Organisasi Palang Merah Indonesia (PMI)/ Indonesian Red Cross (PMI) FOR JUNIOR HIGH SCHOOL RED CROSS


Organisasi Palang Merah Indonesia (PMI)  

(Sumber: Loekitodisastro, Soetikno.1991. Pendidikan Palang Merah Remaja Madya. Jakarta: Markas Besar Palang Merah Indonesia)

1)      Beberapa penggantian yang pokok mengenai Palang Merah Indonesia (PMI)

a)      Asas dan Landasan. Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai salah satu perhimpunan Palang Merah Nasional walaupun di dalam melaksanakan tugasnya berpegang kepada Prinsip Palang Merah yang menjadi Pedoman dasar Palang Merah Indonesia (PMI)sama halnya Palang Merah lainnya. Palang Merah Indonesia (PMI) di dalam melakukan kegiatan selalu berpijak dengan landasan berasaskan Pancasila dan landasannya Undang-undang Dasar 1945, khususnya tercermin pada butir yang tersirat dan tertuang dalam Sila Kemanusiaan.

b)      Prinsip Palang Merah dan Bulan Sabit Merah

Ø  Kemanusiaan. Gerakan palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional didirikan berdasarkan kemanusiaan tanpa membedakan korban yang terluka di dalam pertempuran berupaya dalam kemampuan bangsa dan antar bangsa, mencegah dan mengatasi penderitaan sesama manusia. Palang merah menimbulkan saling Pengeritan, persahabatan, kerjasama dan perdamaian abadi bagi manusia.

Ø  Kesamaan. Gerakan ini tidak membuat perbedaan atas dasar kebangsaan, kesukuan, agama, kepercayaan, tingkatan atau pandangan politik. Tujuannya semata mengurangi penderitaan manusia sesuai dengan kebutuhan dan mendahulukan keadaan yang paling parah.

Ø  Kenetralan. Agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak, gerakan ini tidak boleh memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, agama dan ideology.

Ø  Kemandirian. Gerakan ini bersifat mandiri, perhimpunan Nasional di samping membantu pemerintahnya dalam bidang kemanusiaan juga harus mentaati peraturan Negaranya, harus selalu menjaga otonomiya sehingga dapat bertindak sejalan dengan prinsip gerakan ini.

Ø  Kesukarelaan. Gerakan ini adalah gerakan pemberi bantuan sukarela yang tidak didasari oleh keinginan untuk mencari keuntungan apapun.

Ø  Kesatuan. Di dalam suatu Negara hanya ada satu perhimpunan Palang Merah atau Bulan Sabit Merah yang terbuka untuk semua orang dan melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh wilayah.

Ø  Kesemestaan. Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional adalah bersifat semesta. Setiap perhimpunan mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama dalam menolong sesame manusia.

Catatan: Prinsip Dasar Palang Merah ini disahkan dalam Konferensi Internasional Palang Merah ke XX di Wina tahun 1965. Teks yang diperbaharui ini tercantum dalam AD/ ART Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional dan telah disahkan dalam Konferensi Internasional Palang Merah ke XXV di Jenewa tahun 1986. Ketujuh istilah prinsip ini telah disahkan dalam Munas XIV tahun 1986.

Jadi Palang Merah Indonesia (PMI) adalah Organisasi social bukan organisasi Politik dan hanya ada satu Perhumpunan Palang Merah di Negara yang merdeka.

2)      Susunan Organisasi Palang Merah Indonesia (PMI), memiliki jenjang kepengurusan dari tingkat pusat, daerah, cabang dan ranting.

Ø  Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat di bentuk di tingkat Pusat meliputi seluruh Wilayah Republik Indonesia. Susunan pengurusnya adalah Ketua Umum, Ketua Pertama, Ketua Kedua, Ketua ketiga, Ketua Keempat, Sekretaris Jenderal, Bendahara dan Anggota.

Ø  Palang Merah Indonesia (PMI) Daera dibentuk di tingkat Provinsi atau wilayah yang setingkat Daerah Tingkat I. susunan anggota adalah Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan anggota.

Ø  Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang di bentuk ditingkat cabang tingkat II meliputi wilayah kabupaten atau kotamadya dan kota administrative, dibentuk atas usul pengurus cabang Kabupaten yang bersangkutan kepada pengurus Pusat dengan rekomendasi Pengurus Daerah. Susunan pengurusnya sebagai berikut: Seorang Ketua, Seorang atau Wakil ketua (sebanyak 4 orang), seorang sekretaris, seorang bendahara dan beberapa anggota.

