Agama di Timor Leste di waktu menjadi Timor Timur (Indonesia)/Religion in East Timor at the time to be East Timor (Indonesia) FOR GENERAL HISTORY


Agama di Timor Leste di waktu menjadi Timor Timur (Indonesia)

(Sumber:  Sardjono, V.1977. Kembalinya Saudara yang Hilang. Jakarta: PT Sahid & Co Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.)
                         
                Di Timor Timur terdapat Agama Katholik, Protestan, Islam, Budha dan Animisme. Namun dari sekian agama itu yang mendapat penganut terbanyak adalah agama Katholik. Hal itu tidak mengherankan sebab Portugis sebagai penjajah menganut agama Katholik sehingga penduduknya otomatis mengikutinya. Menurut perkiraan penganut agama di Timor Timur sebagai berikut:

1) Agama Katholik            =196.570 orang.

2) Calon Katholik              = 30.000 orang.

3) Protestan                       = 2.488 orang.

4) Islam                                                = 780 orang.

5) Animisme                       = 400.000 orang.

                Penganut agama Katholik, Protestan dan Islam pada umumnya tinggal berada di kota Kabupaten dan Kecamatan sedangkan penduduk yang tinggal di desa pegunungan pada umumnya masih menganut kepercayaan Animisme. Khususnya mengenai pengikut agama Katholik kebanyakan berasal dari bangsa Portugis atau keturunan (Indo) Portugis. Dan untuk menjamin/ membina umat Katholik di Timor Timur Peemrintah Portugis mendatangkan misionaris dari Eropa. Di samping itu didirikan pula Biara dan Sekolah Calon pastur (Semenari), serta gereja. Untuk biara didirikan di Dili dan Bobonara sedangkan Seminari dibangun di Dare di sebelah selatan kota Dili.

                Agama Protestan yang jumlahnya hanya kecil itu hanya terdapat di kota Dili. Di tempat lain tidak ada.

                Agama Islam juga terdapat  di Kota Dili saja. Pengikutnya kebanyakan orang Arab atau keturunannya, yang tinggal di kampong Moro atau Alor yang terletak di sebelah barat kota Dili. Di sana terdapat sebuah masjid yang dewasa ini sudah selesai dibangun oleh Pemerintah Provinsi Timor Timur.

                Mengenai agama Budha pengikutnya adalah orang Cina dan sedikit penduduk pribumi.

                Penganut Animisme adalah penduduk pribumi Timor Timur yang tinggal di pegunungan. Mereka itu kebanyakan adalah dari suku yang semuanya berjumlah tiga puluh dua. Karena itu sebagian besar rakyat Timor Timur dewasa ini masih percaya akan adanya orang sakit seperti kebal terhadap tembakan peluru, tahu nasib masa depan seseorang dan sebagainya. Kepercayaan semacam ini masih terasa sekali pengaruhnya di daerah Batugade, Balibo, Bobonaro, Ermera, Ainaro, Seme, Viqueque, Lospalos dan beberapa kota kecil lainnya. Setelah Timor Timur berintegrasi dengan Indonesia menjadi Provinsi ke 27 masalah pembinaan agama ditingkatkan. Terbukti dengan adanya Dinas/ Spiritual dalam Lembaga Pemerintah yang mengatur soal pembinaan agama di Timor Timur.

                Hal ini sesuai dengan dasar Negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 yang menjamin kemerdekaan beragama dan beribadat menurut agama dan kepercayaan masing-masing.

IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):

Religion in East Timor at the time to be East Timor (Indonesia)
(Source: Sardjono, V.1977. Brothers Return of the Prodigal. Jakarta: PT Sahid & Co. Ministry of Education and Culture.)
Religion in East Timor are Catholic, Protestant, Islam, Buddhism and Animism. But of the adherents of that religion which gets most are Catholic. It's not surprising because the Portuguese colonists embraced the Catholic religion so people automatically follow. According to estimates by religion in East Timor as follows:
1) Religion Catholic = 196,570 people.
2) Candidates Catholics = 30,000.
3) Protestant = 2488 people.
4) Islam = 780 people.
5) Animism = 400,000.
Religious Catholics, Protestants and Muslims generally live in the District and Sub-district town while residents who live in the mountain village of belief in general is still Animism. Particularly on the Catholic followers are mostly from the Portuguese or descent (Indo) Portuguese. And to ensure / establish Catholics in East Timor Peemrintah Portuguese missionaries brought from Europe. In addition it also established monastery and pastor Candidate School (Semenari), as well as the church. For the monastery was founded in Dili and Bobonara while Dare seminary built in the south of Dili.
Protestantism which amounted to a small town only in Dili. In no other place.
Religion Islam is also present in Dili alone. His followers were mostly Arabs or their descendants, who lived in the village of Moro or Alor, located to the west of Dili. There are a mosque today has been built by the Provincial Government of East Timor.
Regarding Buddhism followers were Chinese and a bit of the indigenous population.
Adherents Animism is the native East Timorese living in the mountains. They are mostly from the tribe altogether thirty-two.Therefore most of the East Timorese people today still believe that there is such a sick person immune to bullets, knowing the fate of a person's future, and so on. Such confidence is still felt at his influence in the area Batugade, Balibo, Bobonaro, Ermera, Ainaro, Seme, Viqueque, Los Palos and some other small town.After East Timor's integration with Indonesia became the 27th province of religion issue improved guidance. Proved by the Department / Spiritual in government institutions that regulates the development of religion in East Timor.
This is in accordance with the basis of the State of Indonesia based on Pancasila and the 1945 Constitution which guarantees freedom of religion and to worship according to their religion and their beliefs.


0 comments:

Post a Comment