Pameran Seni Rupa/ Art Exhibition FOR JUNIOR HIGH SCHOOL ART CULUTURE


Pameran Seni Rupa

(Sumber:Gunandar.2012.  Seni Budaya. Madiun:AnugerahAgung.)

1) Pengertian, pameran Seni Rupa adalah kegiatan mempertontonkan hasil karya Seni Rupa kepada orang lain untuk mendapatkan tanggapan atau penilaian. Seseorang yang telah selesai menciptakan sebuah karya seni menginginkan pengakuan orang lain (apresiator) bahwa karya yang dihasilkan tersebut merupakan sebuah karya seni. Salah satu tempat untuk mempertontonkan hasl karya tersebut adalah kegiatan pameran. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pameran merupakan suatu tempat untuk mempertontonkan suatu kaarya seni yang bertujuan mengkomunikasikan hasil karya tersebut kepada orang lain. Pameran hasil karya seni rupa yang dilaksanakan oleh siswa atau sekolah pada setiap akhir semester selain bertujuan untuk mengadakan kompetisi juga sebagai sarana latihan apresiasi. Dan dalam melaksanakan kegiatan pameran harus mengacu  pada pedoman pelaksanaan pameran diantaranya adalah melakukan perencanaan, pengelolaan, pelaksanaan dan pengawasan.

2) Tahap Pelaksanaan.

i) Perencanaan (Planning). Suatu kegiatan yang dilaksanakan tanpa melalui tahap perencanaan biasanya banyak mengalami kendala dan tidak mencapai sukses yang besar. Oleh karena itu dalam pelaksanaan pameran sangat perlu adanya perencanaan. Adapun fungsi perencanaan dalam pameran seni rupa di sekolah adalah:

a) Sebagai langkah awal yang dilakukan panitia.

b) Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

c) Sebagai kendala dalam menciptakan suasana kerja yang efektif dan efisien, dan

d) Sebagai tolak ukur dalam mengevaluasi keadaan.

Hal-hal yang harus direncanakan dalam kegiatan pameran seni rupa antara lain:

a) Menentukan tema. Suatu kegiatan dilaksanakan, sudah barang tentu mempunyai maksud dan tujuan yang ingin dicapai, demikian pula dengan pameran seni rupa. Maksud dan tujuan tersebut diungkapkan dalam tema. Dan tema yang disampaikan harus sesuai dengan misi dari kegiatan tersebut. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan tema pameran adalah:

Ø  Kalimat yang digunakan harus sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Ø  Gunakan kalimat yang singkat, padat dan mudah dipahami, dan

Ø  Sesuai dengan misi pameran.

Perhatikan contoh tema berikut ini:

Contoh:

“DENGAN PAMERAN SENI RUPA SEKOLAH PERTAMA TANJUNGPURA-NGADIROJO-PACITAN
KITA TINGKATKAN APRESIASI SENI MENUJU BANGSA YANG BERBUDAYA TINGGI”

b) Menentukan rencana kegiatan. Langkah  pertama yang harus dilakukan sebelum pelaksanaan pamrean adalah rencana kegiatan. Perencanan merupakan hal yang sangat penting dalam pedoman yang dapat mengarahkan panitia (pelaksana) agar dapat bekerja sesuai dengan rel yang telah ditentukan. Perencanaan pameran sekurang-kurangnya harus telah disusun tiga bulan sebelum pelaksanaan kegiatan, hal tersebut dimaksudkan agar panitia memiliki waktu yang cukup untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut dengan sebaik-baiknya. Dalam perencanaan ini dituntut fleksibilitas dari guru pembimbing dalam menyusun program selanjutnya. Perencanaan yang baik harus mencakup materi yang akan disajikan dalam pameran, maksud dan tujuan diselenggarakan pameran, tempat pelaksanaan pameran, siapa yang melaksanakan pameran,  dan memprogramkan langkah kerja serta menganggarkan dana yang diperlukan.

c) Menyusun langkah kerja. Penyusunan perencanaan langkah kerja sangat penting dan diperlukan sekali karena rencana langkah kerja dapat menjadi pedoman dalam mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan tersebut. Oleh karena itu perencanana langkah kerja harus disusun dengan cemat dan teliti. Langkah tersebut dapat disusun menjadi tiga tahap, yaitu:

i) Tahap persiapan, pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah:

Ø  Pembentukan panitia.

Ø  Menentukan tema pameran dan pagelaran.

Ø  Menyusun rencana kegiatan,

Ø  Menyusun program kegiatan dan jadwal.

