Pierre Abbelard (1097-1142) dan Heloise (1098-1164) dari Perancis/ Abbelard Pierre (1097-1142) and Heloise (1098-1164) of France FOR GENERAL HISTORY


Pierre Abbelard (1097-1142) dan Heloise (1098-1164) dari Perancis

(Sumber: 2008. Pahlawan Rakyat Sedunia. Bandung: Nuansa.)

            Kisah tragis hubungan asmara termasuk di antara kisah-kisah fiksi Romeo dan Juliat atau Tristan dan Iseult (Isolde). Detail tentang hubungan asmara mereka diketahui dalam biografi Abelard, Historia Galamitatum Mearum (Sejarah Kesusahanku, tahun 1134).

            Karir brilian Pierre Abbelard sebagai salah seorang retoris dan teolog di Abad Pertengahan mencapai puncaknya saat ia dianugerahi gelar kehormatan dan ketua filsafat dan teologi di sekolah Katedral Notre Dame, Paris. Para siswa berkumpul di sana untuk mempelajari pemikirannya yang terkenal dan sikapnya yang sungguh memengaruhi para uskup dan cardinal masa depan, bahkan Paus Celestine II.

            Selanjutnya, Pierre Abbelard mengajak Pendeta Fulbert, seorang pejabat di Katedral Notre Dame, dengan menggaji sebagai guru pribadi. Karena ajaran kebijaksanaan pendeta itu maka membuat Heloise yang cantik bergairah. Kedua lajang itu pun memulai hubungan asmara gelap yang kemudian dipergoki pendeta yang ditakuti itu. Pierre Abbelard pun dibuang dari rumah itu.

            Ketika Heloise menyadari bahwa ia hamil, Pierre Abbelard membawanya untuk tinggal di Brittani untuk tinggal dengan kerabatnya, Astralabe, yang akan memelihara anak kedua sejoli itu. Pierre Abbelard kemudian kembali ke Paris dan memperoleh pengampunan dosa dengan syarat Heloise dan Pierre Abbelard menikah.

            Setelah pernikahan, Pierre Abbelard mengirim Heloise ke biara di Argenteuil, agar di tempat ini Heloise dapat terhindar dari kemarahan pamannya. Dalam pembalas dendam, Fulbert mendorong beberapa orang untuk mendobrak rumah Pierre Abbelard dan mengebiri. Pierre Abbelard menerima hal ini sepenuhnya sebagai hukuman, dan atas anjuran sang pendeta, suami dan istri itu bersumpah di depannya.

            Ketika biara Argenteuil dibubarkan, Pierre Abbelard memberikan jemaat kepada Heloise dan saudara perempuannya yang didirikan di Paraclete (le Paraclet). Selama waktu itu, keduanya saling bertukar surat.

            Heloise, yang sekarang menjadi kepala biara wanita, menulis tentang kesalahannya atas penderitaan Pierre Abbelard dan kenyataan bahwa ia masih mencintainya melebihi cintanya kepada Tuhan. Meskipun mereka menyatakan memiliki cinta khusus, Pierre Abbelard mendesak cinta itu akan dicurahkan untuk pelayanan yang lebih besar kepada Tuhan.

            Tulisan Pierre Abbelard kemudian menimbulkan banyak kontroversi dan ia dilaknat Paus Innocent II tidak dalam sebelum kematiannya. Kedua sejoli itu dikuburkan berdampingan di Paraclete, tetapi jenazah mereka kemudian dipindahkan ke Pemakaman Pere-Lachaise di Paris.


IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):

Abbelard Pierre (1097-1142) and Heloise (1098-1164) of France

(Source: 2008. Folk Heroes Day. Bandung: Nuance.)

Including the tragic story of the love affair between fiction Romeo and Juliat or Tristan and Iseult (Isolde). Details about their relationship in the biographical note Abelard, Historia Galamitatum Mearum (History of affliction, in 1134).

Pierre Abbelard brilliant career as one of the rhetorical and theologians in the Middle Ages reached its peak when he was awarded an honorary degree and chairman of the school of philosophy and theology at Notre Dame Cathedral, Paris. The students gathered there to study the thoughts and attitudes are quite well-known influence of the bishops and the cardinal of the future, even Pope Celestine II.

Next, Fulbert Pierre Abbelard invite Pastor, an official at the Cathedral of Notre Dame, to hire a private teacher. Because the wisdom teachings of the priest makes a pretty passionate Heloise. Both singles were also initiate illicit love affair which then caught the dreaded priest. Abbelard Pierre was thrown out of the house.

When Heloise realized that she was pregnant, Pierre Abbelard take to stay in Brittani to stay with relatives, Astralabe, which will keep the couple's second child. Pierre Abbelard then returned to Paris and obtained forgiveness of sins on condition of Heloise and Pierre Abbelard married.

After the wedding, Pierre Abbelard sent Heloise to a convent in Argenteuil, so that in this place Heloise can avoid anger uncle. In the avenger, Fulbert encourage some people to rush home and castrated Pierre Abbelard. Pierre Abbelard accept it fully as a punishment, and at the instigation of the minister, husband and wife were swearing in front of her.

When the monastery was dissolved Argenteuil, Pierre Abbelard gave the church to Heloise and her sister established at Paraclete (le Paraclet). During that time, they exchanged letters.

Heloise, who is now a prioress, writes about the plight of Pierre Abbelard guilt and the fact that he still loved her more than his love for God. Although they claimed to have a special love, Pierre Abbelard urged that love will be poured for greater service to God.

Posts Pierre Abbelard then caused much controversy and he cursed Pope Innocent II was in before his death. The two lovebirds were buried side by side at the Paraclete, but their bodies were later transferred to Pere-Lachaise Cemetery in Paris.

0 comments:

Post a Comment