Sejarah Kerajaan Persia/ History of the Persian Empire FOR JUNIOR HIGH SCHOOL HISTORY
Sejarah Kerajaan Persia
(Sumber: Buku Sejarah 1 untuk Sekolah Menengah Pertama)
Di sebelah Timur Mesopotamia terletak sebuah dataran tinggi yaitu Dataran Tinggi Iran. Pada jaman purbakala Dataran Tinggi ini didiami oleh dua bangsa yaitu bangsa Persia dan Mediah. Kedua bangsa tersebut masih seketurunan. Mula yang berkuasa adalah bangsa Mediah . daerahnya meliputi seluruh Dataran Tinggi Iran.
Kemudian pada kira pertengahan abad VI Sebelum Masehi (Sekitar 550 Sebelum Masehi), bangsa Persia di bawah pimpinan Cyrus, memerdekakan diri dari kekuasaan Mediah dan berdirilah kerajaan Persia.
Raja Cyrus memperluas daerahnya dengan menaklukan Negara sekitarnya seperti: India (546 Sebelum Masehi) yang diperintah oleh Raja Krusus yang terkenal kaya raya, Babilonia (539 Sebelum Masehi) dan melepaskan tawanan bangsa Yahudi dan Syria.
Raja Cyrus digantikan oleh puteranya yang bernama Cambysee (522 Sebelum Masehi). Pada tahun 525 Sebelum Masehi, Cambyses menaklukan Mesir. Sesudah Raja Cambyses meninggal, kerajaan Persia agak kacau tapi tak lama kemudian pimpinan pemerintahan di perintah oleh Raja Darius (Sekitar 500 Sebelum Masehi).
Raja Darius terkenal sebagai organisator Negara. Daerah yang luas itu dibagi atas provinsi (disebut Satrapi) yang dikepalai oleh seorang Satrap (sekarang Gubernur). Gubernur tersebut bertanggung jawab kepada Raja. Satrap harus memperhatikan adat istiadat bangsa yang menjadi tanggungannya. Bangsa tersebut diperkenankan mempertahankan kebudayaannnya. Agar supaya raja dapat lekas mengetahui semua kejadian di segenap negeranya, maka Raja Darius membuat jalan-jalan. Jalan yang amat terkenal adalah jalan pos kerajaan dari Suza ke Sardes. Oleh karena itu dengan mudah, Raja Darius mengirimkan utusan atau petugasnya ke mana-mana. Jalan tersebut juga penting untuk mengangkut tentara bilamana sewaktu-waktu pecah pemberontakan.
Pada masa pemerintahan Keluarga Darius, selama sekitar dua abad, Persia mencapai masa gemilangnya. Perdagangan berkembang dan uang emas dipergunakan sebagai alat tukar menukar, agama orang Persia adalah menurut ajaran seorang pendeta yang bernama Zamat Hustra. Menurut ajaran atau pahamnya segenap keadaan di surge atau di dunia adalah akibat pertikaian antara kebaikan dan kejahatan, cahaya dan kegelapan, kesucian dan kecemaran. Mereka percaya adanya dua dewa yang bermusuhan, yaitu Ahura Mazda (berarti: Tuhan Yang Bijaksana) atau Ormuzd, dan anggota Maiju (berarti: Dewa kejahatan atau kegelapan) atau Ahriman.
Kedua dewa itu selalu berperang menurut paham Zarat Hustra sampai kiamat. Orang Persia harus membantu Ahura Mazda dengan jalan berbuat baik dan meninggalkan yang jahat. Buku suci orang Persia disebut Awesta.
Akhirnya Persia jatuh pada tahun 331 Sebelum Masehi karena serangan Iskandar Zulkarnaen dari Makedonia.
IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):
History of the Persian Empire
(Source: History Book 1 for Secondary Schools)
East of Mesopotamia is a plateau that Iranian Plateau. In antiquity Plateau is inhabited by two peoples, namely the Persians and Mediah. The two nations are still collateral. At the ruling is Mediah nation. area covers the entire Iranian Plateau.
Then at about the mid-sixth century BC (around 550 BC), the Persians under Cyrus the leadership, independence from authority and stand Mediah Persian empire.
King Cyrus enlarge his territory by conquering such surroundings Country: India (546 BC) which was ruled by King Krusus famous rich, Babylon (539 BC) and release the captive Jews and Syria.
King Cyrus was replaced by his son named Cambysee (522 BC). In the year 525 BC, Cambyses conquered Egypt. After King Cambyses died, the kingdom of Persia was a bit chaotic but soon led government in order by King Darius (about 500 BC).
Darius the King known as the organizer of the State. Large area was divided into provinces (called Satrapi) headed by a satrap (now Governor). Governor is responsible to the King. Satrap should pay attention to the nation's customs dependents. Nations are allowed to retain kebudayaannnya. In order for the king to quickly find out all the happenings in all negeranya, then King Darius made the streets. The road is very famous royal road heading from Suza to Sardes. Therefore, it is easy, King Darius sent envoys or officers everywhere. The road is also important for transporting soldiers when the rebellion broke out at any time.
In the reign of Darius family, for about two centuries, Persia reached its heyday. Developing trade and gold coins used as a means of exchange, the religion of the Persians is according to the teachings of a priest named Zamat Hustra. According to the teachings or their respective ideologies in the entire state of surge or in the world is the result of the conflict between good and evil, light and darkness, of purity and impurity. They believe in the existence of two hostile gods, that Ahura Mazda (meaning: God of Wisdom) or Ormuzd, and members Maiju (meaning: God of evil or darkness) or Ahriman.
The two gods were always fighting Zarat Hustra notion, until doomsday. The Persians must help Ahura Mazda with the way to do good and leave the bad. Sacred books of the Persians called Awesta.
Persia finally fell in 331 BC by Alexander the attack Zulkarnaen of Macedonia.
0 comments:
Post a Comment