Ø  Menentukan tempat pameran dan pagelaran.

Ø  Menyusun anggaran belanja.

Ø  Menentukan jenis karya yang akan dibuat.

Ø  Menentukan peralatan dan bahan.

Ø  Membuat desain atau rancangan.

Ø  Menentukan criteria karya, dan

Ø  Mmemilih dan mengelompokan hasil karya.


b)Tahap pelaksanaan, tahap ini merupakan puncak dari seluruh kegiatan yang meliputi: waktu pelaksanan, susunan acara, pembawa acara atau MC, pengarah acara, property pameran, dekorasi, dokumentasi dan sound system.

c) evaluasi yang meliputi: laporan pertanggungjawaban, evaluasi pelaksanaan, pembuatan laporan tertulis dan pembubaran panitia.

d) menentukan tempat kegiatan. Kegiatan pameran dapat dilakukan di ruang kelas atau aula sekolah. Jika kegiatan pameran tersebut dilaksanakan pada tingkat kelas maka tempat yang sesuai untuk kegiatan tersebut adalah ruang kelas akan tetapi jika pelaksanaan pameran tersebut tingkat sekolah maka ruangan yang paling cocok adalah ruang khusus (auditorium atau aula).

Contoh format perencanaan pameran seni rupa sebagai berikut:

a) Tema                                : Dalam rangka memperingati Hari pendidikan Nasional Kita Lestarikan Nilai Budaya Nusantara.

b) Tujuan             : Memperkenalkan hasil karya seni rupa para siswa pada khalayak umum.

c) Latar belakang: tuntutan kurikulum mata pelajaran Kesenian.

d) Waktu             : Minggu pertama bulan Mei 2012

e) Tempat           : Aula Sekolah.

f) Sarana pendukung      : meja kursi, buffet, etalase, sound system, label karya dan sebagainya.

g) Pelaksana       :Pelaksana kegiatan pameran dan pagelaran adalah seluruh panitia yang terbentuk.

h) Anggaran       : a) Sumber dana              : Iuran wajib siswa kelas VII

                                b) Penggunaan Dana      :

Ø  Membuat perencanaan: Rp10,000.00

Ø  Membuat catalog: Rp10,000.00

Ø  Membuat label karya: Rp10,000.00.

Ø  Menyewa lampu: Rp10,000.00

Ø  Penataan dekorasi: Rp10,000.00

Ø  Dekorasi: Rp10,000.00.

Ø  Konsumsi: Rp20,000.00.

Ø  Biaya tak terduga:  Rp20,000.00. +

Ø  Jumlah: Rp100,000.00

2) Pengelolaan (Organizing)

a) Menyusun Kepanitian. Organisasi atau panitia merupakan salah satu badan atau sekomupulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam suatu organisasi atau panitia bagian yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan saling tidak dipisahkan. Apabila salah satu bagian tidak berfungsi maka akan mempengaruhi kinerja bagian lain. Dalam kegiatan pameran seni rupa juga diperlukan adanya panitia yang berfungsi untuk mempersiapkan, mengelola, melaksanakan, serta mengevaluasi kegiatan yang untuk selanjutnya disebut sebagai organisasi kepanitiaan pameran.setiap siswa yang duduk dalam organisasi kepanitian pameran memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai dengan bidang masing-masing. Berdasarkan uraian maka dapat disimpulkan bahwa organisasi atau kepanitian pameran memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mewujudkan tujuan kegiatan yaitu terlaksananya pameran sesuai dengan rencana pengelolaannya harus berprinsip organisasi yaitu memberikan pengalam kepada para siswa untuk dapat memimpin dan dipimpin serta memiliki sifat gotong royong yang tinggi.
Dalam berorganisasi haruslah memperhatikan beberapa prinsip yang ada diantaranya adalah:

i) perintah harus berasal dari satu komando misalnya dari ketua.

ii) pembagian tugas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki,

iii) adanya pengawasan atau controlling dari tim pengawas yang dibentuk.

Selain itu personil yang duduk dalam kepanitian harus memenuhi syarat dan criteria yang ada. Adapun beberapa criteria yang harus dimiliki oleh para personil yang duduk dalam panitia adalah: menguasai bidang tugasnya, sanggup bekerja sama, sanggup bekerja keras, siap untuk memimpin dan dipimpin, disiplin dan kreatif, berdedikasi dan  loyalitas yang tinggi dan sanggup menjaga rahasia.

