Cuaca dan Iklim/ Weather and Climate FOR GENERAL GEOGRAPHY
Cuaca dan Iklim
(Sumber: Sregar, MS. 1991. Udara Dalam Kehidupan Bandung: KaryaIndah.)
Apakah cuaca dan iklim itu?
Secara umum cuaca dan iklim dapat kita artikan sebagai peristiwa alam yang terjadi pada lapisan troposfer. Pada dasarnya cuaca dan iklim merupakan peristiwa alam yang sama, sebab keduanya mempunyai faktor yang sama pula. Perbedaannya hanya terletak pada waktu perubahannya serta luas daerah cakupannya.
Secara khusus, cuaca dapat kita artikan sebagai peristiwa alam dalam waktu tertentu yang mencakup daerah terbatas. Keadaan hujan pada suatu tempat termasuk peristiwa cuaca. Suasana cerah dan suasana mendung di suatu tempat juga termasuk peristiwa cuaca.
Sedangkan iklim dapat kita artikan sebagai kesimpulan umum dari peristiwa cuaca dan mencakup daerah luas serta berlangsung dalam waktu yang lama. Berdasarkan pengaruh penyinaran matahari maka kejadian iklim dapat kita bagi dalam tiga kelompok. Yaitu iklim menurut suhu udara, iklim menurut tekanan udara, dan iklim menurut kadar air pada udara.
Keadaan iklim menurut suhu udara disebut juga iklim matahari. Hal ini disebabkan keadaan suhu udara hanya dilihat dari banyaknya penyinaran matahari terhadap udara. Dengan demikian daerah-daerah di permukaan bumi memiliki suhu yang berbeda-beda. Perbedaan suhu udara tersebut kita kenal dengan adanya tiga daerah iklim di muka bumi ini. Yaitu iklim menurut suhu udara, iklim menurut tekanan udara, dan iklim menurut kadar air pada udara.
Keadaan iklim menurut suhu udara disebut juga iklim matahari. Hal ini disebabkan keadaan suhu udara hanya dilihat dari banyaknya penyinaran matahari terhadap udara. Dengan demikian daerah-daerah di permukaan bumi memiliki suhu yang berbeda-beda. Perbedaan suhu udara tersebut kita kenal dengan adanya empat daerah iklim di muka bumi ini.
Pertama, kita sebut daerah tropis. Tropis artinya panas. Daerah tropis berada disekitar khatulistiwa. Biasanya daerah ini hanya mengenal dua musim, yaitu musim kemarah dan musim penghujan.
Kita mengetahui bahwa Indonesia terletak di daerah tropis. Suhu udara sepanjang tahun rata-rata cukup tinggi. Hal ini terjadi karena daerah di sekitar khatulistiwa menerima penyinaran matahari paling banyak setiap tahunnya. Banyaknya penyinaran matahari memungkinkan daerah ini banyak di tumbuhi pohon-pohon. Curah hujannya juga cukup tinggi. Sebab setiap saat terjadi penguapan air laut ke atas daratan.
Proses pelapukan pun sangat mudah di daerah tropis. Pelapukan kulit bumi merupakan proses terjadinya tanah. Tanah dari hasil pelapukan itu sangat subur. Itulah sebabnya di daerah tropis banyak ditemui hutan belantara. Hutan seperti ini disebut juga hutan tropis.
Pada siang hari terjadi penyinaran matahari terhadap daratan dan lautan. Daratan sedikit menyerap panas, sedangkan lau banyak menyerap panas. Akibatnya suhu udara di atas daratan cepat naik sehingga udara menjadi panas. Sedangkan di atas lautan suhu udara tidak lekas naik. Hal ini disebabkan panas matahari terbagi dua antara air laut dan udara. Dengan demikian udara di atas lautan lebih padat daripada udara di atas daratan. Udara padat mempunyai tekanan lebih tinggi dari udara renggang. Sehingga aliran udara terjadi daari lautan ke atas daratan. Aliran udara disebut juga angin. Itulah sebabnya pada siang hari angin berhembus dari laut ke daratan. Peristiwa ini kita sebut angin laut.
Pada malam hari tidak ada lagi penyinaran matahari terhadap lautan maupun daratan. Karena lautan banyak menyerap panas maka pendinginan udara di atasnya pun berlangsung sangat lambat. Sedangkan daratan yang sedikit menyerap panas sangat cepat mengalami pendinginan. Akibatnya udara di atas lautan lebih panas dari pada udara di atas daratan. Dengan demikian aliran udara terjadi dari daratan menuju lautan. Peristiwa ini kita sebut angin darat.
Umumnya para nelayan selalu memperhatikan proses terjadinya angin laut dan angin darat. Malam hari perahu nelayan bergerak menuju lautan. Sedangkan pada siang hari perahu nelayan bergerak menuju daratan.
