Pendekatan Geografi/ Geography Approach FOR CLASIS X Semester 1 Kebumian



Pendekatan Geografi

(Sumber: Sudibyakto, H. A. 2009. Geografi.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.)

Pada sistem yang berfungsi baik, seluruh komponen harus terdambung bersama. Planet Bumi yang mempunyai banyak komponen dapat dilihat sebagai sistem yang kompleks dan sangat besar. Di dalam sistem Bumi, input adalah energi yang datang dari Matahari dan juga energi yang berasal dari dalam bumi seperti tenaga tektonik, output adalah perubahan konstan yang dapat dilihat di sekitar kita dalam lingkungan fisik dan manusia seperti panas serta hujan.

                Dalam geografi modern yang dikenal dengan geografi terpadu (Integrated Geography) digunakan tiga pendekatan atau hampiran. Ketiga pendekatan tersebut, yaitu analisis keruangan, kelingkungan atau ekologi, dan kompleks wilayah.

1)      Pendekatan Keruangan. Dari namanya dapat ditangkap bahwa pendekatan ini akan menekan pada keruangan. Pendekatan ini mendasarkan pada perbedaan lokasi dari sifat pentingnya seperti perbedaan struktur, pola dan proses. Struktur keruangan terkait dengan elemen pembentuk ruang yang berupa kenampakan titik, garis dan area. Sedangkan pola keruangna berkaitan dengan lokasi distribusi ketiga elemen tersebut. Distribusi atay agihan elemen geografi ini akan membentuk pola seperti memanjang, radial dan sebagainya. Proses keruangan sendiri berkenaan dengan perubahan elemen pembentuk keruangan. Ahli geografi berusaha mencari faktor yang menentukan pola penyebaran serta cara mengubah pola sehingga dicapai penyebaran yang lebih baik, efisien, dan wajar. Analisis suatu masalah menggunakan pendekatan ini dapat dilakukan dengan pertanyaan 5W 1H seperti berikut ini.

a)      Pertanyaan What (Apa), untuk mengetahui jenis fenomena alam yang terjadi.

b)      Pertanyaan When (Kapan), untuk mengetahui waktu terjadinya fenomena alam.

c)       Pertanyaan Where (Dimana), untuk mengetahui tempat fenomena alam berlangsung.

d)      Pertanyaan Why (Mengapa), untuk mengetahui penyebab terjadinya fenomena alam.

e)      Pertanyaan Who (Siapa), untuk mengetahui subjek atau pelaku yang menyebab terjadinya fenomena alam.

f)       Pertanyaan how (Bagaimana), untuk mengetahui proses terjadinya fenomena alam.


Analisis peristiwa gempa bumi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dilakukan dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

a)      Apa fenomena alam yang terjadi? Gempa bumi.

b)      Kapan terjadinya? 27 Mei 2006.

c)       Dimana terjadi gempa bumi tersebut? Sebagian wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

d)      Mnegapa terjadi peristiwa itu? Peristiwa tersebut terjadi kaena adanya pergerakan lempeng tektonik.

e)      Siapa atau apa yang menyebabkannya? Adanya tumbukan antara dua lempeng tektonik.

f)       Bagaimana gempa bumi itu dapat terjadi? Indonesia terletak di antara tiga lempengtektonik yang harus bergerak. Ketiga lempeng tersebut adalah lempeng Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik. Lempeng tersebut terus bergerak. Apabila terjadi tumbukan lempeng mengakibatkan gempa bumi. Peristiwa gempa bumi di Yogyakarta terjadi karena tumbukan lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Tumbukan tersebut menyebabkan lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah lempeng Eurasia di zona subduksi.