Secara umum kepanitian suatu kegiatan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu panitia pengarah dan panitia pelaksana.
i) panitia pengarah (Steering Committee). Panitia pengarah yaitu panitia yang bertugas memberikan arahan, nasehat dan petunjuk kepada panitia pelaksana dalam menjalankan tugasnya. Para panitia pengarah lebih banyak berada di belakang panggung atau layar.

ii) panitia pelaksana (organizing committee). Panitia pelaksana yaitu panita yang bertugas melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan dan bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan yang telah direncanakan dari awal hingga akhir.

Pembentukan panitia hendaknya melalui proses musyawarah. Susunan panitia kerja atau panitia pelaksnaa antara sekolah yang satu dengan yang lain dapat berbeda. Hal ini tergantung dari besar kecilnya dan macam ragamnya kegiatan. Namun secara garis besar kepanitian itu terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan dibantu oleh beberapa seksi.

b) menyusun rencana kerja dan jadwal kegiatan. Yang dimaksud dengan rencana kerja adalah rencana kegiatan yang akan dilaksanak ndari awal hingga akhir dalam kegiatan pameran. Rencana kerja diperlukan dan disusun agar semua kegiatan dan langkah kerja panitia terprogram dengan baik, sehingga tidak ada sesuatu hal yang terlewatkan. Seluruh anggota panitia yang terbentuk, masing harus menyusun rencana kerja, bermacam kebutuhan yang diperlukan serta menyusun strategi apabila nantinya dalam bekerja menemui suatu hambatan. Rencana kerja yang telah terkumpul tersebut menjadi acuan bagi ketua panitia untuk melangkah  selanjutnya. Jika rencana kerja yang telah tersusun tersebut khususnya berhubungan dengan dana tidak tepat terpenuhi karena keterbatasan dana maka dapat diterapkan skla prioritas artinya segala kebutuhan yang pokok dan mendesaklah yang harus dipenuhi dan didahulukan. Contoh rencana kerja ketua panitia sebagai berikut: mengadakan rapat untuk membagi tugas dan menyusun program kerja panitia, mengadakan koordinasi dengan seluruh anggota panitia, melaksanakan pengawasan terhadap kerja anggota panitia, mengevaluasi program kegiatan yang telah dilaksanakan, membuat laporan pertanggung jawaban.

c) menyusun jadwal. Yang dimaksud jadwal kerja adalah urutan kegiatan yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan dari suatu rencana kerja kegiatan. Jadwal kegiatan yang dibuat setelah rencana kerja dari setiap seksi terkumpul. Jadwal kerja tersebut disusun oleh sekretaris yang mengacu pada konsep ketua panitia dan hendaknya ditulis dan dipasang diruang panitia agar mudah diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh panitia sesuai dengan tugas masing-masing.

3) Pelaksanaan (Acting). Sebelum pelaksanaan pameran berlangsung hal yang penting dilakukan adalah penataan ruangan pameran serta benda seni yang dipamerkan. Benda seni yang dipamerkan harus disusun berdasakan warna serta dimensi yang dimiliki bidang seni tersebut, untuk pengaturan ruangan harus diperhatuikan alur para pengnungjung, jangan sampai ada pengunjung yang menikmati pameran tersebut dengan alur yang saling berlawanan. Ruangan paemran dapat dilaksanakan dengnan menggunakan dua pintu maupun satu pintu saja.

3) Evaluasi. Setelah kegiatan pameran selesai dilaksanan, tahap berikutnya dalah mengadakan tahap evaluasi. Evaluasi yang dilaksanakan dapat berupa proses maupun hasil. Pada evaluasi proses, guru membimbing memberikan catata n kecil yang ditujukan kepada setiap anggota panitia yang meliputi cara kerja pantia, kekompakan antar seksi maupun kedisipilinan masing personil panitia. Sedangkan evaluasi hasil yang diperoleh secara keseluruhan dari kegiatan pameran tersebut. Evaluasi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui hambatan yang dihadapi oleh setiap seksi, cara mengatasi persoalan yang ada serta mengetahui keadaan keruangan pada kegiatan yang dilaksanakn. Hasil evaluasi tersebut dapat dipergunakan sebagai pedoman untuk pelaksanaan kegiatan yang akan datang. Selain memiliki tujuan di atas, evaluasi memiliki manfaat antara lain: memberikan umpan balik bagi panitia atau pihak lain, sebagai tolok ukur atas keberhasilan suatu kegiatan. Evaluasi dilaksanakan setelah kegiatan pameran dan pagelaran selesai. Pelaksanaan evaluasi sebaliknya tidak terlalu lama dari pelaksanaan pameran dan pagelaran, bahkan lebih cepat lebih baik. Namun demikian hendaknya panitia diberi waktu yang cukup untuk mempersiapkan laporan tentang  hal yang telah dikerjakan, yang meliputi sebagai berikut:

a) sistem kerja. Sistem kerja yang dimulai dari persiapan sampai tahap akhir atau evaluasi dari seluruh rangkaian kegiatan yang meliputi cara kerja tiap personil, pengorganisasian kerja, kerja sama antara panitia antar seksi.

