CERMIN HATI

Udara untuk Kehidupan

(Sumber: Sregar, MS. 1991. Udara Dalam Kehidupan Bandung: KaryaIndah.)

                Kita sudah mengetahui bahwa udara mutlak bagi kehidupan makhluk hidup. Secara keseluruhan berfungsi sebagai penyaring sinar matahari yang menuju bumi. Terutama sinar-sinar yang mempunyai daya tembus besar, seperti sinar ultra violet, sinar gamma dan sinar X. mengenai penyerapan ketiga sinar yang berbahaya itu sudah kita bicarakan di depan.

                Sinar-sinar yang sampai ke bumi hanyalah berupa sebagian sinar infra merah dan sinar-sinar berwarna. Sinar infra merah kita sebut juga sinar panas. Sinar ini tidak dapat kita lihat. Namun dapat dibuktikan dengan memperhatikan akibat yang ditimbulkannya. Sinar yang dapat kita lihat hanyalah sinar-sinar berwarna.

                Udara juga berfungsi sebagai pembias sinar matahari ke bumi. Bias maksudnya sinar yang diteruskan dengan arah yang berubah. Pembiasan sinar sering juga kita sebut sebagai pembelokan sinar. Hal ini dapat kita lihat jelas pada waktu senja dan fajar yang terang.

                Mengapa langit kita lihat berwarna biru? Keadaan itu di mungkinkan adanya penguraian sinar matahari oleh udara. Sinar matahari yang tampak berwarna putih diuraikan menjadi tujuh warna bagian, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

               

                Udara pun berguna sebagai penghantar bunyi. Kita mengetahui bahwa tanpa udara bunyi tidak mungkin dapat kita dengar. Seperti halnya di angkasa luar, kita tidak mungkin dapat berbicara tanpa alat elektronik.

               

                Kegunaan udara yang paling utama untuk pernapasan. Semua makhluk pasti bernapas. Untuk bernapas tentu membutuhkan udara. Jadi dapat kita pastikan, tanpa udara di suatu tempat tidak mungkin ditemukan kehidupan makhluk di tempat itu.

                Di depan sudah kita ketahui bahwa udara terdiri dari berbagai macam gas. Seperti gas nitrogen, gas oksigen, gas karbon dioksida, gas argon dan sebagainya. Gas nitrogen, gas oksigen dan karbon dioksida bermanfaat bagi kehidupan kita, baik secara langsung maupun tidak.

                Sebagai perbandingan banyaknya gas yang terkandung dalam udara. Bahwa gas nitrogen merupakan gas terbanyak dalam udara. Kemudian gas oksigen, disusul gas argon dan gas karbon dioksida.

                Gas nitrogen sangat kita butuhkan untuk perkembangan tubuh. Namun tak satu pun organ tubuh kita yang mampu mengikat gas ini secara langsung. Kita dapat memperoleh gas nitrogen melalui udara dan hewan. Tumbuhan dan hewan mampu mengikat gas tersebut secara langsung. Di dalam tumbuhan maupun tubuh hewan gas nitrogen diubah menjadi zat protein. Barulah kita dapat memperoleh setelah memakan tumbuhan dan hewan tertentu.

                Gas oksigen kita butuhkan untuk pernapasan. Gas ini berguna sebagai zat pembakar dalam tubuh. Sebetulnya  gas ini pun sukar kita peroleh secara langsung dari udara. Kita lebih mudah memperolehnya melalui tumbuh-tumbuhan. Setiap saat tumbuh-tumbuhan melepaskan gas oksigen untuk kita hirup melalui udara. Itulah sebabnya kita merasa segar dan nyaman kita berada di daerah yang banyak ditumbuhi pepohonan.

                Gas karbon dioksida sangat dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan yang berklorofil. Berklorofil  maksudnya berhijau daun. Namun gas karbon dioksida dapat membahayakan kita jika dihirup secara langsung dari udara. Kita bernapas mengeluarkan gas karbon dioksida. Gas ini langsung pula diikat oleh tumbuhan berhujau daun. Dalam proses fotosintesis gas karbon dioksida akan diolah menjadi zat tepung. Proses fotosintesis maksudnya proses pembentukan zat tepung dari karbon dioksida dan air dalam tanah dengan bantuan sinar matahari dan klorofil. Peristiwa ini terjadi pada siang hari. Terbentuknya buah dan tepung pada tumbuhan memungkinkan kita dapat memperoleh makanan yang bermanfaat. Bahkan makanan ini sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup, seperti manusia dan hewan.

                Di depan sudah kita ketahui bahwa udara itu dibagi dalam empat lapisan. Yaitu: troposfer, stratosfer, ionosfer dan eksofer (luar angkasa). Senagoan dari fungsi lapisan tersebut bagi kehidupan sudah kita ketahui pula. Seperti halnya fungsi stratosfer dan fungsi ionosfer. Walaupun kedua lapisan ini tidak langsung menyentuh kehidupan kita. Namun manfaat lapisan-lapisan tersebut tidak dapat kita abaikan bagi perkembangan teknologi dewasa ini.

               

                Adapun lapisan udara yang langsung menyentuh kehidupan kita hanyalah troposfer. Pada lapisan inilah berlangsungnya peristiwa cuaca dan iklim. Adanya peristiwa cuaca memberi berbagai kemungkinan untuk kebutuhan hidup kita. Sehingga troposfer dapat juga disebut biosfer. Biosfer maksudnya lingkungan hidup. Dalam troposfer setiap kehidupan makhluk berlangsung.

