Syahadat Kalimat Paling utama
Kalimat syahadat yaitu (laa ilaha illallah) sudah kita ketahui bersama. Namun, kebanyakan kita belum mengetahui bahwa kalimat yang satu ini memiliki keistimewaan yang luar biasa. Itulah yang patut kita ketahui saat ini. Ingatlah bahwa kalimat ini bukanlah kalimat biasa-biasa saja. Marilah kita simak pembahasan berikut, semoga bermanfaat.
Dua kalimat syahadat (laa ilaaha illallah wa anna Muhammadan Rasulullah) merupakan rukun Islam yang pertama yang diatasnya didirikan amalan dan tidak diterima suatu amal tanpa keduanya. Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari sahabat Ibnu Umar radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shalalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Islam dibangun diatas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada ilaah yang berhak disembah kecuali Allah semata dan bahwasanya Muhammad itu utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan shaum di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kalimat Laa ilaaha illa Allah merupakan kunci syurga, dimana kunci memiliki gerigi agar dapat berfungsi dengan benar. Begitu juga kalimat Laa ilaaha illa Allah memiliki persyaratan agar dapat menyelamatkan seorang hamba dari Neraka. Seseorang dalam mengucapkannya harus ikhlas, jujur, yakin, menerima, tunduk, mengilmui, dan mencintainya.Tujuh hal ini merupakan syarat kalimat syahadat Laa ilaaha illa Allah.
Makna Dua Kalimat Syahadat
Syahadat menurut syari’at adalah pengakuan, pembenaran dan keyakinan bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah ‘Azza wa Jalla tiada sekutu bagi-Nya. Jadi makna laa ilaaha illallah ialah keyakinan dan pengakuan bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah lalu berkomitmen dengannya dan mengamalkan tuntutannya. Maka beribadah hanya kepada Allah dan tidak mempersekutukan-Nya itulah makna laa ilaaha illallaah
Makna persaksian ini adalah menyaksikan dengan lisan,meyakini dalam hati dan memenuhi segala konsekuensinya dengan mengamalkan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya.
Sehingga makna persaksian syahadat tidak hanya sekedar ucapan saja. Oleh karena itu Allah mendustakan perkataan kaum munafiqin yang tidak meyakini hal ini di dalam hati mereka.
“Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: “Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah”. Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta. (Surat Al-Munafiqun : 1)”
Ayat di atas merupakan bantahan terhadap kelompok Murji’ah yang menyatakan bahwa syahadat cukup dengan lisan saja dan sudah mencukupi untuk masuk Islam.
Keutamaan Syahadat
beberapa keutamaan kalimat yang mulia ini. Di antaranya:
Pertama, Kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’ merupakan harga surga
Suatu saat Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam mendengar muadzin mengucapkan ’Asyhadu alla ilaha illallah’. Lalu beliau mengatakan pada muadzin tadi,
”Engkau terbebas dari neraka.” (HR. Muslim no. 873)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
”Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga” (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih no. 1621)
Kedua, Kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’ adalah kebaikan yang paling utama
Abu Dzar berkata,
”Katakanlah padaku wahai Rasulullah, ajarilah aku amalan yang dapat mendekatkanku pada surga dan menjauhkanku dari neraka.” Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Apabila engkau melakukan kejelekan (dosa), maka lakukanlah kebaikan karena dengan melakukan kebaikan itu engkau akan mendapatkan sepuluh yang semisal.” Lalu Abu Dzar berkata lagi, ”Wahai Rasulullah, apakah ’laa ilaha illallah’ merupakan kebaikan?” Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,”Kalimat itu (laa ilaha illallah, pen) merupakan kebaikan yang paling utama. Kalimat itu dapat menghapuskan berbagai dosa dan kesalahan.” (Dinilai hasan oleh Syaikh Al Albani dalam tahqiq beliau terhadap Kalimatul Ikhlas, 55)
Ketiga, Kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’ adalah dzikir yang paling utama
Hal ini sebagaimana terdapat pada hadits yang disandarkan kepada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam (hadits marfu’),
”Dzikir yang paling utama adalah bacaan ’laa ilaha illallah’.” (Dinilai hasan oleh Syaikh Al Albani dalam tahqiq beliau terhadap Kalimatul Ikhlas, 62)
Keempat, Kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’ adalah amal yang paling utama
paling banyak ganjarannya, menyamai pahala memerdekakan budak dan merupakan pelindung dari gangguan setan
