. Gambir used for leather tanning materials, purification of beer, a mixture of drugs, and can be eaten with betel leaves.

 Kopal. Kopal is the sap of the tree agathis used for lacquer factory. Sap distinguished into two results leads yangdisebut copal resin lead and quit the sap called copal dug agathis tree. Kopal generated a lot of Sulawesi forest dar.

 Skin Mangrove Trees. Mangrove bark resulting from the mangrove forests on the east coast of Sumatra, Java's north coast, and the southern coast of Papua. Skin mangroves as a tanner.

 Land Gondorukem or latex. Gondorukem called Sap Land because it comes from trees that have been fossilized in the soil. Gondorukem produced from forests in the area Pariangan, and Winton West Java, Central Java, Gondorukem used for varnish and paint materials to be shiny.

 Turpentine. Turpentine is distillates sap from the bark and wood of pine trees, also called amber liquid turpentine. Turpentine is often used as a retailer of paints and inks. Turpentine produced many of the forests in North Sumatra.

 Bamboo. Generated a lot of bamboo forests of Sumatra and Java. Bamboo used for the benefit of the home and woven materials such as roofing, blinds, bamboo hat.

 Natural Silk. Persustraan nature is one of the efforts in the field of forestry. Natural persustraan efforts produce cocoons (cocoons) which is the raw material of silk thread. Silk yarn has a high economic value. Natural silk is produced from the forests of West Sumatra, West Java, Yogyakarta Dista, and South Sulawesi. Persustraan Hall Nature (BPA) in Indonesia located in the village of Bili-bili, Bontomarannu district, Gowa regency, South Sulawesi has three sub CPA, namely: First, Sub BPA Soppeng region covering work areas Soppeng District, Wajo, Sidenreng Rappang (Sidrap ), Barru, and Bone. Second, BPA Regional Sub District Enrekang, Polewali Mamasa (CBP), and Luwu. Third, Sub Regional CPA Gowa, which covers the area in Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, and Maros.

 White wood oil. Eucalyptus oil is the oil from the leaves of Eucalyptus trees. Eucalyptus tree species that produce a lot of white on the wood is Gelam tree (Melaleuca leucadendra). Another name for the tree is Inggolom Gelam (Batak), Galam (Dayak), BaruGelang (Napier), WaruGelang (Bugis), and Iren (West Seram). Gelam trees spread throughout Indonesia. Eucalyptus oil producing areas are Kayeli (Buru) and West Seram in Maluku province. In general, white wood used for topical diseases such as muscle relaxants cramps, colic, and headache.

 Honey. Honey is the result of maintenance effort which is also one of the efforts in the field of forestry. Maintenance business is a business that deals with efforts to increase the diversification of non-timber forest products, maintenance activities performed in different forests across Indonesia.


0 comments:

Post a Comment