Cobalah kalian perhatikan di daerah tepi pantai. Para nelayan menangkap ikan laut selalu pada malam hari, bukan? Sedangkan pada siang hari mereka akan memasarkan ikan hasil perolehannya.
Kedua, daerah sub tropis. Daerah ini disebut juga daerah beriklim setengah panas. Umumnya daerah ini lebih dingin daripada daerah tropis. Namun ada juga daerah sub tropis yang suhunya lebih tinggi daripada suhu udara di daerah tropis. Misalnya, Arab Saudi termasuk daeah sub tropis. Sedangkan Indonesia termasuk daerah tropis. Seharusnya suhu udara di Indonesia mesti lebih tinggi daripada di Saudi Arabia. Tapi kenyataannya tidak demikian. Malah suhu udara di Saudi Arabia jauh lebih tinggi dari pada Indonesia. Hal ini terjadi karena daerah Saudi Arabia lebih banyak dipengaruhi daratan. Sedangkan Indonesia yang terdiri dari gugusan kepulauan, lebih banyak dipengaruhi lautan. Namun keadaan itu hanya berlangsung pada siang hari, yaitu selama ada penyinaran matahari. Kalau pada malam harinya keadaannya akan berbalik. Suhu di Indonesia akan lebih tinggi daripada di Saudi Arabia.
Pada Siang hari suhu udara di Saudi Arabia dapat mencapai 45OC. pada malam hari suhu udara malah jauh menurun. Penurunan suhu udara itu berlangsung malah jauh dengan cepat sekali. Dari suhu 45OC dengan menurun menjadi 10oC. Sedangkan di Indonesia, suhu udara pada siang hari paling tinggi mencapai 33oC. pada malam hari turun menjadi 20oC. Penurunan Suhu itu pun terutama berlangsing do daerah pegunungan.. kalau di daerah daratan rendah penurunan suhu udara hanya berkisar 8Oc atau 9oC. Berarti suhu udara pada saat itu menjadi sekitar 25OC Sampai 24oC.
Ketiga, daerah sedang. Daerah ini kita sebut juga daerah setengah dingin. Umumnya daerah ini mengalami empat musim, yaitu musim panas, musim bunga, musim gugur. Dan musim dingin.
Keempat, daerah dingin. Daerah ini terdapat di kutub utara dan kutub selatan bumi. Penyinaran matahari terhadap daerah kutub sangat sedikit sepanjang tahun. Sehingga daerah ini umumnya diselimuti oleh salju.
Begitulah keadaan iklim di muka bumi, ditinjau berdasarkan iklim matahari.
Sekarang kita lihat mengenai proses terjadinya cuaca. Adapun faktor penyebab terjadinya cuaca dapat kita tinjau dari tiga keadaan. Pertama, peristiwa matahari terhadap udara di muka bumi. Kedua, adanya angina tau aliran udara. Ketiga, adanya uap air di udara serta perubahannya.
Akibat penyinaran matahari terhadap udara. Air dan muka bumi memungkinkan terjadinya berbagai perubahan. Misalnya pada udara akan mengalami perubahan suhu, perubahan tekanan dan menyebabkan terjadinya angin. Pada air akan mengalami perubahan suhu, penguapan pada permukaan air. Sebagai akibat perubahan itu memungkinkan terjadinya udara lembab, awan, hujan dan salju.
Pada kulit bumi akan mengalami perubahan suhu yang dapat menimbulkan proses pelapukan.
Dengan demikian peristiwa cuaca dapat kita artikan pula sebagai peristiwa alam di troposfer yang disebabkan oleh penyinaran matahari terhadap udara, air, dan muka bumi sehari-hari.
Setiap hari keadaan cuaca selalu berubah-rubah. Seperti hari cerah, hari mendung, hari hujan, dan angin kencang. Semua keadaan cuaca itu dapat kita amati berdasarkan faktor-faktor penyebab terjadinya cuaca. Yaitu perubahan suhu udara, perubahan tekanan udara, kelembapan udara, berawan, cuaca berhujan dan terjadinya angin.
Untuk mengamati keadaan cuaca digunakan berbagai alat, yaitu satelit cuaca. Di antaranya satelit cuaca Tiros dan Nimbus.
Satelit diluncurkan ke angkasa melalui roket. Pada ketinggian tertentu satelit tersebut akan beredar mengitari bumi. Sambil beredar, satelit itu merekam peristiwa-peristiwa cuaca. Dalam waktu singkat hasil rekaman dikirimkan ke stasiun penerima di bumi. Hasil rekaman itu kemudian dipelajari oleh ahli cuaca. Barulah diambil kesimpulan keadaan cuaca di suatu tempat. Umumnya sebaran awan akan memberi petunjuk tentang suhu udara, serta arah dan kecepatan angin.