Sebagaimana terdapat dalam shohihain (Bukhari-Muslim) dari Abu Hurairoh radhiyallahu ’anhu, dari Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, beliau bersabda,
”Barangsiapa mengucapkan ’laa il aha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ’ala kulli syay-in qodiir’ [tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu] dalam sehari sebanyak 100 kali, maka baginya sama dengan sepuluh budak (yang dimerdekakan, pen), dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus darinya 100 kejelekan, dan dia akan terlindung dari setan pada siang hingga sore harinya, serta tidak ada yang lebih utama darinya kecuali orang yang membacanya lebih banyak dari itu.” (HR. Bukhari no. 3293 dan HR. Muslim no. 7018)
Kelima, Kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’ adalah Kunci 8 Pintu Surga
orang yang mengucapkannya bisa masuk lewat pintu mana saja yang dia sukai
Dari ’Ubadah bin Shomit radhiyallahu ’anhu, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,”Barangsiapa mengucapkan ’saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, dan (bersaksi) bahwa ’Isa adalah hamba Allah dan anak dari hamba-Nya, dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam serta Ruh dari-Nya, dan (bersaksi pula) bahwa surga adalah benar adanya dan neraka pun benar adanya, maka Allah pasti akan memasukkannya ke dalam surga dari delapan pintu surga yang mana saja yang dia kehendaki.” (HR. Muslim no. 149)
Keenam Syahadat sebagai penebus segala dosa
Dari Anas bin Malik, aku telah mendengar Rasulullah bersabda, Allah berfirman (hadits Qudsi), “Wahai sekalian anak cucu Adam (wahai manusia), kalau seandainya kalian mendatangi Aku dengan sepenuh bumi kesalahan-kesalahan (dosa-dosa), kemudian kalian menemui Aku dalam keadaan kalian tidak menyekutukan-Ku di dalam beribadah kepada Aku sedikitpun, niscaya Aku akan mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi juga”. (HR Tarmidzi hasan)
Ibnu Rajab Al Hanbali menjelaskan bahwa barang siapa yang datang bersama tauhid dan memiliki dosa dan kesalahan sepenuh bumi, maka Allah akan datang dengan ampunan sepenuh bumi juga jika sempurna tauhid seorang hamba, ikhlas hanya kepada Allah, menegakkan syarat-syarat ibadah dengan hati, lisan, dan amalan tubuh. Atau dengan hati dan lisan ketika dalam keadaan sakaratul maut, maka Allah akan memberikan ampunan bagi seluruh dosa yang telah lalu dan hamba tersebut akan diselamatkan dari neraka. Disebutkan dalam hadits riwayat Imam Tirmidzi dengan riwayat yang shahih karena banyak penguatnya.
Dari sahabat Ubadah bin Shamit, telah bersabda Rasulullah Shalallahu’alaihi wasalam, “Barang siapa yang bersaksi bahwa tidak ada sesembahan (yang benar untuk disembah) selain Allah semata yang tidak ada tandingan bagi-Nya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya, dan bahwa Isa adalah hamba dan utusan-Nya, dan kalimat-Nya (makhluq-Nya, yang diciptakan dengan firman Kun Fayakun) dan ruhnya dari (ruh yang diciptakan) Allah, dan meyakini syurga itu haq, dan meyakini adanya neraka, maka Allah akan memasukkannya ke syurga bagi siapa yang memiliki keyakinan seperti ini.” HR Bukhari Muslim
Ketujuh Allah Ta’ala akan menghilangkan kesulitan dan kesedihan di dunia dan akhirat bagi orang yang bertauhid.
Allah Ta’ala berfirman:
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberikannya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (QS. ath Thalaq:2,3)
Seseorang tidak dikatakan bertakwa kepada Allag jika ia tidak betauhid. Orang yang bertauhid dan bertakwa, ia akan diberi jalan keluar dari berbagai problem hidupnya. (Lihat al Qaulus Sadiid fi Maqaashid Tauhid, Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir as Sa’di)
Kedelapan Allah akan menjadikan dan menghiasi dalam hati seorang yang bertauhid dengan rasa cinta kepada iman, serta menjadikan di dalam hatinya rasa benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan.
Allah Ta’ala berfirman:
“Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan (iman itu) indah dalam hatimu, serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus.” (QS. al Hujurat :7)
Kesembilan Tauhid merupakan satu-satunya sebab untuk mendapatkan ridha Allah.
Dan orang yang paling bahagia dengan syafa’at Nabi Muhammad Shalalallahu ‘Alaihi Wassalam ialah orang yang mengucapkan laa ilaaha illallah dengan penuh keikhlasan dari dalam hatinya.
Rasulullah Shalalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
Orang yang paling berbahagia dengan mendapat syafa’atku pada hari Kiamat, yaitu orang yang mengucapkan “Laa ilaaha illallah” secara ikhlas dari hatinya atau jiwanya.” (HR. Bukharai, dari sahabat Abu Hurairah)
Kesepuluh Allah Ta’ala menjamin akan memasukkan seorang yang bertauhid ke Surga.
