Helen dari Troy (sekarang termasuk Turki) (1200-1150 Sebelum Masehi)/ Helen of Troy (now including Turkey) (1200-1150 BC) FOR GENERAL HISTORY
Helen dari Troy (sekarang termasuk Turki) (1200-1150 Sebelum Masehi)
(Sumber: 2008. Pahlawan Rakyat Sedunia. Bandung: Nuansa.)
Perannya dalam Iliad (lihat nomor 3) sebagai penyebab utama Perang Troya yang dikarenakan pesona Helen dari Troy untuk mewujudkan sifat menawan dari perempuan telah mendorong kaum laki-laki untuk berperang dan saling membunuh. Meskipun kehadirannya, dan tentu saja, seluruh kejadian dari Perang Troya, diragukan, namun penggalian arkeologi secara meyakinkan sekaligus menentukan kota kuno Troy (atau Ilium) di barat laut Turki, dekat sebelah selatan Dardanella.
Penghormatan masyarakat Yunani Kuno kepada Helen dengan kehidupan tetap terekam sebagai tindakan yang dibungkus dengan berbagai mitos, lengkap dengan berbagai versi dalam penggambarannya. Hasilnya, suatu kombinasi sedikit fakta dengan banyak fiksi, itulah yang kita ketahui tentang dirinya.
Zeus, raja para dewa, mengunjungi ibunya, Leda, dalam bentung angsa atau makhluk lain yang menikah dengan Nemesis, Dewa Nasib. Dalam kedua versi itu, Helen menetas dari telur angsa. Ketika Helen masih anak-anak, Thesus (pahlawan Athena) terpengaruh oleh pesonanya lalu menculiknya, tetapi Helen ditolong saudara-saudaranya.
Kemudian, penampilan Helen menarik sekelompok bangsawan. Mereka saling bersaing, termasuk Ulysses (atau Odysseus) yang mengharuskan masing-masing untuk mendukung seseorang yang dipilih oleh Helen sendiri. Helen memilih Menelaus (Raja Sparta), tetapi ia juga tergoda atau diculik oleh Paris (Pangeran Troya). Menurut legenda yang dilakonkan dalam Helen Euripides, pasangan itu lari ke Mesir, tempat Helen tinggal sebagai tamu Raja Proteus, dan mengirimkan hantu dirinya ke Troy.
Meskipun demikian, para mantan peminangnya membentuk kelompok dan memenangkan Perang Troya yang berlangsung 10 tahun, yakni sekitar tahun 1184 Sebelum Masehi, setelah Helen disatukan lagi dengan Menelaus. Beberapa sumber menyebutkan bahwa setelah Menelaus meninggal, Helen diasingkan ke Rhodes tempat di mana ia digantung dan dibunuh.
Meskipun dipandang sebagai korban nafsu atau kecantikannya, Helen, yang oleh penulis Christoper Marlowe dalam Doctor Faustus disebut dengan “wajah yang meluncurkan seribu kapal”, memiliki suatu sifat penuh rahasia yang tak pernah mati yang menjamin legenda tentangnya tidak pernah terlupakan.
IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):
Helen of Troy (now including Turkey) (1200-1150 BC)
(Source: 2008. Folk Heroes Day. Bandung: Nuance.)
His role in the Iliad (see number 3) as the major cause of the Trojan War due to charm Helen of Troy to realize the charming nature of women has been encouraging young men to fight and kill each other. Despite his presence, and of course, the whole scene from the Trojan War, is doubtful, but at the same time convincing archaeological excavations in the ancient city of Troy determine (or ilium) in northwestern Turkey, near the south Dardanelles.
Respect the Ancient Greeks to Helen with life still recorded as action packed with a variety of myths, complete with various versions of the depiction. As a result, a combination of a little fact with a lot of fiction, that's what we know about him.
Zeus, king of the gods, to visit her mother, Leda, the swan bentung or other creature who is married to Nemesis, God of Fate. In both versions, Helen hatched from a goose egg. When Helen was a child, Thesus (hero of Athens) affected by his charm and kidnapped him, but Helen helped his brothers.
Later, Helen looks interesting group of nobles. They compete with each other, including Ulysses (or Odysseus) that requires each to support someone who is elected by Helen alone. Helen chose Menelaus (King of Sparta), but he also seduced or abducted by Paris (prince of Troy). According to legend dilakonkan in Euripides Helen, the couple fled to Egypt, where Helen lived as a guest of King Proteus, and sent him to Troy ghosts.
Nevertheless, the former peminangnya form a group and win the Trojan War that lasted 10 years, which is about the year 1184 BC, after Helen together again with Menelaus. Some sources say that after Menelaus died, Helen was exiled to Rhodes where he was hanged and killed.
Although seen as a victim of lust or beauty, Helen, who by author Christopher Marlowe in Doctor Faustus called "the face that launched a thousand ships", has a secretive nature that can not die of it ensuring legend is never forgotten.
0 comments:
Post a Comment