                Di atas sudah kita bicarakan berbagai zat yang terkandung di dalam udara. Kegunaan masing-masing zat itu pun sudah kita ketahui bagi kehidupan makhluk. Namun semua zat tersebut tidak akan bermanfaat bagi kita tanpa adanya peristiwa cuaca.

                Kita hidup membutuhkan air. Air pun mutlak bagi kehidupan kita. Tanpa air tidak mungkin dapat bertahan hidup lama. Terutama air tawar untuk diminum. Air tawar kita peroleh di daratan antara lain melalui hujan. Terjadinya hujan adalah merupakan salah satu peristiwa cuaca.

                Adanya hujan berkaitan erat dengna peristiwa terjadinya angin. Angin berguna sebagai penghantar uap air ke angkasa. Di angkasa uap air itu semakin lama semakin banyak, oleh karena suhu udara di bagian atas itu dingin, uap air ini berubah menjadi titik-titik ari lama kelamaan jumlah titik-titik air ini semakin banyak, akhirnya jatuh sebagai hujan.

                Dewasa ini angin juga sudah banyak dimanfaatkan orang sebagai sumber energy. Energy maksudnya kemampuan untuk melakukan kerja. Dalam hal ini energy angin dapat digunakan sebagai pemutar baling-balin kincir angin. Bahkan bagi Negara tertiup angin juga dapat menghasilkan debu. Selain itu, asab dari cerobong industry dan kendaraan bermotor juga dapat mencemarkan udara. Semua itu sangat mengganggu bagi pernapasan kita.

                Peristiwa terjadinya angin tidak terlepas dari perbedaan tekanan udara. Adanya tekanan udara sangat besar pula manfaatnya bagi kehidupan kita. Tekanan udara memungkinkan darah kita tidak mengalir di luar tubuh. Tekanan udara akan membuat pori-pori kulit kita tertutub, agar darah tidak sampai ke luar.

                Cobalah kalian bayangkan, bagaimana kalau tekanan udara dan angin itu tidak ada> tentu kita tidak mungkin bertahan hidup lama, bukan? Itulah sebabnya, tekanan udara dan angin pun mutlak bagi kehidupan kita.

                Namun demikian udara itu adakalanya dapat membahayakan kehidupan kita. Udara yang berbahaya bagi hidup kita adalah udara yang tercemar. Pencemaran udara  terjadi terutama di daerah perkotaan dan daerah lingkungan industry.

                Debu merupakan benda kecil yang melayang-layang di udara. Debu sering mengandung kuman-kuman penyakit. Terutama penyakit di bagian pernapasan, seperti penyakit paru-paru.

                Debu berasal dari permukaan bumi, baik sebagai hasil pembakaran atau letusan gunung api. Tanah kerin yang tertiup angin juga menghasilkan debu. Begitu pula endapan garam yang berasal dari percikan air laut. Selain itu, asap dari cerobong industry dan kendaraan bermotor juga dapat mencemarkan udara. Semua itu sangat menggangu bagi pernapasan kita.

                Apakah usaha kita agar pencemaran udara dapat dikurangi? Antara lain dengan penghijauan. Tanah kosong kita Tanami dengan tumbuhan yang bermanfaat. Di pinggir jalan raya kita Tanami pula dengan tumbuhan yang dapat berkembang dengan pesat seperti pohon akasia. Halaman rumah ditanami dengan bunga-bungaan. Selain untuk usaha pencegahan pencemaran, berfungsi pula sebagai taman yang indah dipandang. Bahkan dewasa ini pemerintah sudah mencanangkan agar halaman rumah dimanfaatkan untuk menanami tumbuhan yang berguna sebagai ramuan obat. Istilah ini kita kenal sebagai tanaman apotik hidup.

                Adanya perubahan cuaca dapat pula menimbulkan bahaya bagi makhluk hidup terutama bagi jalur penerbangan, pelayaran dan bagi kehidupan nelayan. Cuaca yang buruk dapat menyebabkan terhambatnya penerbangan. Bahkan tidak jarang pesawat hilang kendali. Akibatnya pesawat itu dapat menabrak puncak gunung yang tinggi. Jika sudah demikian, jarang yang dapat selamat dari bencana itu.

                Cuaca buruk juga sangat berbahaya bagi pelayaran di laut. Angin topan dan badai yang melanda lautan memungkinan terjadinya gelombang laut yang besar. Gelombang laut ini akan menghantam kapal laut. Akibatnya kedudukan kapal menjadi miring dan akhirnya tenggelam. Bahkan hantaman gelombang laut tersebut kadang-kadang menghancurkan badan kapal hingga berkeping-keping.

                Sebagai akibat cuaca buruk, yang paling menderita adalah para nelayan. Para nelayan terhambat untuk mencari nafkah, jika dipaksa terjun ke laut berarti maut yang harus dihadapi, itulah sebabnya perubahan cuaca mesti selalu diikuti. Tujuannya adalah agar kita dapat terhindar dari bahaya-bahaya cuaca itu.

                Demikian sedikit tentang kegunaan udara dalam kehidupan kita. Semua itu diciptakan oleh Tuhan. Tentu kita harus mampu menjinakkan alam. Kita harus yakin bahwa alam ini adalah sahabat kita.

So a little about the usefulness of the air in our lives. All were created by God. Of course we should be able to tame nature. We have to believe that nature is our friend.