b) pembiayaan. Berisi tentang laporan pertanggungjawaban bendahara terhadap dana yang amsuk serta dana yang dikeluarkan.

c) personil kepanitian. Berisi bagaimana masing anggota panitia mengelola pameran dan pagelaran yang menyangkut tanggung jawab, penugasan dan ketepatan antara bidang tugas dengan keahlian yang dimiliki.

d) pelaksanaan pameran. Pembahasan mengenai pelaksanaan pameran yang meliputi jalannya caranya jumlah penonton atau pengunjung dan banyak hasil karya seni yang dipamerkan.

e) laporan dari masing seksi. Yang tidak kalah penting dari evaluasi pelaksaan apemran adalah laporan dari masing seksi yang diwakili oleh coordinator dari masing seksi.

Kesuksesan pelksanan kegiatan pameran tidak dapat dilihat hanya dari banyak sedikitnya penonton saja akan tetapi juga harus dilihat dari segi lain antaranya:

a) Apakah hasil karya yang ditampilkan itu memiliki kualitas artinya apakah pengunjung merasa puas setelah melihat karya yang ditampilkan dalam pameran atau sebaliknya.

b) apakah hasil karya yang ditampilkan pada pameran tersebut bervariasi atau tidak.

c) apakah personil yang duduk dalam kegiatan kepanitian dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Setelah laporan tersut dirasa cukup kemudian dibuat laporan secara tertulis sebagai pertanggun jawaban panitia terhadap kegiatan yang dilaksanakan.

3) Jenis pameran. Secara umum pameran dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan jenis karya yang dipamerkan dan jumlah pesertanya.

i) Berdasarkan jenis karnyanya, pameran dikelompokkan menjadi dua:

Ø  Pameran homogeny yaitu jenis pameran yang hanya memamerkan satu jenis karya saja misalnya pameran lukisan, pameran patung, pameran foto dan sebagainya.

Ø  Pameran heterogen yaitu jenis pameran yang memamerkan bermacan-macan karya seni misalnya pameran seni rupa yang menampilkan lukisan, patung, foto, grafis dan sebagainya.

ii) berdasarkan jumlah pesertanya, pameran dibagi dua, yaitu:

a) pameran tunggal yaitu pameran yang pesertanya hanya seorang saja, misalnya pameran lukisan Affandi.

b) pameran kelompok yaitu pameran yang jumlah pesertanya lebih dari satu orang misalnya pameran seni lukis seniman seluruh Jawa TImur.

IN ENGLISH (with goole translate: Indonesian-english):