Untuk kesekian kali Jakarta banjir lagi. Yang paling akhir, bencana ini terjadi tanggal 1 Februari 2007. Banjir ini hampir merendam sebagian Jakarta. Tahap pertama penerapan pendekatan keruangan dilakukan dengan melihat struktur, pola, dan proses keruangan di wilayah sekitar Jakarta, seperti Bogor, kawasan puncak, dan Cianjur. Pada tahap ini dapat diidentifikasi fenomena alam seperti kawasan hulu sungai. Setelah itu, pada tahap kedua dilakukan zonasi berdasarkan karakteristik kelerengannya, misalnya curam, agak landai, dan datar. Tahap ketiga ditinjau ketepatan pemanfaatan lahan di tiap-tiap zona. Studi aspek fisik ini perlu ditambahkan dengan karakteristik penduduk di wilayah tersebut, seperti mata pencahariannya, tingkatan pendidikan, keterampilan yang dimiliki serta kebiasaannya. Melalui informasi ini dapat ditemukan keterkaitan antara kondisi alam dan manusia dengan terjadinya banjir. Pada akhirnya, dapat dirumuskan upaya penanggulangannya.

2)      Pendekatan Kelingkungan (Ekologi). Pendekataan ini tidak hanya mendasarkan pada interaksi organisme dengan lingkungan, tetapi juga dikaitkan dengan fenomena yang ada dan juga perilaku manusia. Karena pada dasarnya lingkungan geografi mempunyai dua sisi, yaitu perilaku dan fenomena lingkungan. Sisi perilaku mencakup dua aspek, yaitu pengembangan gagasan dari kesadaran lingkungan. Interelasi keduanya inilah yang menjadi ciri khas pendekatan ini. Menggunakan keenam pertanyaan geografi, analisis dengan pendekataan ni masih bisa dilakukan. Nah, perhatikan contoh analisis mengenai terjadinya banjir di Sinjai berikut.

Untuk mempelajari banjir dengan pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan tindakan berikut.

a)      Identifikasi kondisi fisik yang mendorong terjadinya bencana ini seperti jenis tanah, topografi, dan vegetasi di lokasi itu.

b)      Identifikasi sikap dan perilaku masyarakat dalam mengelola alam di lokasi tersebut.

c)       Identifikasi budi daya yang ada kaitannya dengna alih fungsi lahan.

d)      Menganalisis hubungan budi daya dan dampak yang ditimbulkan hingga menyebabkan banjir.

e)      Menggunakan hasil analisis ini mencoba menemukan alternatif pemecahan masalah ini.


3)      Analisis Kompleks Wilayah. Analisis ini mendasarkan pada kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi. Analisis ini menekankan pengertian “areal differention” yaitu adanya perbedaan karakteristik tiap wilayah. Perbedaan ini mendorong suatu wilayah dapat berinteraksi dengan wilayah lain. Perkembangan wilayah yang saling berinteraksi terjadi karena terdapat permintaan dan penawaran. Contoh analisis kompleks wilayah diterapkan dalam perancangan kawasan pemukiman. Langkah awal dilakukan identifikasi wilayah potensial di luar jawa yang memenuhi persyaratan minimum seperti kesuburan tanah dan tingkat kemiringan lereng. Langkah kedua, identifikasi aksesibilitas wilayah. Dari hasil identifikasi ini dirumuskan rancangan untuk jangka panjang dan jangka pendek untuk pengembangan kawasan tersebut.

B) prinsip Geografi. Setiap bidang ilmu mempunyai konsep dan prinsip tersndiri meskipun terkadang ada kesamaan prinsip antara beberapa bidang ilmu. Prinsip suatu ilmu yang digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan fenomena yang terjadi dengna memahami karakteristik yang dimiliki dan keterkaitan fenomena tersebut dengan permasalahan lain. Adapaun prinsip dalam geografi sebagai berikut:

1)      Prinsip Penyebaran. Geografi menganut prinsip ini karena adanya penyebaran fenomena geografi yang tidak merata di muka Bumi. Misalnya: penyebaran potensi air yang berbeda dari satu tempat dengan tempat lain.

2)      Prinsip Interelasi. Permasalahan yang terjadi di alam dengan manusia saling terkait. Interelasi ini dapat terjadi antara alam dengan alam itu sendiri maupun alam dengan manusia. Misalnya fenomena banjir yang terjadi akibat penebangan hutan di wilayah hulu.

3)      Prinsip Deskripsi. Bentuk keterkaitan ini dapat digambarkan dalam bentuk deskripsi seperti halnya awal kemuncul ilmu geografi yang dimulai dari deskripsi yang dituangkan dalam catatan perjalanan.

