CERMIN HATI

Benarkah ada Monster Laut? Benarkah laut sedang sakit? Apakah bisa disembuhkan dari sakitnya itu?

(sumber: Rosda Group.1994. Ensiklopedi Laut dan Samudera. Jakarta: PT Rosda Jayaputra.)

A) Benarkah ada monster laut?

Dalam cerita petualangan, ada kisah yang mendebarkan. Kisah itu seperti laut yang terbelah dan ombak yang berputar-putar. Lalu, dari dalam air yang bergolak itu muncul monster yang menakutkan. Para pelaut bertarung melawan ular raksasa dan gurita raksasa yang mencengkeram kapal dan menariknya ke dalam rongga di dasar samudera. Akan tetapi, tentu saja makhluk seperti itu tidak benar-benar ada. Di kedalaman lautan memang ada makhluk aneh. Kebanyakan bentuk makhluk tidak lazim dan tampak menakutkan, sekalipun ukurannya tidak lebih besar daripada ikan sarden. Ada juga makhluk yang badannya sangat besar seperti gurita. Bagi kita, mereka benar-benar menakutkan bagaikan hantu.

B) Mengapa Orang sering mentakan bahwa laut sedang sakit?

Sebenarnya, laut memang sakit karena orang mencemarinya dengan sampah, limbah pabrik, dan bahan kimia. Laut Utara merupakan salah satu contoh laut yang  sudah rusak. Di sana hanya sedikit tanaman dan binatang yang mampu bertahan hidup. Akan tetapi, di perairan pantai Laut Tengah, beberapa tahun yang lalu masih begitu banyak ikan berseliweran, saat ini tidak ada ikan lagi sampai radius 1 kiloemter. Hal itu disebabkan oleh adanya kapal tanker yang mengalami kecelakaan dan yang selalu menumpahkan minyak ke laut atau awak kapal yang membuang minyak ke laut meskipun hal itu dilarang. Semua itu merupakan bencana bagi lingkungan karena laut tertutup oleh lapisan berminyak dan lengket. Akibatnya, jutaan ikan, burung, dan binatang lainnya mati.

C) Bisakah laut yang sakit itu disembuhkan kembali?

Hal itu sama sulitnya seperti terhadap manusia. Makin lama seseorang sakit, makin sulit pula sembuhnya. Laut kecil yang tercemar berat dalam waktu lama mungkin tidak akan sembuh lagi. Untuk menyelamatkan laut, pembuangan sampah dan bahan berbahaya harus segera dihentikan. Beberapa hal yang merugikan lainnya harus dilarang dan dikontrol secara ketat. Selain itu, jangan mengambil satu jenis ikan di satu tempat terus menerus karena ikan itu tidak akan sempat bertelur. Suatu ketika jenis ikan itu akan punah. Jika kualitas air sudah lebih baik, diperlukan waktu yang lama sebelum binatang dan ganggang menjadi penghuninya.