Rasulullah Shalalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Barangsiapa yang mati dan ia mengetahui bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan Allah, maka ia masuk Surga.” (HR. Muslim, dari sahabat ‘Utsman)
Barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, ia masuk Surga.” (HR. Muslim, dari sahabat Jabir)
Kesebelas Allah Ta’ala akan memberikan kemenangan, pertolongan, kejayaan dan kemuliaan kepada orang yang bertauhid.
Allah Ta’ala berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad:7)
Keduabelas Allah Ta’ala akan memberikan kehidupan yang baik di dunia dan akhirat bagi seorang yang bertauhid.
“Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. an Nahl:97)
Ketigabelas Tauhid akan mencegah seorang muslim kekal di neraka.
Rasulullah Shalalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Setelah penghuni surga masuk ke surga, dan penghuni neraka masuk ke neraka, maka setelah itu Allah pun berfirman:’Keluarkan (dari neraka) orang-orang yang didalam hatinya terdapat seberat biji sawi iman,’ maka mereka pun dikeluarkan dari neraka, hanya saja tubuh mereka sudah hitam legam (bagaikan arang). Lalu mereka dimasukkan ke sungai kehidupan, maka tubuh mereka tumbuh (berubah) sebagaimana tumbuhnya benih yang berada di tepian sungai. Tidakkah engkau perhatikan bahwa benih itu tumbuh berwarna kuning dan berlipat-lipat?” (HR. Bukhari, dari Abu Sa’ad alkhudri)
Keempatbelas Tauhid merupakan penentu bagi diterima atau ditolaknya amal manusia.
Sempurna atau tidaknya amal seseorang bergantung pada tauhidnya. Orang yang beramal, tetapi tidak sempurna tauhidnya, misalnya riya, tidak ikhlas, berbuat syirik, niscaya amalnya akan menjadi bumerang baginya, yakni tidak mendatangkan kebahagiaan. Oleh karena itu, seluruh amal harus dilakukan dengan ikhlas karena Allah, baik berupa shalat, zakat, shadaqah, puasa, haji dan lainnya.
Allah Ta’ala berfirman:
“Yang menciptakan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. al Mulk:2)
Dalam ayat yang mulia tersebut, Allah menyebutkan dengan “amal yang baik” , tidak dengan “amal yang banyak” . Amal, disebut baik atau shahih, bila memenuhi dua syarat, yaitu ikhlas dan ittiba’ kepada Nabi Muhammad Shalalallahu ‘Alaihi Wassalam. Sebagaimana disebutkan dalam hadits, bahwa kalmat laa ilaaha illallah, pada hari Kiamat nanti, lebih berat timbangannya dibandingkan langit dan bumi dengan sebab ikhlas.
Kelimabelas Orang yang bertauhid akan mendapatkan rasa aman dan petunjuk.
Orang yang tidak mentauhidkan Allah dengan sempurna, maka ia selalu was-was, ia selalu dalam keadaan takut dan tidak tenang. Mereka takut kepada hari sial, atau takut mempunyai anak lebih dari dua, takut terhadap masa depan, takut hartanya lenyap dan seterusnya.
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur-adukkan iman mereka dengan kezhaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan, dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. al An’am:82)
Tauhid merupakan hak Allah atas semua hamba, dia kalimat Islam, kunci Darussalam (surga), tentangnya akan ditanyakan orang-orang yang pertama dan terakhir, maka takkan tetap kedua kaki hamba di hadapan Allah hingga ditanya tentang dua masalah: Siapa yang dulu kalian sembah? Apa tanggapanmu terhadap para rasul? Jawaban soal pertama ialah dengan merealisasikan Laa ilaaha illallah (Tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah) dengan pengetahuan, ikrar dan amal, sedangkan jawaban bagi soal kedua ialah dengan merealisasikan Anna Muhammadar Rasulullah (Sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah) dengan pengetahuan , tunduk, dan taat. (Zadul Ma’ad, Ibnul Qoyyim)..Wallahu a’lam.
Sekian dulu dari saya,semoga ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
bagi anda yang merasa mempunyai beberapa masalah dalam kehidupan anda bisa melihat
Doa Pelindung,Doa pengasihan,doa penyembuh dan pembuka rejeki yang di berikan dengan ijazah khusus dapat anda lihat di Doa mustajab
Dengan harapan dari sekian banyak jenis doa yang saya ijazahkan secara khusus ada yang sesuai dengan masalah anda...amiin
Wasalam
Fathul ahadi
0 comments:
Post a Comment