Pemakaian Huruf di dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan/ The use of letters in the spelling of Indonesian language Enhanced FOR GENERAL BAHASA INDONESIA


Pemakaian Huruf di dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

(Sumber: Ali, Lukman.1996. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.)

A) Huruf Abjad. Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf yang berikut. Nama tiap huruf disertakan di sebelahnya.

Huruf (Word)
Nama (Name)
Huruf (Word)
Nama (Name)
Huruf (Word)
Nama (Name)
A
a
A
J
J
je
S
s
Es
B
b
Be
K
k
Ka
T
t
Te
C
c
Ce
L
l
El
U
u
U
D
d
De
M
m
Em
V
v
Ve
E
e
E
N
n
En
W
w
We
F
f
Ef
O
o
O
X
x
Eks
G
g
Ge
P
p
Pe
Y
y
Ye
H
h
Ha
Q
q
Ki
Z
z
Zet
I
I
i
R
r
Er





B) Huruf Vokal. Huruf yang melambangkan vocal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, e, I, o, dan u.

Huruf Vokal/ Vocal Name
Contoh Pemakaian dalam Kata (Example)
Di awal (First)
Di tengah (Middle)
Di akhir (Final)
A
Api
Padi
Lusa
E*
Enak
Petak
Sore
Emas
Kena
Tipe
I
Itu
Simpan
Murni
O
Oleh
Kota
Radio
u
Ulang
Bumi
Ibu

(*) Dalam pengajaran lafal kata, dapat digunakan tanda aksen jika ejaan kata menimbulkan keraguan.

Misalnya:

Anak-anak bermain di teras.
Upacara itu dihadiri pejabat teras pemerintah.
Kami menonton film seri (seri).
Pertandingan itu seri.

C. Huruf Konsonan. Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.

Huruf Konsonan (Consonant of Word)
Contoh Pemakaian dalam kata (Example)
Di awal (Frist)
Di tengah (Middle)
Di Akhir (Final)
B
Bahasa
Sebut
Adab
C
Cakap
Kaca
-
D
Dua
Ada
Abad
F
Fakir
Kafan
Maaf
G
Guna
Tiga
Gudeg
H
Hari
Saham
Tuah
J
Jalan
Manja
Mikraj
K
Kami
Paksa
Politik
-
Rakyat*
Bapak*
L
Lekas
Alas
kesal
M
Maka
kami
Diam
N
Nama
anak
Daun
P
Pasang
apa
Siap
Q**
Quran
Furqan
-
R
Raih
bara
Putar
S
Sampai
asli
Lemas
T
Tali
mata
Rapat
V
Varia
Lava
-
W
Wanita
Hawa
-
X**
Xenon
-
-
Y
Yakin
Payung
-
Z
Zeni
lazim
Juz
(*) Huruf “k” di sini melambangkan bunyi hamzah.
(**) Khusus untuk nama dan keperluan ilmu.


D) Huruf Diftong. Di dalam bahasa Indonesia terdapat Diftong yang melambangkan ai, au, dan oi.

Huruf Diftong

(Dhipthong of Word)
Contoh Pemakaian dalam Kata (Example)
Di awal (First)
Di tengah (Middle)
Di akhir (Finnal)
Ai
Ain
Syaitan
Pandai
Au
Aula
Saudara
Harimau
oi
-
boikot
Amboi


E) Gabungan Huruf Konsonan. Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan, yaitu: kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan.

Gabungan Huruf Konsonan (Join Consonant of Word)
Contoh Pemakaian dalam Kata (Example):
Di awal (First)
Di Tengah (Middle)
Di akhir (Finally)
Kh
Khusus
Akhir
Tarikh
Ng
Ngilu
bangun
Senang
Ny
Nyata
hanyut
-
sy
Syarat
isyarat
-


F) Peninggalan kata

1) Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut:

a) Jika ditengah kata ada vocal yang berurutan, pemenggalan itu dilakukan di antara kedua huruf vocal itu. Misal: ma-in, sa-at, bu-ah.

Huruf Diftong ai, au, dan oi tidak pernah diceraikan sehingga pemenggalan kata tidak dilakukan di antara kedua huruf itu. Misalnya: au-la, sau-dara, am-boi.

b) Jika di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan, di antara dua huruf vocal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan. Misalnya: ba-pak, ba-rang, la-wan, su-lit, de-ngan, ke-nyang, mu-ta-khir.

C) Jika ditengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu. Gabungan-gabungan konsonan tidak pernah diceraikan. Misalnya: man-di, som-bong, swas-ta, cap-lok, Ap-ril, bang-sa, makh-luk.

d) jika ditengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih pemenggalan dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua. Misal: in-stru-men, ul-tra, in-fra, bang-krut, ben-trok, ikh-las.

2) Imbuhan Akhir dan imbuhan awalan, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk serta partiel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasar, dapat dipenggal pada pergantian baris. Misalnya: makan-an, merasa-kan, mem-bantu, pergi-lah.

Catatan:

a) Bentuk dasar pada kata turunan sedapat-dapatnya tidak dipenggal.

b) Akhiran “-I” tidak dipenggal. (lihat juga keterangan tanda hubung, Bab V, Pasal E, ayat 1.)

c) Pada kata yang berimbuhan sisipan, pemenggalan kata dilakukan sebagai berikut: Misalnya: Te-lun-juk, si-nam-bung, ge-li-gi.

3) Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsure dan salah satu unsure itu dapat bergabung dengan unsure lain. Pemenggalan dapat dilakukan (1) di antara unsur-unsur itu atau (2) pada unsure gabngna itu sesuai dengan kaidah 1a, 1b, 1c, dan 1d di atas. Misalnya: bio-grafi, bi-o-gra-fi, foto-grafi, fo-to-gra-fi, intro-speksi, in-tro-spek-si, kilo-gram, ki-lo-gram, kilo-meter, ki-lo-me-ter, pasca-panen, pas-ca-pa-nen.

Keterangan: Nama orang, badan hukum, dan nama diri yang lain disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan kecuali jika ada pertimbangan khusus.

0 comments:

Post a Comment