Nostradamus (1503-1566) FOR GENERAL HISTORY
Nostradamus (1503-1566)
(Sumber: 2008. Pahlawan Rakyat Sedunia. Bandung: Nuansa.)
Reputasi sebagai peramal yang sulit dimengerti ini setiap saat menghasilkan ramalan samar yang tampak akan terjadi. Apa yang benar-benar berbeda dari Nostradamus adalah ia mencatat nama nyata dari orang yang kemudian mengubah dunia, seperti Napoleon Bonarpate (Perancis), Pasteur, dan Adolf Hilter (Jerman Nazi). Meskipun ramalannya seperti teka teki dengan simbolis yang kabur, Nostradamus juga tampak mempunyai ramalan tentang peristiwa sejarah besar, misalnya kebakaran besar di London tahun 1666, berdirinya Negara Amerika Serikat, dan runtuhnya Tembok Berlin.
Tidak lama setelah kematian istri dan anak laki-lakinya, Nostradamus menutup praktek medisnya di Agen, Perancis, untuk selanjutnya berkelana ke seluruh penjuru Eropa selama suatu dekade. Selama waktu ini, Nostradamus disebutkan telah melihat seorang biarawan muda Fransiskan di Italia dan membungkung di atas kakinya sambil berkata, “Aku harus berlutut di depan ke kudusannya”. Sembilan belas tahun setelah kematian orang yang memiliki kekuatan batin itu, biarawan itu menjadi Sri Paus Sixtus V.
Pada tahun 1544, Nostradamus menetap di Salon, Perancis, untuk membuka praktek pengobatan dan astrologi. Visi itu ia dapatkan setelah menatap selama beberapa jam pada sebuah mangkuk kuningan dengan penuh air yang diletakkan di atas penyangga berkai tiga, yang dicatat dalam bukunya yang terdiri dari sebelas bait berirama, Centuries (1555). Nostradamus menggunakan banyak permainan kata-kata, permainan huruf kata dan jargon ilmiah untuk mengaburkan isi.
Tentang Adolf Hilter, Nostradamus meramalkan namanya sebagai “Hister”, dan menulis ideologinya menyesatkan dan kematiannya yang misterius. Nostradamus juga tampak mengetahui tempat pengasingan Napoleon Bonarpate, tempat pelariannya, kekalahan Waterloo, dan kematian yang menyedihkan. Selain dua sosok pemimpin itu, Nostradamus juga meramalkan “Antikristus ketiga” dan “para pengikut asingnya dari Arab” seperti halnya masa “wabah, kelaparan, kematian di tangan militer” yang dicatat dimulai pada akhir tahun 1999.
Ramalan pertamanya yang menjadi kenyataan pada tahun 1559, yaitu kematian Henry II dari Perancis. Nostradamus menulis: “Di medan perang melalui duel tunggal/ di sangkar emas ia akan mengeluarkan matanya/ dua luka dari seseorang, kemudian ia akan mati dengan kematian yang kejam”. Selama pertarungan persahabatan di atas kuda, Henry terluka secara serempak pada mata dan kerongkongan ketika tombak lawannya menembus celah pada kaca depan dari emas milik raja itu.
Berkaitan dengan ketelitian yang mengagumkan, janda Henry, Catherine de Medici mengundang Nostradamus ke istana di Paris untuk menjadi penasehatnya, dan mungkin juga menjadi kekasihnya. Para pemimpin lain mencari bukunya untuk mengetahui isyarat apa yang akan terjadi, dan Nostradamus segera menjadi terkenal peramal terbesar Renaissance.
Ketika akhirnya kembali ke Salon karena kesehatannya menurun, Nostradamus meramalkan kematiannya sendiri dan secara diam-diam membuat suatu tanda peringatan dari logam yang dikuburkan bersamanya. Tanda peringatan tersebut tidak ditemukan hingga tahun 1700. Pada tahun tersebut, ketika kuburannya digali, pada tanda peringatan itu tertulis: “1700”.
IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):
Nostradamus (1503-1566)
(Source: 2008. Folk Heroes Day. Bandung: Nuance.)
Reputation as forecasters are difficult to understand at any time produce a vague prediction that appears to be happening. What is really different from Nostradamus is noting real name of the person who subsequently changed the world, such as Napoleon Bonarpate (France), Pasteur, and Adolf Hilter (Nazi Germany). Despite predictions like puzzles with a vague symbolic, Nostradamus also seems to have predictions about major historical events, such as a major fire in London in 1666, the founding of the United States, and the collapse of the Berlin Wall.
Not long after the death of his wife and son, Nostradamus closed his medical practice in Agen, France, to further wandering across Europe for a decade. During this time, Nostradamus is said to have seen a young Franciscan friar in Italy and membungkung on his feet and said, "I had to kneel in front of the kudusannya". Nineteen years after the death of the person who has the inner strength, the monk became Pope Sixtus V.
In 1544, Nostradamus settled in Salon, France, to open up the practice of medicine and astrology. The vision that he get after staring for a few hours on a brass bowl filled with water is placed on the support berkai three, recorded in his book consists of eleven stanzas, rhythmic Centuries (1555). Nostradamus uses a lot of puns, word and letter games scientific jargon to obscure content.
About Adolf Hitler, Nostradamus predicted his name as "Hister", and wrote ideology misleading and mysterious death. Nostradamus also seemed to know the place of exile of Napoleon Bonarpate, refuge, the defeat of Waterloo, and a miserable death. Besides the two leaders figure, Nostradamus also predicted "the third Antichrist" and "foreign followers of the Arab" as a period of "plague, famine, death at the hands of the military" were recorded beginning in late 1999.
His first prediction came true in 1559, the death of Henry II of France. Nostradamus wrote: "On the battlefield through a single duel / in a golden cage he would issue his / two cuts of a person, then he will die a cruel death." During the fight friendship on horseback, Henry injured simultaneously on the eyes and throat when the spear his opponent through the gap on the windshield of gold owned by the king.
In connection with admirable precision, Henry's widow, Catherine de Medici invited Nostradamus to the palace in Paris to become a mentor, and perhaps also her lover. Other leaders sought her book to find out what cues will happen, and soon became famous astrologer Nostradamus largest Renaissance.
When he finally returned to the salon as his health declined, Nostradamus predicted his own death and secretly made a sign warning of metal buried with him. The warning signs were not discovered until 1700. In that year, when the graves dug up, the warning signs that read: "1700".
0 comments:
Post a Comment