Majas di dalam bahasa Indonesia/ Figure of speech in Indonesian FOR JUNIOR HIGH SCHOOL INDONESIAN


Majas

(Sumber: rangkuman primagama tahun 2007)

Majas atau gaya bahasa adalah cara pengarang atau seseorang mempergunakan bahasa sebagian alat mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang terpendam di dalam jiwanya. Pada dasarnya majas dapat dibagi menjadi empat, yakni:

A) Majas Perbandingan:

1)      Personifikasi adalah majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat manusia kepada benda-benda mati sehingga seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia atau benda hidup, contoh: Baru tiga kilometer berjalan, mobilnya sudah batuk-batuk.

2)      Metafora adalah majas perbandingan yang dilukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hampir sama, contoh: Raja siang telah pergi ke peraduannya. (raja siang berarti matahari), Dewi malam telah keluar dari balik awan (Dewi awan berarti bulan).

3)      Eufemisme (ungkapan pelembut) adalah majas perbandingan yang melukiskan benda dengan kata-kata yang lebih lembut untuk menggantikan kata-kata lain untuk sopan santun atau tabu bahasa (pantang). Contoh: para tunakarya perlu perhatian yang serius dari pemerintah, Pramuwismabukan pekerjaan yang hinda.

4)      Sinekdokne adalah dapat dibedakan atas.

Ø  Pars pro toto yaitu majas sinekdokhe yang menuliskan sebagian tepi yang dimaksud adalah seluruhnya. Contoh: dia mempunyai lima ekor kuda.

Ø  Totem pro parte yaitu majas sinekdokhe yang melukiskan keseluruhan tetapi yang dimaksud sebagian. Contoh: Kaum wanita memperingati hari Kartini.

5)      Alegori adalah majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan utuh, perbandingan itu membentuk kesatuan yang menyeluruh. Contoh: Hidup ini diperbandingkan dengan perahu yang tengah berlayar di lautan. (suami berarti nakhoda; istri berarti jurumudi; topan, gelombang, batu karang berarti cobaan atau halangan dalam kehidupan; tanah seberang berarti cita-cita hidup).

6)      Hiperbola adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan menggantikan peristiwa atau tindakan sesungguhnya dengan kata-kata yang lebih hebat pengertiannya untuk menyangatkan arti. Contoh: Kakak membanting tulang demi menghidupi keluarganya.

7)      Simbolik adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan memperbandingkan benda lain sebagai symbol atau perlambang. Misalnya: Dri dulu tetap saja ia menjadi lintah darat. (lintah darat berarti lambang pemeras, pemakan riba).

8)      Litotes (hiperbola negative) adalah majas perbandingan yang melukiskan keadaan dengan kata-kata yang berlawanan artinya dengan kenyataan yang sebenarnya guna merendahkan diri. Contoh: perjuangan kami hanyalah setitik air dalam samudera luas.s


9)      Alusio adalah majas perbandingan dengan mempergunakan ungkapan pribahasa, kata-kata yang artinya diketahui umum. Contoh: ah, dia itu tong kosong nyaring bunyinya. Rupanya Ahmad makan tangan hari ini hingga membuat iri teman-temannya.

10)   Asosiasi adalah majas perbandingan yang memperbandingkan sesuatu dengan keadaan lain karena adanya persamaan sifat. Contoh: wajahnya muram bagaikan bulan kesiangan.

11)   Perifrasis adalah perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan menguraikan sepatah kata menjadi serangkaian kata yang mengadung arti yang sama dengan kata yang digantikan itu, contoh: petan barulah dia plang; menjadi: ketika matahari hilang di balik gunung barulah dia pulang.

12)   Metonimia adalah majas perbandingan yang menggunakan merk dagang atau nama barang untuk melukiskan sesuatu yang dipergunakan untuk dikerjakan sehingga kata itu berasosiasi dengan benda kseluruhan, contoh: kemarin ia memakai Fiat(mobil merk Fiat)

13)   Antonomasia adalah majas perbandingan dengan menyebut nama lain terhadap seseorang berdasarkan ciri atau sifat menonjol yang dimilikinya. Contoh: Si Pincang, Si Jangkung, Si Keriting, dan sebagainya.

14)   Tropen adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan suatu pekerjaan atau perbuatan dengan kata lain yang mengadung pengertian yang sejalan dan sejajar. Contoh: Setiap malam ia menjual suaranya untuk nafkah anak dan istrinya.

15)   Parabel adalah majas perbandingan dengan menggunakan perumpamaan dalam hidup. Majas ini terkandung dalam seluruh isi karangan. Misalnya: Bhagawat Gita, Mahabarata, Bayan Budiman.

