Manfaat Beternak/ Benefit Raising FOR GENERAL PETS


Manfaat Beternak

(Sumber: Soedjai, Achmad.1975.Beternak Kambing. JAKARTA: N.V. MasaBaru.)

                Jika kita di Indonesia ini sedikit memberikan perhatian pada pemeliharan ternak oleh rakyat maka akan Nampak pada kita bahwa banyak sekali macam jenis ternak yang dipelihara itu. Dari jenis ternak kecil yang bersayap yang dinamakan ternak unggas seperti ayam, itik, entok, angsa dan kalkun sampai ke ternak kecil berkaki empat seperti kambing, domba atau biri-biri, babi dan ternak besar seperti kuda, sapi dan kerbau.
               
                Kepada ternaak kecil berkaki empat termasuk pula ternak kelinci dan marmot (Bahasa Jawa: Terwelu). Cacah jiwa jenis ternaak ini banyaak sekali dan tiap tahunnya, jumlah ini selalu meningkat yang menurut angka yang terdapat dari Jawatan Peternak Jawa Barat sebagai berikut:

Daftar banyaknya ternak di Jawa Barat.

Jenis Ternak/ Pets
1968
1969
1970
1971
1972
Sapi perah/ mulch cow
121527
134487
147446
129066
124922
Sapi potong/ beef cattle
7495
8092
7906
5832
6705
Kerbau/ buffalo
672252
651574
716102
593421
528616
Kambing/ goat
1097864
1002596
1188929
1076741
895765
Domba/ sheep
1591655
1573159
1818333
1679883
1455817
Babi/ pig
32311
41639
47922
37379
40882
Kuda/ horse
34281
38037
41841
29832
31135
Ayam kampong/ chicken
8720660
888360
11765500
9804531
12769406
Ayam ras petelor/  laying chicken
32993
41695
169251
678981
853865
Ayam ras pedaging/ broiler
-
-
-
5000
44745
Itik/ duck
879769
1778003
1575856
1097589
1433660


                Di seluruh Indonesia ternak kambing dalam tahun 1968 ada: 72,818,000, dan tahun 1972 ada: 73.534.000 ekor.

                Dari bermacam jenis ternak ini faedahnya untuk rakyat berbeda. sebagai garis besar faedah ini dapat dibagi menjadi dua macam yaitu: faedah ekonomis dan faedah untuk kesenangan memelihara (hobi pemelihara). Dari semu jenis ternak yang tersebutdi atas tadi bagian terbesar faedahnya untuk rakyat adalah ekonomis.

                Istilah ekonomis di sini berarti bahwa ternak itu memberikan kepada memelihara, hasil yang diperlukan masyarakat untuk hidup seharinya.

                Kuda memberikan hasil tenaganya untuk dipakai mengangkut barang hasil bumi dari satu tempat ke tempat lain, misalnya menarik gerobak, menganngkut manusia dengan ditunggangi, menarik dokar, kretek, dan lainnya. Jika ternak kuda ini disembeli maka ia memberikan daging sebagai hasil yang kita makan.

                Selain dagingnya juga ia memberikan hasil kulitnya yang bisa dipakai untuk aneka ragam macam barang yang dibuat dari kulit. Juga hasil tulangnya yang dapat dipergunakan untuk barang industry asal dari tulang hewan seperti kerajinan tangan dari tulang, tepung tulang, perekat, dan sebagainya.

                Dari ternak kuda ini juga dihasilkan rabuk (kotoran organic) untuk pupuk tanaman. Di beberapa daerah di Indonesia orang bisa membuat anyaman dari bulu kuda seperti di Pulau Sumba dan Tomor. Rakyat di tempat ini membuat tempat rokok dan lainnya dari bulu ekor kuda.

                Ternak sapid an kerbau memberikan hasil tenaganya yang digunakan oleh kita untuk menarik gerobak. Mengangkut hasil bumi, mengangkut orang dan sebagainya. Juga dalam Pertanian ternak sapid an kerbau ini besar sekali faedahnya yakni tenaganya dipakai menggarap tanah yaitu menarik bajak (wuluku) dan garpu. Selain itu hasilnya lagi terdiri atas dagingnya, kulitnya dan tulangnya jika ternak itu disembelih. Begitu pula kotorannya (rabuk) untuk pupuk tanaman.

                Dari ternak kecil babi kita dapat mengambil hasilnya yaitu daging, kulit untuk dimakan, tulangnya dipakai bahan industry dan kotoran untuk pupuk tanaman. Adakalanya kulit babi untuk bahan keperluan sehari seperti sepatu, tas, dan sebagainya. Begitu pula dari lemak babi, orang biasanya membuat minyak babi.

