Rakyat Lampung berjuang melawan Belanda/ The people of Lampung struggle against the Dutch FOR JUNIOR HIGH SCHOOL HISTORY
Rakyat Lampung melawan Kolonial Belanda
(sumber: Buku Sekolah Menengah Pertama. Ilmu Pengetahuan Sosial Sejarah)
Usaha Belanda untuk menaklukan daerah Lampung mendapat perlawanan dari rakyat Lampung di bawah pimpinan RadenIntan Pertama (Raden Intan I) sampai akhir hayatnya (1828).
Perlawanan RadenIntan diteruskan oleh Raden Imba Kasuma. Pada tahun 1832, benteng pertahanan Raden Imba Kasuma diserang oleh Belanda tetapi pasukan Belanda dapat di pukul mundur. Serangan Beladna pada tahun 1834, berhasil memasuki benteng Imba Kasuma. Raden Imba Kasuma dapat ditawan dan diasingkan ke Timor.
Pada tahun 1846, pecah kembali perlawanan rakyat Lampung di Teluk Betung. Mereka bekerja sama dengan penentang Belanda yang ada di Banten. Setelah Kesultanan Banten dikuasai oleh Belanda, banyak pejuang dari Banten yang menyeberang ke Lampung.
Putera Imba Kasuma bergelar RadenIntan Kedua (Raden Intan II) yang dulu ditawan juga ke Timor, berhasil meloloskan diri dan mengorganisir perlawanan rakyat Lampung menentangBelanda.
Dalam pertempuran tahun 1856, pasukan Belanda dapat mematahkan perlawanan rakyat Lampung. RadenIntan Kedua mengundurkan diri ke pedalaman dan meninggal di sana.
IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):
The people of Lampung struggle against the Dutch
(source: Secondary School Books. Historical Social Sciences)
Dutch attempt to conquer Lampung Lampung opposition of the people under the leadership of Raden Intan First (Raden Intan I) to the end (1828).
Resistance RadenIntan forwarded by Raden Imba Kasuma. In 1832, the fortress was attacked by Raden Imba Kasuma Netherlands but the Dutch troops to retreat in time. Beladna attacks in 1834, succeeded in entering the fort Imba Kasuma. Raden Imba Kasuma be captured and exiled to East.
In 1846, the uprising broke out again in the Gulf Betung Lampung. They work closely with the existing Dutch opponents in Banten. After Banten sultanate ruled by the Dutch, many fighters from the area of Banten to Lampung.
Son Imba Kasuma Raden Intan Second degree (Raden Intan II) who had also captured the East, managed to escape and organize the people's resistance Lampung, he was against the Netherlands.
In the battle in 1856, the Dutch troops to break the resistance of the people of Lampung. Raden Intan resigned Both inland and died there.
0 comments:
Post a Comment