4)      Prinsip Korologi. Prinsip ini menganut keterpaduan antara ketiga prinsp sebelumnya. Diterapkan dengan mengkaji persebaran, interelasi dan deskripsi suatu wilayah. Kondisi wilayah akan memberikan ciri khas pada kesatuan gejala, fungsi, dan bentuk.

C) Metode Geografi.

1)      Studi Lapangan. Pengamatan secara langsung di lapangan berguna untuk mengetahui dan memahami permukaan bumi serta kegiatan manusia. Metode ini dilakukan dengan terjun langsung mengamati objek di lapangan. Dengan melakukan studi lapangan akan diketahui karakteristik khusus permukaan bumi.

2)      Pemetaan. Metode ini dilakukan dengan menyeleksi berbagai informasi di  daerah yang akan dipetakan. Seleksi menghasilkan informasi objek terpilh yang diperlukan saja sehingga dapat menggambarkan tempat, pola, dan karakteristik unsur geografi dalam peta.

3)      Wawancara (interview). Metode ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada responden tentang hal yang perlu diketahui. Responden diharapkan menjawab dengan jelas atas semua pertanyaan. Metode ini dipilih bila hal yang ingin diketahui tidak diperoleh dengan metode pengamatan. Contoh: alasan penduduk tetap tinggal dalam wilayah rawan bencana banjir.

4)      Kuantitatif. Metode kuantitatif merupakan metode penelitian geografi yang menggunakan perhitungan matematika dan statistika. Pengujian hasil penelitian yang berupa angka dilakukan dengan bantuan komputer. Dengan metode ini, peneliti dapat menyederhanakan informasi yang rumit dan hasil penelitian disajkan dalam bentuk yang sederhana.

5)      Penggunaan sarana ilmiah. Metode penggunaan sarana ilmiah dalam penelitian geografi, misalnya penginderaan jauh. Penginderaan jauh dapat membantu mengidentifikasi dan mempelajari permukaan bumi yang sulit dijangkau dengan studi lapangan.



IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):

Geography Approach
(Source: Sudibyakto, HA 2009. Geografi.Jakarta: Ministry of Education.)
In well-functioning system, all components must terdambung together. Planet Earth has many components can be seen as a complex system and very large. In the Earth system, the input is the energy coming from the Sun and the energy derived from the earth like a tectonic power, the output is a constant change that can be seen all around us in the physical and human environment as heat and rain.
In modern geography geography known as integrated (Integrated Geography) used three approaches or approximations. The three approaches, namely spatial analyzes, kelingkungan or ecology, and complex region.
1) spatial approach. From the name be apprehended that this approach will reduce the spatial. This approach is based on the difference in the location of important properties such as different structures, patterns and processes. Related to the spatial structure of space-forming elements in the form of appearance of point, line and area. While the pattern associated with distribution locations keruangna three elements. Atay agihan geographic distribution of elements will form a pattern like elongated, radial, and so on. The process itself regarding spatial elements forming spatial changes. Geographers seek factors that determine the pattern of spread and how to change the pattern so achieved better deployment, efficient, and fair. Analysis of a problem using this approach to do with the question of 5W 1H as follows.
a) Question What (What), to determine the types of natural phenomena that occur.
b) Question When (When), to determine the time of occurrence of natural phenomena.
c) Question Where (Where), to find the place of natural phenomena take place.
d) Question Why (Why), to determine the causes of natural phenomena.
e) Question Who (Who), to know the subject or perpetrator causes the occurrence of natural phenomena.
f) The question how (How), to determine the occurrence of natural phenomena.

