Hiawatha (Abad XV) suku Indian di Amerika/ Hiawatha (XV Century) American Indian tribes FOR GENERAL HISTORY
Hiawatha (Abad XV) suku Indian di Amerika
(Sumber: 2008. Pahlawan Rakyat Sedunia. Bandung: Nuansa.)
Hingga tahun 1855, legenda yang mengagumkan ini sering dikaitkan anggota enam rumpun Hiawatha, suku asli Iroquois. Menurut tradisi mereka, Hiawatha menyukai status kehidupan yang lebih luas sebagai seseorang yang menyelamatkan rakyat dari perselisihan yang hebat, suatu reputasi yang sejajar dengan King Arthur, yang terjadi beberapa abad setelah kematiannya. Namun, tidak seperti King Arthur, ia secara bersahaja membangun suatu perdamaian abadi.
Nama penduduk asli Hiawatha adalah Ojibwa yang berarti “pembuat sungai-sungai”, dan ia adalah kepala suku Onandaga di Iroquois. Berkat kemampuan Hiawatha, kawasan New York adalah wilayah yang paling makmur di antara suku-suku yang tinggal di sana.
Sekitar tahun 1450, Hiawatha menyatukan suku-suku ini, Cayoga, Mohawk, Oneida, Onandaga, dan Seneca, ke dalam lima bangsa Iroquois yang disebut Liga Iroquois. Sebagai bentuk terima kasih atas kemampuan perencanaan, setiap unit dari konfederasi itu masih mempertahankan kemerdekaannya.
Setelah kematiannya, masyarakat Iroquois menetapkan Hiawatha sebagai pahlawan budaya dan nabi yang sakti dengan jelmaan berupa kemajuan dan peradaban bumi. Dalam mitologi, tindakannya muncul melalui permintaan langsung dari sabda Dewa Dekanawidah. Penduduknya juga menghargai Hiawatha karena telah mengajari cara bertani, pengobatan, navigasi, dan teknik seni. Semuanya dikerjakan dengan kekuatan alam.
Tersebarnya kemasyhuran Hiawatha tidak berlangsung lama hingga kedatangan Henry Wadsworth Longfellow, yang dengan sengaja berusaha untuk menciptakan satu tradisi Amerika, mempublikasikan Nyanyian Hiawatha nya (1855). Lagu itu terdiri dari 22 bagian, termasuk bagian tentang masa kecil, teman-temannya, pemancingan, pelayaran, dan hari pernikahannya. Longfellow menjelaskan Hiawatha sebagai orang yang memiliki banyak keahlian sebagai manusia super, seperti kemampuan “membidik sebatang anak panah darinya/ dan lari ke depan dengan tangkas atau lalu anak panah itu jatuh di sampingnya”.
Ditulis dalam mantra akhir epic Kalevala, kemasyhuran syair ini dijamin karena kontroversi yang menjadikan penjualan tertinggi atas sebuah syair yang pernah diterima. Bacaan dan parody public mengikuti kebangkitanny, dan hari ini, puisi yang membuat Hiawatha seorang pemilik namanya dihargai sebagai salah satu karya terbaik Longfellow.
IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):
Hiawatha (XV Century) American Indian tribes
(Source: 2008. Folk Heroes Day. Bandung: Nuance.)
Until the year 1855, this marvelous legends often associated member of six clumps Hiawatha, the Iroquois tribes. According to their tradition, like Hiawatha broader life status as someone who saved people from the great strife, a reputation that is parallel to King Arthur, which occurred several centuries after his death. However, unlike King Arthur, he is unpretentious building a lasting peace.
Hiawatha native name is Ojibwa, which means "rivers maker", and she was in the Iroquois chiefs Onandaga. Thanks to the ability of Hiawatha, New York is the most prosperous region of the tribes that live there.
Around the year 1450, Hiawatha unite these tribes, Cayoga, Mohawk, Oneida, Onandaga, and Seneca, to the five Iroquois nations called the League of the Iroquois. As a form of gratitude for the ability of planning, each unit of the confederation it still retains its independence.
After his death, the Iroquois Hiawatha define as culture heroes and prophets are sacred to manifest in the form of progress and civilization of the earth. In mythology, the action appears via a direct request from the word of God Dekanawidah. Its people also appreciate the Hiawatha because it has taught farming, medicine, navigation, and art techniques. Everything is done with the forces of nature.
Hiawatha fame spread not take long until the arrival of Henry Wadsworth Longfellow, who deliberately sought to create an American tradition, published his Song of Hiawatha (1855). The song consists of 22 sections, including a section on childhood, friends, fishing, sailing, and her wedding day. Hiawatha Longfellow describes as a person who has a lot of expertise as superhuman, like the ability to "shoot an arrow from him / and run forward and deftly dart or fall on his side".
Written in the final spell Kalevala epic, poetic fame is warranted because of the controversy that makes the highest sales on a poem I ever received. Reading and following the public parody kebangkitanny, and today, the poems that make Hiawatha an owner name rewarded as one of the best works of Longfellow.
0 comments:
Post a Comment