Art Exhibition
(Source: Gunandar.2012. Cultural Arts. Madiun: AnugerahAgung.)
1) Definition, Art exhibition is displaying the work activities Arts to others to get feedback or ratings. Someone who has finished creating a work of art wants recognition of others (apresiator) that the resulting work is a work of art. One place to show hasl work is the exhibition. From the above it can be concluded that the fair is a place to show a kaarya art that aims to communicate the work to someone else. Exhibition of works of art held by the students or the school at the end of the semester in addition to aiming for a competition as well as a training tool appreciation. And in conducting exhibitions should refer to the guidelines of the exhibition include the planning, management, implementation and monitoring.
2) Implementation Phase.
i) Planning (Planning). An activity carried out without going through the planning stages usually do not experience any obstacles and achieve great success.Therefore, in the exhibition so the need for planning. The planning function in the art exhibitions in the school are:
a) As a first step taken by the committee.
b) As a guideline for the implementation of activities.
c) As the obstacles in creating an effective and efficient work, and
d) As a benchmark in evaluating the situation.
The things that should be planned in activities such as art exhibitions:
a) Determine the theme. An activity carried out, of course, has the sole purpose to be achieved, as well as art exhibitions. The purpose and objectives expressed in the theme. And themes that should be submitted in accordance with the mission of the activity. Some things must be considered in the preparation of the exhibition theme is:
 The words used must comply with the rules of Indonesian language properly.
 Use short sentences, concise, and easily understood, and
 In accordance with the mission of the exhibition.
Consider the following example of this theme:
Example:
"Art Exhibition SCHOOL WITH FIRST-NGADIROJO Tanjungpura-PACITANART APPRECIATION TO IMPROVE OUR NATION cultured "
b) Determine the activity plan. The first step that must be done before the implementation of the plan of activities pamrean. Planning is very important in the guidelines can lead committee (executive) in order to work in accordance with the predetermined tracks. Exhibition planning at least three months should have been prepared prior to the implementation of activities, it is intended that the committee had enough time to organize such activities as well as possible. In this plan the flexibility required of a tutor in preparing the next program. Good planning should include material that will be presented in the exhibition, the exhibition organized intents and purposes, the place of the exhibition, who carry out the exhibits, and working steps programmed and budgeted funds are required.
c) Develop action steps. Step planning process is very important and necessary work once because the plan action steps to guide you in preparing and carrying out the activity. Therefore perencanana work steps must be compiled with Cemat and meticulous. These measures can be organized into three stages, namely:
i) the preparation phase, during this phase the activities carried out are:
 Establishment of the committee.
 Determine the theme of the exhibition and performances.
 Develop action plans,
 Develop a program of activities and schedules.
 Determine where exhibitions and performances.
 Prepare budget.
 Determine the type of work that will be created.
 Determine equipment and materials.
 Make the design or design.
 Define criteria work, and
 Mmemilih and categorize the work.

