Kesultanan Palembang melawan Belanda/ the Sultanate of Palembang against the Netherlands FOR JUNIOR HIGH SCHOOL HISTORY


Kesultanan Palembang melawan Belanda

(sumber: Buku Sekolah Menengah Pertama. Ilmu Pengetahuan Sosial Sejarah)

Pada tahun 1812, Sultan Muhammad Badaruddin dipecat oleh Raffles (Inggris) dan dingati oleh Sultan Najamuddin.

            Ketika pada tahun 1816, Belanda kembali ke Palembang untuk mengambil alih daerah itu, ditentang oleh Sultan Najamuddin. Ia mengadakan perlawanan terhadap Belanda. Akhirnya Sultan Najamuddin tertangkap dan diasingkan ke Cianjur, Jawa Barat. Sebagai gantinya diangkat kembali Sultan Muhammad Badaruddin (1818), Sultan Badaruddin tetap anti Belanda. Benteng Belanda diserbu sehingga pasukan Belanda lari.

            Pada tahun 1819, Belanda mengirimkan lagi pasukan ke Balembang tetapi ini pun dapat dihancurkan oleh Kesultanan Palembang.

            Pada tahun 1821, dikirim lagi pasukan Belanda yang lebih kuat dibawah pimpinan Jenderal De Kock. Setelah melalui pertempuran sengit, Jenderal De Kock berhasil menduduki Istana Kesultanan Palembang. Sultan Muhammad Badaruddin ditangkap dan diasingkan ke Ternate.

            Sultan baru, Sultan Najamuddin II (putera Sultan Najamuddin) tidak berhasil mengamankan daerahnya. Ketika pada tahun 1824, timbul lagi pemberontakan. Sultan Najamudin II dibuang ke Banda dan Palembang di perintah langsung oleh Belanda dengan menempatkan seorang residen di sana.

IN ENGLISH (with google translate: Indonesian-english):

Inggris
Bahasa Indonesia
Arab
Palembang the Sultanate of against the Netherlands

(source: Secondary School Books. Historical Social Sciences)

In 1812, Sultan Muhammad Badaruddin fired by Raffles (UK) anddingati by Sultan Najamuddin.

When in 1816, the Dutch returned to Palembang to take over the area, opposed by Sultan Najamuddin. He organized the resistanceagainst the Dutch. Finally Sultan Najamuddin captured and exiled toCianjur, West Java. Instead reappointed Sultan MuhammadBadaruddin (1818), Sultan Badaruddin remain anti Netherlands.Dutch fort was overrun so that the Dutch troops fled.

In 1819, the Dutch sent more troops to Balembang but it can bedestroyed by the Sultanate of Palembang.

In 1821, Dutch troops sent again stronger under the leadership ofGeneral De Kock. After going through a fierce battle, General DeKock captured the Palembang Sultanate Palace. SultanMuhammad Badaruddin arrested and exiled to Ternate.

New Sultan, Sultan Najamuddin II (son of Sultan Najamuddin) did not manage to secure the area. As in 1824, there was anotherrebellion. Sultan Najamudin II exiled to Banda and Palembang onorders placed directly by the Dutch with a resident there.

0 comments:

Post a Comment