B) Majas Sindiran

1)      Ironia dalah majas yang meluksikan sesuatu yang menyatakan sebaliknya apa yang sebenarnya dengan maksud untuk menyindir orang. Contoh: Harum benar sore ini!

2)      Sinisme adalah gaya sindiran dengan menggunakan kata sebaliknya seperti ironi tetapi kasar. Contoh: itulah yang dinamakan bekerja.

3)      Sarkasme adalah majas sindiran yang terkasar serta langsung menusuk perasaan. Contoh: otakmu memang otak udang!

C) Majas Penegasan

1)      Pleonasme adalah majas penegasan yang menggunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi karena arti kata tersebut sudah terkandung alam kata yang diterangkan. Contoh: Salju putih sudah mulai turun ke bawah.

2)      Repetisi adalah majas yang penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa kata berkali-kali, yang biasanya dipergunakan dalam pidato. Contoh: Kita junjung dia sebagai pemimpin, kita junjung dia sebagai pelindung, kita junjung dia sebagai pembebas kita.

3)      Pararelisme adalah majas penegasan seperti repitisi tetapi dipakai dalam puisi. Parallel dibagi atas:

Ø  Anafora adalah bila kata atau frase yang diulang terletak di awal kalimat. Misalnya:

Kalaulah diam malam yang kelam,

Kalaulah tenang sawang yang lapang,

Kalaulah lelap orang di lawang.

Ø  Epifora adalah bila kata atau frase yang diulang terletak di akhir kalimat atau lirik. Misalnya:

Kalau kau mau, aku akan datang,

Jika kau kehendaki aku akan datang,

Bila kau minta, aku akan datang.

Disamping itu, adapun yang memperlihatkan penggunaan anaphora dan epifera sekaligus, seperti:

Kami jemu pada lagu,

Kami benci pada lagu

Kami runtuh karena lagu.

(“Suara dari Susdut Gelita”, oleh Muhammad Ali)

4)      Tautologi adalah majas penegasan yang melukiskan dengan mempergunakan kata-kata yang sama artinya (bersinonim) untuk mempertegas arti, contoh: saya khawatir serta was-wasakan keselamatannya.

5)      Simetri adalah majas penegasan yang melukiskan suatu dengan mempergunakan satu kata kelompok kita atau kalimat yang diikuti oleh kata, kelompok kata atau kalimat yang seimbang artinya dengan yang pertama, contoh: Kakak berjalan tergesa-gesa, seperti orang dikejar anjing gila.

6)      Enumerasio adalah majas penegasan yang melukiskan suatu dengan beberapa peristiwa membentuk kesatuan yang dituliskan satu per satu upaya tiap peristiwa dalam keseluruhan yang tampak jelas. Contoh: angin berhembus, lalu tenang, bulan memancar lagi.

7)      Klimaks adalah majas penegasan yang melukiskan suatu dengan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan urutan kata-kata yang makin lama makin memuncak pengertiannya. Contoh: menyemai benih, tumbuh hingga menuainya, aku sendiri yang mengerjakannya; anak-anak, remaja, dewasa datang menyaksikan film “Saur Sepuh”.

8)      Antiklimaks adalah majas penegasan yang melukiskan suatu dengan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan urutan kata makin lama makin menurun pengertiannya. Contoh: jangankan seribu, atau seratus, serupiah pun tak ada.

9)      Retorik adalah majas penegasan yang melukiskan suatu dengan mempergunakan kalimat Tanya yang sebenarnya tidak memerlukan jawaban karena sudah diketahuinya. Contoh: Mana mungkin orang mati hidup kembali?

10)   Koreksio adalah majas penegasan yang melukiskan suatu dengan membetulkan (mengkoreksi) kembali kata-kata yang salah diucapkan, baik sengaja maupun tidak. Contoh: Hari ini saking ingatan, eh maaf, sakit kepala maksudku.

11)   Asidenton adalah majas penegasan yang melukiskan suatu dengan menyebutkan beberapa benda, hal atau keadaan secara berturut-turut tanpa memakai kata penghubung. Contoh: kemeja, sepatu, kaos kaki, dibelinya di took itu.

12)   Polisdenton adalah majas penegasan yang melukiskan suatu dengan menyebutkan beberapa benda, hal atau keadaan secara berturut-turut dengan memakai kata penghubung. Contoh: dia tidak tahu, tetapi tetap saja ditanyai, akibatnya dia marah-marah.

13)   Eklamasio adalah majas penegasan yang melukiskan suatu dengan memakai kata-kata seru sebagai penegas. Contoh: Amboi, indahnya pemandangan ini!