                Ternak kambing dan domba menghasilkan daging, kulit, tulang, bulu dan rabuk. Daging diperlukan untuk konsumsi kita. Tualng untuk bahan industry. Kulit untuk barang seperti tas, sepatu, dompet, dan lainnya. Bulu domba untuk bahan tekstil dan bahan permadani. Bulu kambing juga dipergunakan orang untuk bahan permadani. Di Smyrna, Turki digunakan juga untuk bahan tekstil (kain kamhar). Selanjutnya rabuk dari kedua jenis ternak (kambing dan domba) banyak dipakai orang sebagai pupuk sayuran dan tanaman.

                Dari ternak sapid an kerbau di atas yang belum dikemukakan suatu hasil yang penting sekali dan berguna untuk kita, yaitu air susunya. Rakyat Indonesia sekarang telah mengetahui dan mengerti benar bahwa air susu dari ternak itu berguna sekali sebagai makaanan (minuman) kita seharinya, apalagi sebagai minuman bayi. Dalam prakteknya di tanah kita Indonesia, hal ini belum dapat dilaksanakan. Masih banyak yang menjadi penghalang. Salah satu yang dirasakan berat sekali oleh rakyat kitaa adalah harga pembeliannya yang terlalu tinggi, masih jauh di luar kemampuannya meskipun pengertian dan keinginan menggunakan faedahnya telah ada pada rakyat itu.

                Umumnya baru rakyat yang ada dalam kota dan yang ada di sekitar kota saja yang berkesempatan untuk minum air susu ternak dalam waktu tertentu. Halangan yang lain adalah belum cukup banyak ternak yang menghasilkan susu. Di samping itu kebiasaan dari berbagai suku bangsa Indonesia tidak sama. Yang paling lazim adalah air susu Sapi yang telah digunakan sebagai minuman yang berfaedah besar oleh seluruh rakyat kita dimana-mana. Air susu kerbau hanya digunakan oleh rakyat di Sumatera Timur. Di sanalah telah banyak dipelihara orang sebangsa Kerbau yang berasal dari India dan Pakistan. Kerbau ini namnya bangsa: murah (Murah-Buffel). Kerbau bangsa ini dapat menghasilkan air susu tiap harinya sampai 5 liter. Di lain sebagian dari Indonesia termasuk diJawa Barat telah di coba dan dipropagandakan juga kepada rakyat di desa untuk memerah kerbaunya dan meminum air susunya akan tetapi hasilnya sampai sekarang belum memuaskan.

                Air susu kambing telah banyak diminum orang dan kelazimannya lebih besar daripada  susu kerbau tetapi belum setingkat dengan kelaziman minum air susu sapi. Di daerah pulau jawa dimana orang telah biasa minum air susu kambing nampaknua mereka meningkat sekali.

                Di daerah Giritontro, Jawa Tengah, rakyatnya telah dapat membiasakan diri untuk minum air susu kambing setiap hari. Di sana hampir semua Kambing yang beranak diperah dan air susunya diminum. Anak kambing hanya diberi sebagian saja dari air susu induknya, bagian besar diminum orang. Nampak sekali pada rakyat Giritontro itu, setelah biasa minum air susu, bahwa penyakit busung lapar dapat diberantas bahkan hilang sama sekali.  Gejala perut kembung pada anak tidak Nampak lagi. Begitu pula gejaala rambut rontok seperti setelah diserang penyakit Typhus tidak kelihatan. Murit sekola menjadi lebih tangkas, gairah dan riang. Gejala mengantuk di dalam kelas tidak tampak lagi.

                Dari ternaak domba atau biri-biri sebetulnya dapat diminum air susunya seperti air susu kambing dan faedahnya air susu ini sama. Akan tetapi domba diperah tidak gampang sebab punting ambing susu Domba biasanya terlalu kecil.

Pada umunya pemeliharaan ternak oleh rakyat di desa masih dilakukan dengan amat sederhana dan belum disesuaikan dengna aturan yang ditetapkan oleh ilmu kehewanan dan ilmu peternakan sehingga dari ternak yang bermacam jenis dan bangsa itu tidak atau belum diharapkan hasil sebagaimana mestinya.

IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):

Benefit Raising

(Source: Soedjai, Achmad.1975.Beternak Goat. JAKARTA: NV MasaBaru.)

If we in Indonesia is little attention to the maintenance of livestock by the people it will seems to us that a lot of different types of livestock kept it. From the type of small winged animal called poultry such as chickens, ducks, wild duck, geese and turkeys up to the little four-legged animals such as goats, sheep or sheep, pigs and livestock such as horses, cows and buffaloes.

To ternaak small four-legged animals including rabbits and guinea pigs as well (Javanese: hares). This type of census ternaak banyaak once and each year, the number is constantly increasing, according to figures from the Bureau contained Breeders West Java as follows:

List the number of cattle in West Java.