Analysis of the earthquake in Yogyakarta and Central Java is done by asking the following questions:
a) What is a natural phenomenon that occurs? Earthquake.
b) When did it happen? May 27, 2006.
c) Where the earthquake? Some areas of Yogyakarta and Klaten, Central Java.
d) Mnegapa happening event? The incident occurred kaena the movement of tectonic plates.
e) Who or what caused it? The existence of collision between two tectonic plates.
f) How did the earthquake happen? Indonesia lies between three lempengtektonik should move. The third plate is the Eurasian Plate, Indo-Australian and Pacific plates. The plates are constantly moving. In case of plate collision resulting in earthquakes. The earthquake in Yogyakarta collision occurred because the Indo-Australian and Eurasian plates. The collision caused the Indo-Australian plate under the Eurasian plate menunjam in subduction zones.
For the umpteenth time Jakarta flood again. Most recently, this disaster occurred on February 1, 2007. Floods soak some of it almost Jakarta. The first stage is done by the application of spatial approach to looking at the structure, pattern, and spatial processes in the area around Jakarta, such as Bogor, peak area, and Cianjur. At this stage can be identified natural phenomena such as the upper river. After that, the second stage of the zoning done by slope characteristics, such as steep, slightly sloping, and flat. The third phase accuracy in terms of land use in each zone. This physical aspect of the study needs to be added to the characteristics of the population in the region, such as livelihood, education level, skills possessed and habits. This information can be found through the link between nature and the human condition with flooding. In the end, it can be formulated mitigation efforts.
2) The kelingkungan (Ecology). This approach is not only based on the interaction of organisms with the environment, but is also associated with the phenomena and human behavior. Because, basically, the geography has two sides, namely the behavioral and environmental phenomena. Behavioral side includes two aspects, namely the development of the idea of ​​environmental awareness. Interrelation of the two that is the hallmark of this approach. Using the six questions of geography, ni pendekataan analysis can still be done. Well, consider the example of an analysis of the flooding following Sinjai.
To learn flood kelingkungan approach can begin with the following actions.
a) Identify physical conditions that led to this disaster such as soil type, topography, and vegetation on the site.
b) Identify the attitudes and behavior in managing natural in that location.
c) Identification of existing cultivated land conversion related dengna.
d) Analyze the relationship cultivation and the impact to cause flooding.
e) Using the results of this analysis tries to find an alternative solution.

3) Analysis of Complex Regional. This analysis is based on a combination of spatial analysis and ecological analysis. This analysis emphasizes understanding "differention area" that is the difference in the characteristics of each region. This difference encourages an area can interact with other regions. Development of the region that interacts occurs because there is a demand and supply. Sample analysis is applied in the design of complex region's residential area. The first step is to identify potential areas outside Java that meet minimum requirements such as soil fertility and the degree of slope. The second step, the identification of accessibility of the area. From the results of this identification formulated a plan for long-term and short-term development of the region.
B) the principle of Geography. Every field of science concepts and principles have tersndiri although sometimes there are similarities between some fields of science principles. Principles of a science that is used as a basis to explain the phenomenon that occurs dengna understand their characteristics and relationship to other problems such phenomena. Adapaun principle in geography as follows:
1) Principles of Spread. Geography adhere to this principle because of the geographical spread of the phenomenon of uneven earth. For example: different water potentials spread from one place to another.
2) Principle of interrelation. Problems that occur in nature by humans are interrelated. This can happen interrelation between nature and nature itself and human nature. For example, the phenomenon of floods caused by deforestation in the upstream region.
3) Principle Description. Form linkages can be described in terms of a description as early kemuncul geography starting from the description set forth in the notes to the trip.
4) Principle Korologi. This principle adheres to the integration of the three previous prinsp. Applied to assess the distribution, interrelationships and description of a region. Condition of the area will provide the unity characteristic symptoms, function, and form.
C) Methods of Geography.
1) Field Study. Direct observation in the field is useful to know and understand the Earth's surface as well as human activities. This method is done by plunging directly observe objects in the field. By doing fieldwork will know the special characteristics of the earth's surface.
2) Mapping. This method is done by selecting a variety of information on the area to be mapped. Selection object's selected produce the necessary information so that it can only describe the place, patterns, and characteristics of geographic elements on maps.
3) Interview (interview). This method is done by asking the respondents about the things you need to know. Respondents are expected to respond to all questions clearly. This method is selected when the things you want to know is not obtained by the method of observation. Example: the reason people remain in flood prone areas.
4) Quantitative. Quantitative methods are research methods that use mathematical geography and statistics. Testing results of research carried out with the help of numeric computer. With this method, researchers can simplify complex information and research results presented are in a simple form.
5) The use of scientific means. The method uses scientific means in the study of geography, such as remote sensing. Remote sensing can help identify and study the earth's surface that are difficult to reach with a field study.

0 comments:

Post a Comment