14)   Praeterito adalah majas penegasan yang melukiskan suatu dengan menyembunyikan atau merahasiakan sesuatu dengan pembaca harus menerka apa yang disembunyikan itu. Contoh: Tidak usah kau sebut namanya, aku sudah tahu siapa penyebab kegaduhan ini.

15)   Interupsi adalah majas penegasan yang melukiskan suatu dengan mempergunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di antara kalimat pokok guna lebih menjelaskan dan menekankan bagian kalimat sebelumnya.

Majas Pertentangan.

1)      Antitesis adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kepaduan kata yang berlawanan arti. Contoh: Cantik atau tidak¸kaya atau miskin, bukanlah suatu ukuran nilai seseorang wanita.

2)      Paradoks  adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan seolah-olah bertentangan, padahal maksud sesungguhnya tidak karena obyeknya berlainan. Contoh: hatinya sunyi tinggal di kota Jakarta yang ramai.

3)      Okupasi adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan bantahan tetapi kemudian diberi penjelasan atau diakhiri dengan kesimpulan. Contoh: Merokok itu merusak kesehatan, akan tetapi si perokok tak dapat menghentikan kebiasaannya. Maka muncullah pabrik rokok karena untungnya banyak.

4)      Kontadikso adalah Interminis majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan penjelasan semua yang berupa perkecualian. Contoh: semua murid kelas ini hadir kecuali si Hasan yang sedang ikut jambore.

5)      Anakronisme adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan jamannya atau kurang dapat diterima oleh akal. Contoh: setelah lahir, bayi itu lantas bicara dengan ibunya.

IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):

Figure of speech
(Source: Summary Primagama in 2007)
Figure of speech or language style is the way the author or someone using language mostly a means of expressing feelings and ideas latent in his soul. Basically figure of speech can be divided into four, namely:
A) Comparison Majas:
1) Personification is a figure of speech that describes an object by providing human nature to inanimate objects so as to appear to have properties such as humans or living things, for example: New three-mile run, the car had to cough.
2) The metaphor is a figure of speech comparing depicted something with a direct comparison on the basis of the nature and the exact same or nearly the same, for example: King day has gone to dusk. (King of mean solar day), the Goddess of the night had come out from behind the clouds (clouds means moon goddess).
3) Euphemism (euphemism) is a figure of speech comparing depicting objects with words are softer to replace another word for manners or language taboos (abstinence). Example: The unemployed need serious attention from the government, not the job Housemaid Hinda.
4) Sinekdokne is can be distinguished.
 pars pro toto the figure of speech sinekdokhe who wrote some of the edge in question is entirely. Example: he had five horses.
 Totem pro parte sinekdokhe depicting the overall figure of speech but is partial. Example: Women commemorate Kartini.
5) Allegory is a figure of speech that shows a comparison of the ratio intact, the comparison is to form an overall unity. Example: Life is comparable to a boat that was sailing in the ocean. (Husband means the skipper; wife means steersman; storm, waves, rocks means trials or obstacles in life; across the land means life goals).
6) Hyperbole is a figure of speech that describes something comparisons by substituting actual events or actions with words greater meaning to intensify the meaning. Example: Drudge brother for his family.
7) Symbolic is a figure of speech that describes something comparisons by comparing other objects as a symbol or metaphor.For example: Dri first still it was a loan shark. (Meaning the symbol extortionist usury, riba eaters).
8) litotes (negative hyperbole) is a figure of speech that describes a state comparison with words that mean the opposite of the actual reality to humble themselves. Example: Our struggle is just a drop in the ocean luas.s