b) the implementation phase, this phase is the culmination of all activities including: implementation time, the structure of the show, host or MC, the event director, property exhibitions, decoration, documentation and sound system.
c) evaluation include: accountability report, evaluation, report writing and the dissolution of the committee.
d) determining the activity. Exhibition activities to do in the classroom or school hall. If the exhibition was held at the grade level appropriate place for such activities is a classroom but if the school level of the exhibition is the most suitable room is a special room (auditorium or hall).
Sample format art exhibition planning as follows:
a) Theme: In commemoration of National Education We Preserve Cultural Values ​​archipelago.
b) Purpose: To introduce the work of art students to the general public.
c) Background: Art demands of curriculum subjects.
d) Timing: The first week of May 2012
e) Venue: School Hall.
f) Means of support: tables and chairs, buffets, storefront, sound system, label works and so on.
g) Implementation: Implementation of exhibitions and performances throughout the committee is formed.
h) Budget: a) Source of funding: Contribution mandatory class VII
b) Use of Funds:
 Planning: Rp10, 000.00
 Making catalog: Rp10, 000.00
 Make a label works: Rp10, 000.00.
 Hiring lamp: Rp10, 000.00
 Arrangement decoration: Rp10, 000.00
 Decoration: Rp10, 000.00.
 Consumption: Rp20, 000.00.
 Unexpected costs: Rp20, 000.00. +
 Number: Rp100, 000.00
2) Management (Organizing)
a) Develop Kepanitian. Organization or committee is one of the body or sekomupulan people working together to achieve certain goals. In a part of the organization or committee with each other inter-related and mutually separated.When one part is not working then it will affect the performance of other parts. In the art exhibition is also necessary to have a working committee to prepare, manage, implement, and evaluate activities, hereinafter referred to as the organization committee pameran.setiap students who sit in the organization kepanitian exhibitions have duties and responsibilities in accordance with their respective fields. Based on the description it can be concluded that the organization or kepanitian exhibition has the duty and responsibility to realize this goal is the implementation of exhibition activities in accordance with the management plan should be principled organization that provides experiences to students to be able to lead and led, and possesses high mutual assistance.In association must observe that there are some principles which are:
i) the order must be from one of the commandos as chairman.
ii) the division of tasks according to skill,
iii) any monitoring or controlling of the monitoring team formed.
Besides sitting in kepanitian personnel must meet the existing requirements and criteria. As for some of the criteria that must be possessed by the personnel who sat in the committee are: master the task, able to work together, able to work hard, ready to lead and led, disciplined and creative, dedicated and high loyalty and able to keep a secret.
In general kepanitian an activity can be divided into two parts: the steering committee and executive committee.i) Steering Committee (Steering Committee). Steering committee is the committee in charge of providing direction, advice and guidance to the executive committee in carrying out its duties. The more the steering committee behind the stage or screen.
ii) executive committee (organizing committee). The committee in charge of implementing the committee carry out everything related to the technical implementation and is responsible for the implementation of activities that have been planned from the beginning to the end.
The establishment of the committee should be through a process of deliberation.The composition of the working committee or committees pelaksnaa between one school to another can be different. It depends on the size and type of manifold activities. But largely kepanitian it consists of a chairman, secretary, treasurer, and aided by some sections.
b) prepare a work plan and schedule of activities. The meaning of the work plan is a plan that will literally going dilaksanak beginning to end in the exhibition. The work plan is needed and are prepared for all of the committees and working steps programmed properly, so there is no missing something. All members of the committee were formed, each had to prepare a work plan, as well as the various needs required if future strategy in working to meet an obstacle. Work plan that has been collected is to be a reference to the chairman of the committee for the next step. If the work plan has been structured is particularly associated with the funds are not exactly met because of limited funds, it can be applied to estates priority means that all the basic needs that must be met and mendesaklah and precedence. Sample work plan committee chairman as follows: hold a meeting to divide tasks and committee work program, coordination with all members of the committee, to supervise the work of the organizing committee, evaluating program activities that have been implemented, making accountability reports.
c) scheduling. The meaning of the work schedule is a sequence of activities associated with the execution time of a work plan of activities. Schedule of events created after plans collected from each section. Work schedules are arranged by the secretary that refers to the concept of head of the committee and should be written and installed the committee that the room is easily known, understood and implemented by all the committee in accordance with their respective duties.
3) Implementation (Acting). Before the implementation of the exhibition is the arrangement of the room is important exhibitions and art objects on display.Artwork exhibited must be prepared berdasakan colors and dimensions are owned by the arts, for the regulation of the flow of the room should diperhatuikan pengnungjung, do not let visitors enjoy the exhibition with the opposite flow. The room can be carried dengnan paemran use two doors and one door only.
3) Evaluation. After completion dilaksanan exhibitions, the next stage dalah conduct the evaluation stage. Evaluation can be carried out and the results of the process. In the evaluation process, teachers guide provides small n catata addressed to each member of the committee which includes the workings pantia, kedisipilinan cohesiveness between each section and the personnel committee.While the evaluation of the results obtained from the overall activities of the exhibition. The evaluation was conducted in order to determine the barriers faced by each section, how to overcome the existing problems as well as knowing the spatial dilaksanakn on activities. The results of this evaluation can be used as guidelines for the implementation of activities to come. In addition to having the above objectives, the evaluation has benefits include: providing feedback to the committee or other parties, as a benchmark for the success of an activity. The evaluation was conducted after completion of exhibitions and performances.Evaluation is otherwise not too long from the exhibition and performances, even the sooner the better. However, the committee should be given sufficient time to prepare a report on what has been done, which includes the following:
a) working system. The system starts working until the final stage of preparation or evaluation of a whole series of activities which include the workings of each personnel, organization of work, cooperation between the committee between sections.
b) financing. Contains about accountability report treasurer of the fund and the funds expended amsuk.
c) personnel kepanitian. Contains how each member of the committee to manage exhibitions and performances related responsibilities, assignments and tasks with accuracy between field expertise.
d) the exhibition. Discussion about the course of the exhibition that includes how the number of spectators or visitors, and many works of art on display.
e) reports from each section. What is important from the evaluation report of the implementation of apemran each section is represented by the coordinator of each section.
Success pelksanan exhibition can not be seen only from the more or less spectators but also to be seen in another of them:
a) Is the work that has shown that quality means if visitors feel satisfied after seeing the work displayed in the exhibition or otherwise.
b) whether the work displayed in the exhibition vary or not.
c) whether the personnel who sat in kepanitian activities can carry out their duties properly.
Once the report is considered sufficient tersut then made a report in writing as pertanggun response to the activities of the committee are implemented.
3) Type the exhibition. In general, the exhibition is divided into two types based on the works on display and the number of participants.
i) By type karnyanya, exhibits are grouped into two:
 Exhibition homogeneous are the type of exhibition that showcased only one type of work only such exhibition of paintings, sculpture exhibitions, photo exhibitions, and so on.
 heterogeneous exhibition that showcased the kind of exhibition-tiger bermacan artwork as art exhibition featuring paintings, sculptures, photographs, graphics, and so on.
ii) based on the number of participants, the exhibition is divided into two, namely:
a) solo exhibition which exhibits only one participant, for example exhibitions Affandi.
b) show that the number of participants exhibit more than one person as art exhibitions of artists throughout East Java.

0 comments:

Post a Comment