Ø  Palang Merah Indonesia (PMI) Ranting berkedudukan di ibukota Kecamatan. Pengurus ranting paling sedikit lima orang dan paling banyak sebelas orang, diangkat oleh Pengurus cabang dengan memperhatikan usul anggota yang bersangkutan, terdiri dari: seorang ketua, seorang wakil ketua, seorang sekretaris, seorang bendara, seorang anggota atau lebih.

Masa kepengurusan baik di tingkat Pusat, Daerah dan cabang itu selama empat tahun sekali. Setiap empat tahun sekali diadakan musyawarah untuk memilih pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) yang baru. Di tingkat Pusat dinamakan Musyawarah Nasional (Munas) Palang Merah Indonesia (PMI), di tingkat Daerah dinamakan Musyawarah Daerah (Musda) Palang Merah Indonesia (PMI), ditingkat cabang dinamakan Musyawarah Cabang (Muscab) Palang Merah Indonesia (PMI).

IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):

Indonesian Red Cross (PMI)

(Source: Loekitodisastro, Soetikno.1991. Red Cross Youth Education Associate. Jakarta: Indonesian Red Cross Headquarters)

1) Some of the replacement of the principal of the Indonesian Red Cross (PMI)

a) Principles and Platform. Indonesian Red Cross (PMI) as one of the national Red Cross societies in carrying out their duties despite adhering to the principle of the Red Cross basic guidelines Indonesian Red Cross (PMI) as well as other Red Cross. Indonesian Red Cross (PMI) in the conduct of activities always grounded with grounding ° Based on Pancasila and the foundation of the Constitution of 1945, particularly reflected in items implied and stated in Sila Humanity.

b) Principles of the Red Cross and Red Crescent

 Humanity. Movement of Red Cross and Red Crescent Societies was established by humanity regardless of the wounded in the fighting effort in the nation and among nations ability, prevent and overcome the suffering of fellow human beings. Red Cross raises Pengeritan each other, friendship, cooperation and lasting peace for mankind.

 similarity. This movement does not make a distinction on the basis of nationality, ethnicity, religion, creed, or political level. The goal is simply alleviating human suffering in accordance with the needs and prioritize the most severe circumstances.

 Neutrality. In order to continue to earn the trust of all parties, this movement should not take sides or get involved in the political conflict, religion and ideology.

 Independence. Movement is independent, the National Society in addition to helping the government in the humanitarian field also must comply with regulations of the State, must always keep otonomiya so as to act in line with the principles of this movement.

 Volunteerism. Movement is a voluntary relief movement not based on any desire for profit.

 Unity. In a country there is only one association Red Cross or Red Crescent are open to everyone and carry out humanitarian work across the region.

 totality. Movement of Red Cross and Red Crescent Societies is the nature of the universe. Every society has the right and equal responsibility in helping fellow humans.

Note: Basic Principles of the Red Cross was endorsed in the International Conference of the Red Cross in Vienna XX 1965. This updated text that are listed in the AD / ART Movement of Red Cross and Red Crescent Societies, and has been validated in the International Conference of the Red Cross in Geneva to XXV in 1986. Seventh term this principle has been adopted in the XIV National Conference 1986.

So the Indonesian Red Cross (PMI) is a social organization not a political organization and the only one Red Cross Perhumpunan independent country.

2) the organizational structures of the Indonesian Red Cross (PMI), has the level of management of central, regional, branch and twig.

 Red Cross Indonesia (PMI) in the form of center at the central level covering the entire territory of the Republic of Indonesia. The composition of its personnel is Chairman, Chairman of the First, Second Chair, Chair of the third, fourth Chairman, General Secretary, Treasurer and Member.

 Red Cross Indonesia (PMI) Daera established at the level of province or territory Local Level I. the members are the Chairman, Vice Chairman, Secretary, Treasurer and members.

 Indonesian Red Cross (PMI) branch in the form of branch level, the second level covers the county or municipality and the administrative city, the branch formed on the recommendation to the board concerned District Central Regional Board with a recommendation. The composition of its personnel as follows: A Chair, A or vice chairman (by 4 people), a secretary, a treasurer and a few members.

 Red Cross Indonesia (PMI) based in the capital District Branch. Board twigs at least five people and a maximum of eleven people, appointed by the Executive branch with respect to members of the relevant proposals, consisting of: a chairman, a vice chairman, a secretary, a bendara, a member or more.

Future management at central, regional and branch over the past four years. Every four years to elect the board meetings are held the Indonesian Red Cross (PMI) is new. At the national level called the National Assembly (General Assembly) Indonesian Red Cross (PMI), at the regional level is called the Regional Council (Musda) Indonesian Red Cross (PMI), the level of the branch named Branch Council (Muscab) Indonesian Red Cross (PMI).

0 comments:

Post a Comment