9) is a figure of speech Alusio comparison with using the phrase proverb, words which mean public knowledge. Example: ah, he was tong hollow tinny sound. Apparently Ahmad hand feeding today to the envy of his friends.
10) Association is a figure of speech that compared the ratio of something other circumstances because of the nature of the equation. Example: grim face like a month late.
11) is a ratio that describes Perifrasis something to decipher a single word into a series of words that had the same meaning of the same word was substituted, for example: petan before she signpost; becomes: when the sun disappeared behind the mountains before she came home.
12) metonymy is a figure of speech comparisons using trademarks or names of goods that is used to describe something to be done so that the word is associated with kseluruhan objects, for example: yesterday he wore Fiat (Fiat car brand)
13) is a figure of speech Antonomasia comparison with another name to a person based on characteristics or nature of its stand.Example: The Lame, The Tall, The Kinky, and so on.
14) Schiller is a figure of speech that describes any comparison by comparing a job or a deed in other words that had the same meaning in line and parallel. Example: Every night he sold his vote for a living son and his wife.
15) Parables is a figure of speech in comparison with using a metaphor of life. This figure of speech contained in the entire essay.For example: Bhagawat Gita, Mahabharata, Bayan Budiman.
B) Majas Allusions
1) IRONIA dalah figure of speech which meluksikan anything to the contrary of what is actually in order to satirize people. Example: Harum right this afternoon!
2) Cynicism is satire style by using words such as irony but otherwise rough. Example: it was called work.
3) Sarcasm is a figure of speech that coarsest satire and piercing feelings directly. Example: your brain does pinhead!
C) Confirmation Majas
1) redundancy is a figure of speech that uses a word assertion which is not to say anymore because the word is already contained words that described nature. Example: white snow is starting to fall down.
2) Repetition of affirmation is a figure of speech that describes something by repeating a word or a few words over and over, which is usually used in speech. Example: We cherish him as a leader, we value him as a protector, we value him as our deliverer.
3) confirmation of such parallelism is the figure of speech used in the poem repitisi yet. Parallel divided into:
 Anaphora is when a word or phrase that is repeated at the beginning of the sentence. For example:
Even if the dark silent night,
Even if quiet sawang the field,
Even if deep people mace.
 Epifora is when a word or phrase that is repeated at the end of a sentence or lyrics. For example:
If you want, I'll come,
If you want me to come,
If you ask, I will come.
In addition, as for showing the use of anaphora and epifera at once, such as:
We are tired of the song,
We hate the song
We collapsed because of the song.
("Voice of Susdut Gelita", by Muhammad Ali)
4) Tautologies is a figure of speech that describes assertion by using the words of the same meaning (synonyms) to clarify the meaning, for example: I am worried and anxious for his safety.
5) symmetry is a figure of speech that describes an affirmation by our group using a single word or phrase followed by a word, group of words or phrases that balance means the first, example: Brother runs in a hurry, like a mad dog chased.
6) Enumerasio is a figure of speech that describes an assertion with some of the events form a unity which was written one at each event in the overall effort that was evident. Example: The wind blows, and calm, the moon shine again.
7) The climax is a figure of speech that describes an assertion by a few things straight by using a sequence of words that are increasingly heightened understanding. Example: sow seed, grow to reap, I myself do; children, adolescents, adults came to watch the movie "Saur Sepuh".
8) anticlimax is the assertion that depicts a figure of speech with a few in a row using a sequence of increasingly declining word definitions. Example: let a thousand, or a hundred, serupiah did not exist.
9) rhetoric is a figure of speech that describes an affirmation by using Tanya sentence that does not require an answer because he already knew. Example: How can the dead come back to life?
10) Koreksio is affirmation that depicts a figure of speech with corrected (correct) return false words spoken, whether intentionally or not. Example: Today was so memories, er sorry, I mean headache.
11) Asidenton is affirmation that depicts a figure of speech by mentioning a few things, things or circumstances in a row without using conjunctions. Example: shirt, shoes, socks, bought it in stores.
12) Polisdenton is affirmation that depicts a figure of speech by mentioning a few things, things or circumstances in succession using conjunctive. Example: he does not know, but still questioned, as a result he got angry.
13) Eklamasio is affirmation that depicts a figure of speech using words exclaimed as confirmation. Example: Amboi, the beauty of this scene!
14) Praeterito is affirmation that depicts a figure of speech to hide or conceal something the reader has to guess what's hidden.Example: Do not you call her name, I already know who's causing this noise.
15) assertion that interruption is a figure of speech to describe the use of words or parts of words are inserted between sentence subject to further explain and emphasize the previous sentence.
Majas Conflicts.
1) The antithesis is a figure of speech that describes something conflict with cohesion using the word opposite meaning. Example: Pretty or not ¸ rich or poor, is not a measure of the value of a woman.
2) The paradox is a figure of speech that describes something the opposition as if contradictory, but the exact meaning is not due to different object. Example: her quiet living in the bustling city of Jakarta.
3) Occupation is a figure of speech that describes something the opposition rebuttal but then given an explanation or end with a conclusion. Example: Smoking is harmful to health, but the smokers can not quit the habit. Then came the cigarette factory because luckily a lot.
4) Kontadikso is Interminis figure of speech that describes something conflict with all the explanations in the form of an exception. Example: all students attend classes unless the Hasan who was joined jamboree.
5) is a figure of speech conflicts anachronism depicting something with his time or less acceptable reason. Example: after birth, the baby then talk to his mother.


0 comments:

Post a Comment