Kesultanan Malaka di Semenanjung Malaka/ Sultanate of Malacca in the Malay Peninsula FOR JUNIOR HIGH SCHOOL HISTORY



Kerajaan Malaka atau Kesultanan Malaka di Semenanjung Malaka

(sumber: Buku Sekolah Menengah Pertama. Ilmu Pengetahuan Sosial Sejarah)

            Bilamana kota Mala didirikan dan siapa yang menjadi rajanya tidak ada keterangan yang pasti. Menurut hasil penyelidiikan, pada abad XIV, tinggal di Tumasik (Sekarang: Singapura) seorang Gubernur Siam. Pada waktu itu datang kepadanya seorang pangeran dari Kerajaan Majapahit yang bernama Parameswara, yang menyingkir karena terjadi huru hara di Pulau Jawa.

            Dari Tumasik (Singapura), ia meneruskan perantauannya ke Semenanjung Malaka dan mendirikan kota Malaka. Malaka makin lama makin besar sehingga menjadi kota dagang yang kenamaan dan sudah mejadi kerajaan Islam sekitar tahun 1400.

            Sejak tahun 1403, Kesultanan Malaka telah mengadakan hubungan dengan Cina. Letaknya yang sangat strategis yaitu di selat Malaka. Jalan lalu lintas pelayaran dan perdagangan antara lain perdagangan timah dan lada. Perkembangan Malaka tidak mendapat rintangan dari Kerajaan Majapahit, karena Kerajaan Majapahit sudah diambang pintu keruntuhannya. Mengenai Kesultanan Samudera Pasai bukan saingan yang berarti. Sultan Malaka tahu pula bahwa untuk memajukan pelayaran dan perdagangan, keamanan perairan harus terjamin. Kedudukan Malaka dalam bidang pelayaran cukup penting sehingga raja India dan raja Cina selalu mengadakan hubungan baik dengan Malaka.

            Kaisar Cina, Yong Lo ikut pula memelihara keamanan di selat Malaka. Malaka menjadi tempat pertemuan saudagar dari Cina, India, Indonesia, dan Arab. Juga Malaka merupakan tempat pengumpulan rempah-rempah dan negeri asing dan tempat penjualan emas. Di antara saudagar yang tinggal di Malaka, yang terbanyak adalah saudagar Gujarat dan mereka pulalah yang menyiarkan agama Islam kepada pendatang dari Indonesia.

            Kebesaran Kesultanan Malaka mencapai puncaknya pada jaman Sultan Mansyur Syah (1458-1477). Daerah kekuasaannya meliputi Semenanjung Malaka, Sumatera bagian Tengah, dan pulau sekitarnya. Pada jamannya hidup Laksamana Hang Tuah, Laksamana angkatan Laut Malaka yang sangat terkenal.

            Sultan Mansyur digantikan oleh Sultan oleh Alaudin Syah, kemudian Sultan Mahmud Syah. Pada waktu Sultan Mahmud Syah, Kesultanan Malaka ditaklukan oleh Portugis pada tahun 1511.

IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):

Sultanate of Malacca in the Malay Peninsula 

(Source: Secondary School Books. Historical Social Sciences) 

When Mala town was founded and who became king there is no definite information. According to the results penyelidiikan, in the XIV century, lived in Tumasik (now in Singapore) a Governor of Siam. At the time it came to him a prince of the kingdom of Majapahit named Parameswara, who withdrew because of a riot on the island of Java. 

From Tumasik (Singapore), he continued perantauannya to the Malay Peninsula and founded the city of Malacca. Malacca growing bigger and bigger to become a famous trading city and is becoming Islamic empire around 1400. 

Since 1403, the Sultanate of Malacca have established relationships with China. Its location is very strategic in the Strait of Malacca. Road traffic such as shipping and trade and the illegal trade of pepper. The development of the obstacles Malacca received no kingdom of Majapahit, due to the Majapahit Empire was on the verge of collapse door. Regarding the Sultanate Ocean Pasai not rival that means. Sultan of Malacca knows that in order to promote shipping and trade, water security must be guaranteed. Position Malacca in shipping important enough that Indian kings and the king of China has always held good relations with Malacca. 

Emperor of China, Yong Lo were also maintaining security in the Malacca Strait. Malacca became the meeting place of merchants from China, India, Indonesia, and Arabic. Also Malacca is a collection of spices and foreign land and the sale of gold. Among the merchants who lived in Malacca, the vast majority were merchants of Gujarat and those also who broadcast Islam to migrants from Indonesia. 

The greatness of Malacca Sultanate peaked at the time of Sultan Mansyur Shah (1458-1477). Territory includes the Malay Peninsula, Sumatra, Central, and surrounding islands. During his days living Admiral Hang Tuah, Malacca Sea Admiral force are very famous. 

Sultan Mansyur replaced by Alaudin Shah Sultan, then Sultan Mahmud Shah. At the time of Sultan Mahmud Shah, the Portuguese conquered Malacca Sultanate in 1511. 

0 comments:

Post a Comment