Gadis Godiva (Awal Abad IX) dari Inggris/ Girl Godiva (Early Medieval IX) of the UK FOR GENERAL HISTORY
Gadis Godiva (Awal Abad IX) dari Inggris
(Sumber: 2008. Pahlawan Rakyat Sedunia. Bandung: Nuansa.)
Puteri Inggris ini adalah legenda atas telanjangnya sambil menunggang kuda putih melewati Coventry, kota kecil di Inggris bagian tengah. Sebuah parade sebagai yang disebut Prosesi Godivaadalah sebagai bentuk penghormatan kepada Godiva, diselenggarakan setiap tujuh atau delapan tahun sejak tahun 1678 sebagai bagian dari momentum Coventry Fair. Banyak versi tentang legenda Godiva sering kali disebut selama berabad-abad dalam bentuk karya sastra, puisi, seni lukis, dan seni music.
Sumber terbaru dari kusa Godiva adalah Chronika (1057) karya Richard dari Wendover. Di dalamnya disebutkan, gadis Godiva mengajukan permohonan yang tiada henti pada suaminya, Leofric, seorang pangeran dari Mercia (Leicester), agar mengurangi kewajiban pajak penduduk Coventry yang berat. Jengkel dengan permintaan yang tiada henti itu, maka Leofric berjanji akan menggugurkan semua pajak kecuali pajak kuda jika Godiva mau menunggang kuda dengan tanpa mengenakan busana melewati kumpulan orang di pasar. Godiva ternyata melakukan hal yang diucapkan suaminya itu dan ia melakukannya dengan rambut yang terurai menutup seluruh tubuh kecuali kaki. Sang suami pun selanjutnya mencabut kewajiban pajak.
Cerita selanjutnya dimodifikasi, bahwa penduduk kota diperintahkan tinggal di rumah dengan jendela ditutup. Seorang penduduk yang mengintip, bernama Peeping Tom, seorang biasa mendapatkan kepuasan seksual dengan melihat organ seks lain jenis, akhirnya terbunuh atau menjadi buta.
Dalam puisi Godiva (1842), Lord Alfred Tennyson menggambarkan kejadian itu sebagai peristiwa supranatural: “seseorang yang berbudi rendah … mengintip , tapi matanya, sebelum mereka punya keinginan, berubah menjadi kegelapan di kepalanya … Maka kekuatan, yang menanti perbuatan-perbuatan baik, menghapus perasaan bersalah”.
Meskipun mereka adalah masyarakat skeptic yang tidak ragu bahwa Lady Godiva pernah mengunjungi Conventry, ada fakta yang diketahui bahwa Godiva dan suaminya memulai serta membiayai pembangunan biara di sana. Lebih lanjut, terbukti bahwa dua abad kemudian, yakni selama masa pemerintah Edward I (1239-1307), hanya kuda di Conventry yang dikenai pajak.
IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):
Girl Godiva (Early Medieval IX) of the UK
(Source: 2008. Folk Heroes Day. Bandung: Nuance.)
This is a legendary British princess on her naked while riding a white horse through Coventry, a small town in central England. A parade known as Godiva Procession is a form of tribute to Godiva, held every seven or eight years since 1678 as part of the Coventry Fair momentum. Many versions of the legend of Godiva is often referred to for centuries in the form of literature, poetry, painting, and art music.
Latest source of kusa Godiva is Chronika (1057) by Richard of Wendover. Mentioned therein, apply Godiva girl is relentless in her husband, Leofric, a prince of Mercia (Leicester), in order to reduce tax liability Coventry resident heavy. Annoyed with the incessant demand for it, then Leofric promised to abort all taxes except taxes horse if Godiva would ride a horse without wearing through a collection of people in the market. Godiva turns doing it and she said her husband did with disheveled hair covering the entire body except the feet. The husband was later revoked tax liability.
The story is further modified, that the town was ordered to stay at home with the windows closed. A resident of a peek, called Peeping Tom, a regular get sexual gratification by looking at other types of sex organs, eventually killed or become blind.
In the poem Godiva (1842), Alfred Lord Tennyson described it as supernatural events: "low-minded person ... a peek, but his eyes, before they have the desire, turned into darkness in his head ... Then force, awaiting good deeds, erase guilt ".
Although they are not the skeptics who doubt that Lady Godiva had visited Coventry, there is a well known fact that Godiva and her husband launch and finance the building of the monastery there. Furthermore, it is evident that two centuries later, during the government of Edward I (1239-1307), the only horse in Conventry taxed.
0 comments:
Post a Comment