Iklim, Tanah, dan Pengairan untuk Sawah/ Climate, Soil, and Water for Wetland FOR GENERAL AGRARYCULTURE
Iklim, Tanah, dan Pengairan untuk Sawah
(Sumber: Hardjodinomo, Soekirno. 1970. Bertanam Padi. Bandung: Penerbit Binacipta.)
I) Iklim. Padi ditanam mulai dari sisi laut sampai ke pegunungan yang tingginya 1300 meter dari permukaan laut. Lebih dari ini tak ditanam karena terlalu lambat tumbuhnya sehingga tidak ekonomis. Untuk hidupnya perlua banyak air, oleh karena itu padi ditanam di musim hujan sebagai padi sawah atau gogo, untuk musim kemarau padi ditanam hanya di tanah yang mendapat air irigasi. Juga perlu banyak mendapat sinar matahari, untuk itu padi harus ditanam di tempat terbuka. Bila ditanam sebagai tanaman sela di antara tanaman keras hasilnya akan sangat berkurang. Bila siang hari banyak awan padi tumbuhnya akan lemah, kurang banyak beranak, perlu sawah sering dikeringkan.
II) Tanah. Di tanah kering padi dapat tumbuh dengan baik dan memberi banyak hasil asalkan tanahnya subur dan banyak mengandung humus. Ini dapat dilihat pada padi yang ditanam di lading yang tanahnya berasal dari hutan yang baru dibuka. Jika sudah tanahnya dua tiga kali ditanam hasilnya sangat berkurang sebab humusnya habis. Di tanah sawah padi itu boleh dikatakan tidak pilih tanah, baik berat, ringan, subur atau kurus padi tetap hidup. Pokoknya tanah atas setebal 15 sampai 30 cm merupakan lumpur yang lumat, suatu struktur butir basah yang serba sama (homogeny) yang kuat menahan air. Tentulah padi yang ditanam di tanah yang subur dan mendapatkan air yang cukup akan memberi hasil yang sangat memuaskan.
III) Pengairan Sawah. Tanaman padi banyak sekali memerlukan air, lebih yang ditanam di sawah. Tanahnya harus selalu tergenang. Untuk itu petakan harus dikelilingi oleh galengan yang tahan air sehingga air dari mana saja datangnya dapat ditampung. Oleh karena itu mula orang menanam padi adalah di tempat yang mudah mendapatkan air yaitu disisi sungai kecil di daerah pegunungan atau bukit. Dengan bertambahnya penduduk maka sawah dibuat sampai agak jauh dari sungai. Untuk mendapatkan air, perlulah dibuat bendungan dan saluran air secara kecil-kecil dan secara gotong royong oleh penduduk desa. Pengairan yang demikian disebut pengairan liar yang terdapat di daerah Tapanuli, Toraja, dan Sumatera Barat. Akhirnya karena jumlah penduduk selalu meningkat, maka tanah yang jauh dari sungai diusahakan orang. Sawah demikian yang hanya mendapat air dari hujan saja disebut berbandar langit. Ini terbentang dari Banten sampai Banyuwangi kecuali sawah di sisi sungai besar seperti Citarum, Tuntang, Bengawan Solo, Brantas, dan Serayu yang mendapat pengairan teknis dari bendungan sungai tersebut. Di desa biasanya pembagian air ditugaskan kepada ulu-ulu. Sesudah panen penduduk memberi sebagian dari hasilnya sebagai tanda balas jasa. Di samping itu untuk mencukupi keperluan air, pemerintah membuat waduk yang besar seperti Cacaban, Jatiluhur, Sempor dan lainnya. Suatu system irigasi pada pokoknya terdiri dari dam yang membendung sungai, sebuah pintu air yang sewaktu dapat membuang kerikil dan pasir yang masuk ke dalam saluran primer, saluran sekunder dan saluran tertier. Dan saluran primer dan sekunder diurus oleh Dinas Irigasi (yaitu PU) sedangkan saluran tertier yang mengalirkan air langsung ke sawah diurus oleh Desa dengan diamati oleh dinas tersebut. Dan oleh Desa pembagiannya, diserahkan kepada Ulu-ulu. Banyaknya air yang diberikan selama pertumbuhan tanaman padi tiap 1,40 lt/ ha/ detik. Sawah yang tanahnya berat cukup 0,7- 1 lt/ ha/ detik, tetapi sawah yang tanahnya ringan sampai 6 lt/ ha/ detik (sawah di pegunungan). Di daerah Irigasi “Bengawan” di Surakarta diadakan pembagian air sebagai berikut (menurut de Gruiter):
Pada Waktu (Time) | Selama Bulan (Month) | Rendeng | Gadu |
Persemaian | 0,5 | 3 lt/ ha/ detik | 2,1 lt/ ha/ detik |
Mengerjakan tanah | 1,5 | 1,4 lt/ ha/ detik | 1,4 lt/ ha/ detik |
Memindahkan bibit | 0,5 | 1,7 lt/ ha/ detik | 1,4 lt/ ha/ detik |
Memelihara tanaman | 2,5 | 0,7 lt/ ha/ detik | 0,85 lt/ ha/ detik |
Tanaman berbuah | 0,5 | 0,57 lt/ ha/ detik | 0,57 lt/ha/ detik |
Padi masak dan dituai | 0,5 | - | - |
Dengan pengairan teknis hasil padi naik, penghasil palawija juga meningkat.
IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):
(Source: Hardjodinomo, Soekirno., 1970. Planting Rice. York: Publisher Binacipta.)
I) climate. Rice is grown from the sea to the high mountains 1300 meters above sea level. More than this is not planted because it was too slow growing so it is not economical. For his perlua lots of water, therefore rice is grown in the rainy season as upland rice or, for dry season rice is grown only on land that gets irrigation water.Also need a lot of sunlight, for that rice should be grown in the open.When grown as perennials sidelines of the results will be greatly reduced. When a cloud during the day a lot of rice growth will be weak, lacking a lot of litter, paddy needs to be dried out.
II) Land. In dry land rice grew well and gave a lot of results as long as the soil is fertile and contains a lot of humus. This can be seen in rice planted in a field where the land comes from forests that have recently opened. If the soil is cultivated two or three times the result is greatly reduced because humusnya out. In the land of rice fields were arguably not select land, whether heavy, light, fertile or thin rice alive. Anyway top soil 15 to 30 cm thick is creamed mud, the wet grain structure that is uniform (homogeneous) strong hold water.Surely rice planted in fertile soil and getting enough water will give very satisfactory results.
III) Irrigation Rice. Rice plants require a lot of water, more are planted in the fields. The soil should always flooded. For that plot should be surrounded by a waterproof galengan so that the water coming from anywhere can be accommodated. Therefore, first the rice plant is an easy place to get water that is beside the creek in the mountains or hills. With the increasing population of the rice made up some distance from the river. To get water, it is necessary to be made dams and water channels in small and mutual assistance by the villagers. Irrigation so called wild irrigation areas are Tapanuli, Toraja, and West Sumatra. Finally, because the population is increasing, the land away from the river cultivated people. Rice fields so that only gets water from the rain just called berbandar sky. It stretches from Banten to Banyuwangi except rice in large rivers such as the Citarum, Tuntang, Bengawan Solo, Brantas, and Serayu who got technical irrigation from the dam the river. Distribution of water in the village is usually assigned to the ulu-ulu. After harvest the population to give some of the results as a sign of retribution. In addition, to meet the needs of water, the government made such a large reservoir Cacaban, Jatiluhur, Sempor and others. An irrigation system consisting essentially of a stem river dam, a sluice that can throw as gravel and sand that enters the primary channel, the secondary and tertiary channels.And primary and secondary channels maintained by the Department of Irrigation (ie PU) while the tertiary channels that drain water directly into the fields maintained by the Village to be observed by the agency. And by the Village divisions, left to Ulu-ulu.The amount of water supplied during the growth of rice plants per 1.40 l / ha / sec. Paddy land is heavy enough 0.7 to 1 l / ha / sec, but mild rice land to 6 l / ha / sec (fields in the mountains). In the area of Irrigation "Bengawan" held in Surakarta water distribution as follows (according to de Gruiter):
Pada Waktu (Time) | Selama Bulan (Month) | Rendeng | Gadu |
Persemaian | 0,5 | 3 lt/ ha/ detik | 2,1 lt/ ha/ detik |
Mengerjakan tanah | 1,5 | 1,4 lt/ ha/ detik (sec) | 1,4 lt/ ha/ detik |
Memindahkan bibit (Moving the soil) | 0,5 | 1,7 lt/ ha/ detik (sec) | 1,4 lt/ ha/ detik |
Memelihara tanaman (Maintain Plant ) | 2,5 | 0,7 lt/ ha/ detik | 0,85 lt/ ha/ detik |
Tanaman berbuah (Plant fruit) | 0,5 | 0,57 lt/ ha/ detik | 0,57 lt/ha/ detik |
Padi masak dan dituai (cook rice and harvested) | 0,5 | - | - |
Technical irrigated rice yields rise, producing crops also increased.
0 comments:
Post a Comment