Jenis Ternak/ Pets
1968
1969
1970
1971
1972
Sapi perah/ mulch cow
121527
134487
147446
129066
124922
Sapi potong/ beef cattle
7495
8092
7906
5832
6705
Kerbau/ buffalo
672252
651574
716102
593421
528616
Kambing/ goat
1097864
1002596
1188929
1076741
895765
Domba/ sheep
1591655
1573159
1818333
1679883
1455817
Babi/ pig
32311
41639
47922
37379
40882
Kuda/ horse
34281
38037
41841
29832
31135
Ayam kampong/ chicken
8720660
888360
11765500
9804531
12769406
Ayam ras petelor/  laying chicken
32993
41695
169251
678981
853865
Ayam ras pedaging/ broiler
-
-
-
5000
44745
Itik/ duck
879769
1778003
1575856
1097589
1433660


Across Indonesia goats in 1968 was: 72,818,000, and in 1972 was: 73,534,000 tail.

Of various types of livestock usefulness for different people. as outline these benefits can be divided into two kinds: economic benefits and benefits to maintain pleasure (hobby keepers). Of artificial breeds that tersebutdi above were the largest boondoggle for the people is economical.

Economic terms here mean that it gives to maintain livestock, the results that are needed to live a day.

Horse yield strength to be used to transport agricultural produce goods from one place to another place, such as pulling carts, human menganngkut ride, pull carts, clove, and more. If the herd is disembeli then he gives as a result the meat we eat.

In addition he is also flesh skin results that can be used for a variety of goods made of leather. Also the results of bone that can be used for industrial goods origin of animal bones such as handicrafts of bone, bone meal, adhesives, and so on.

Of cattle manure produced this horse (dirt organic) fertilizer for crops. In some areas of Indonesia people can make woven from horsehair as on the island of Sumba and tomor. People in this place where cigarettes and other makes of horse tail feathers.

Livestock sapid buffaloes yield an energy that is used by us to pull the wagon. Transporting crops, transporting people and so on. Also in Farming cattle buffalo sapid an enormous boondoggle that is the energy used on the land which was to draw the plow (wuluku) and fork. In addition, the results were again composed of flesh, skin and bones if the animal is slaughtered. Similarly, feces (manure) to fertilize crops.

Of small livestock pigs we can take the results that meat to be eaten skin, bones and dung used industrial materials to fertilizer plants. Sometimes pigskin for material necessities such as shoes, bags, and so on. Similarly, from fat pigs, people usually make pork oil.

Goats and sheep produce meat, skin, bones, feathers and manure. Meat is necessary for our consumption. Tualng material for industry. Leather for goods such as handbags, shoes, wallets, and more. Fleece material for textile and carpet materials. Goat hair also used the material for rugs. In Smyrna, Turkey is also used for textile material (fabric camel hair). Furthermore, both types of manure from livestock (goats and sheep) is widely used as fertilizer for the vegetables and plants.

Of cattle buffaloes sapid an above who have expressed an outcome that is important and useful to us, namely milk. The Indonesian people now know and understand true that milk from cattle that useful as makaanan (drinks) we are a day, especially as the baby drinks. In practice in our land of Indonesia, this has yet to be implemented. Much remains to be prohibitive. One of the perceived weight of all by the people Kitaa is the purchase price is too high, it is still far beyond his understanding and desire despite using existing boondoggle on the people.

Generally, there are new people in the city and around the city there are opportunities to drink the milk of cattle in a certain time. Another obstacle is not enough cattle that produce milk. In addition, the customs of the various tribes of Indonesia is not the same. The most common is that cow's milk has been used as a wholesome drink large by all our people everywhere. Water buffalo milk is used only by people in East Sumatra. That's where people have a lot maintained Buffaloes countrymen who came from India and Pakistan. Namnya buffalo nation: cheap (Cheap-Buffel). Buffalo nation can produce milk each day to 5 liters. In another part of Indonesia, including West menjawa been tried and propagated also to the people in the village to milk buffalo milk and drinking water but the results to date have not been satisfactory.

Goat's milk has a lot of drunk people and the conventional wisdom is greater than buffalo milk but not level with the prevalence of drinking cow's milk. In areas of Java island where people have been used to drink goat's milk increases nampaknua them all.

In areas Giritontro, Central Java, people have to get used to drink goat's milk every day. There almost all the goats are milked and milk litter drunk. Kid goats were given only a part of its mother's milk, a large part drunk people. It seems all the people Giritontro, after drinking regular milk, the disease can be eradicated malnutrition even disappear altogether. Symptoms of flatulence in children appears no longer. Similarly gejaala hair loss after being attacked by diseases such as Typhus invisible. Murit at school to be more agile, passionate and carefree. Symptoms sleepy in class does not appear anymore.

From ternaak lamb or sheep can actually drink milk as milk and goat's milk is the same boondoggle. But the sheep are milked not easy because punting sheep udders are usually too small.

In general, cattle raising by the people in the village still done very simply and not adjusted dengna rules set by the veterinary and animal husbandry science so that various types of livestock and people that do not or have not as they should be expected to result.


0 comments:

Post a Comment