Iskandar Zulkarnaen atau Iskandar Agung dari Makedonia/ Iskandar Zulkarnaen or Alexander the Great of Macedonia FOR JUNIOR HIGH SCHOOL HISTORY


Iskandar Zulkarnaen dari Makedonia

(Sumber: Buku Sejarah 1 untuk Sekolah Menengah Pertama)

Setelah Yunani ditaklukan, Philippus raja Makedonia, berniat untuk menaklukan Persia atas bantuan rakyat Yunani. Tetapi sebelum nniat itu terlaksana, Philipus mati terbunuh (366 Sebelum Masehi).

                Penggantinya adalah Iskandar Zulkarnaen (Iskandar Agung) (336-323) yang juga berniat untuk meneruskan cita-cita ayahnya yaitu menyerang kerajaan Persia. Pada tahun 334 Sebelum Masehi, mulailah dilancarkan serangan ke Timur.

                Dengan kapal pasukan Makedonia menyerang selat Hellespont sampai ke Asia Kecil.

                Pertempuran pertama segera berkobar melawan pasukan Persia yang berakhir dengan kemenangan Iskandar Zulkarnaen.

                Pertempuran selanjutnya terjadi di Issus. Pasukan raja Persia Darius Ketiga mencoba memberikan perlawanan, tetapi tidak berhasil.

                Kemudian berturut-turut ditaklukan Punisia, Suriah, dan Mesir. Di Mesir dibangunnya sebuah kota yang diberi nama Iskandaria.

                Dari selatan Iskandaria membawa pasukannya ke Utara menyeberangi sungai Euphrat dan Tigris, kemudian merebut Babilonia. Tetapi apa yang dicitakan oleh Iskandar Agung, belum berakhir di sini.

                Pasukannya terus menjelajahi kota Susa, Persepolis, membelok ke Utara dan akhirnya seluruh Iran jatuh ke tangannya.

                Dari sana tersu mendaki pegunungan Hindu Kush dan masuk ke selat Kaiber untuk menyerbu India.

                Pada waktu itu India Barat masih tergabung dengan Persia dan merupakan satrapi (Provinsi) yang paling ke Timur.

                Pasukan Iskandar Agung terus masuk ke India dengan menyeberangi sungai Indus dan sampai ke Pundsyab.

                Penyerangan sudah tidak dapat diteruskan ke Timur karena anggota pasukan sudah terlalu lelah, setelah bertempur terus menerus selama lebih kurang tujuh tahun. Setelah pasukan pendudukan ditinggalkan seperlunya di India, Iskandar membawa pasukannya menyusuri Sungai Indus ke Selatan, kemudian kembali ke Suna.

                Usaha penjelajahan sudah berakhir. Daerah kekuasaan Iskandar telah membentang dari Makedonia sampai ke Pundsyab (India) di sebelah Timur. Dalam negaranya terdapat beraneka ragam bangsa, bahasa, dan adat istiadat serta agama.

                Iskandar Zulkarnaen bercita-cita untuk menjadikan Negara ini kuat dan betul bersatu ddengan menganjurkan perkawinan antar bangsa, peleburan adat-istiadat. Barat dan Timur menjadi satu kebudayaan yang baru yang bernama kebudayaan Ilollenisme. Tetapi sebelum cita ini terwujud, ia sudah meninggal (323 Sebelum Masehi).

                Dipandang dari sudut kenegaraan, serbuan Iskandar Agung itu tak seberapa penting karen setelah ia meninggal, Negara yang sangat luas ini pecah belah menjadi beberapa buah kerajaan. Serbuan ini lebih penting dipandang dari pandangan kebudayaan, Iskandar Agung adalah penyebar kebudayaan Hellenisme pada daerah yang pernah ditaklukannya. Kebudayaan Hellenisme tersebut adalah kebudayaan yang bersendikan kebudayaan Yunani, kebudayaan tersebut berkembang dengan pesat dan terutama berpusat di Iskandaria (Mesir).

                Akhirnya kerajaan Makedonia masih dapat berdiri terus sebagai kerajaan kecil sampai pada sekitar tahun 150 Sebelum Masehi.

IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):

Iskandar Zulkarnaen of Macedonia

(Source: History Book 1 for Secondary Schools)

After the Greek conquest, Philippus king of Macedonia, intending to conquer Persia for the help the Greek people. But before nniat it done, Philip murdered (366 BC).

His replacement is Zulkarnaen Iskandar (Alexander the Great) (336-323), which also intends to continue the ideals of his father that attacked the Persian Empire. In 334 BC, began to attack waged East.

Macedonian troops attacked the ship Hellespont straits to Asia Minor.

The first battle soon raged against the Persian forces that ended with the victory of Iskandar Zulkarnaen.

The battle ensued at Issus. Persian king Darius the Third Army tries to provide resistance, but to no avail.

Then successively conquered Phoenicia, Syria, and Egypt. In Egypt built a city named Alexandria.

Of Alexandria took his army south to north across the river Euphrates and Tigris, then seize Babylon. But what dicitakan by Alexander the Great, not over here.

His forces continue to explore the city of Susa, Persepolis, turned north and eventually the whole of Iran fell into his hands.

From there tersu climb the Hindu Kush mountains and into the strait Kaiber to invade India.

At that time the West was linked to India and Persia is Satrapi (province) to the east.

Alexander the Great's troops continue to enter into India by crossing the Indus river and to the Pundsyab.

The attack was not forwarded to the East because the troops were too tired, after fighting continuously for approximately seven years. After the occupation forces left behind as needed in India, Alexander took his army down the Indus River to the South, then back to Suna.

Exploration effort over. Iskandar Regional powers have been stretched from Macedonia to Pundsyab (India) in the east. In the country there is a wide range of peoples, languages, and customs and religion.

Iskandar Zulkarnaen aspire to make this country strong and united right recommends ddengan intermarriage, custom smelting. East and West into a new culture called culture Ilollenisme. But before the dream is realized, he had died (323 BC).

In light of the state, the invasion of Alexander the Great was not how important karen after he died, this immense country glassware into several kingdoms. Invasion is more important in light of the view of culture, Alexander the Great is a disseminator of culture of Hellenism in areas once conquered. Culture is the culture of Hellenism bersendikan Greek culture, the culture is growing rapidly and is mainly centered in Alexandria (Egypt).

Finally, the kingdom of Macedonia was still able to stand and hold a small kingdoms until around the year 150 BC.


0 comments:

Post a Comment