Di Indonesia, kita memiliki Pusat Meteorolgi dan Geofisika, di bawah naungan Departemen Perhubungan. Pusat Meterologi dan Geofisika merupakan pusat penyelidikan tentang gempa bumi dan segala yang berhubungan dengan peristiwa cuaca. Barangkali kalian sering mendengar melalui radio maupun televise tentang ramalan cuaca di tempat tertentu. Bahkan melalui Koran dan majalah pun ramalan cuaca selalu dapat kita baca. Ramalan cuaca itu dikeluarkan oleh Pusat Meteorologi dan Geofisika. Sebagai contoh, perhatikan ramalan cuaca di bawah ini.
Ramalan cuaca di Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, tanggal 31 Oktober 1995.
Cuaca : Hujan tidak merata
Angin rata-rata : utara kecepatan rendah sampai sedang.
Suhu maksiumum :32oC Kelembapan maksimum: 90%.
Suhu Minimum :24oC Kelembapan minimum :60%
Dari contoh di atas dapat kita simpulkan bahwa ramalan cuaca di dasarkan penyelidikan terhadap keadaan cuaca, keadaan awan serta arah dan kecepatan angin.
Keadaan cuaca ada empat bagian, yaitu cuaca cerah, hujan local, hujan tidak merata, dan hujan merata.
Cuaca cerah maksudnya, tidak ada hujan. Atau daerah hujan hanya meliputi 0 sampai 10% dari luas daerah yang diramalkan.
Hujan lokal maksudnya, daerah hujan meliputi 11 sampai 40% dari luas daerah yang diramalkan.
Hujan tidak merata maksudnya, daerah hujan meliputi 41 sampai 70% dari luas daerah yang diramalkan.
Hujan merata maksudnya, daerah hujan meliputi 71 sampai 100% dari luas daerah yang diramalkan.
Keadaan awan juga ada empat bagian, yaitu cerah, berawan sebagian, berawan, dan berawan banyak.
Cerah maksudnya langit tidak berawan. Atau bagian langit yang tertutup awan kurang dari seperdelapan bagian.
Berawan sebagian maksudnya langit yang tertutup awan berkisar seperdelapan sampai empat perdelapan bagian.
Berawan maksudnya langit yang tertutup awan berkisar lima perdelapan sampai tuju perdelapan bagian.
Berawan banyak maksudnya langit yang tertutup awan melebihi tuju per delapan bagian.
Arah dan kecepatan angin ditinjau dari arah angin dan kecepatan angin. Arah angin disebut menurut arah datangnya angin. Arah angin ini dibagi dalam 16 mata angin.
Kecepatan angin ditentukan berdasarkan jarak tempu dalam kilometer per jam.
Kecepatan angin rendah jika jaran tempuh antara 0-18 km/jam.
Kecepatan angin rendah sampai sedang jika jarak tempuh 9-27 km/jam.
Kecepatan angin sedang jika jarak tempuh 18-36 km/jam.
Kecepatan angin agak kuat jika jarak tempuh 27-45 km/jam.
Kecepatan angin kuat jika jarak tempuh 36-54 km/jam.
Angin berubah-ubah arah maksudnya jika arah angin tidak menentu dan selalu berubah-rubah.
Dengan demikian contoh ramalan cuaca di atas dapat kita jelaskan sebagai berikut:
Penjelasan:
Pada tanggal 30 Oktober 1978, hujan meliputi 41 sampai 70% dari luas daerah Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo. Sedangkan sisanya tidak mengalami hujan. Angin tertiup dari arah utara dengan kecepatan 9 sampai 27 kilometer per jam.
Begitula proses terjadinya peristiwa cuaca dan iklim. Pengetahuan tentang cuaca dan iklim penting bagi kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengetahui ramalan cuaca maka kita sudah dapat bersiap-siap jika hendak bepergian. Namun yang penting lagi adalah hubungan cuaca dengan pengolahan tanah pertanian. Demikian pula untuk nelayan penerbangan, dan pelayaran.
IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):
(Source: Sregar, MS., 1991. Bandung Indoor Air Life: KaryaIndah.)
Is it the weather and climate?
In general, the weather and climate can be interpreted as a natural event that occurs in the troposphere. Basically the weather and climate are events of the same nature, because both have the same factors as well. The difference lies only in the time of the change and the broad coverage area.
In particular, the weather can be interpreted as a natural event in a given time covering a limited area. The rain at some places including weather events. Sunny and cloudy atmosphere atmosphere somewhere too including weather events.
While climate can we interpret as the general conclusions of the weather events and cover large areas and lasts for a long time. Under the influence of solar radiation climate events can be divided into three groups. That climate according to the air temperature, air pressure according to the climate, and climate according to the water content of the air.
Climatic conditions according to the temperature called the solar climate. This is due to the state of the air temperature is only seen from the number of solar radiation to the air. Thus the areas of the earth's surface has a different temperature. Air temperature difference is we are familiar with the three climate zones on earth. That climate according to the air temperature, air pressure according to the climate, and climate according to the water content of the air.
Climatic conditions according to the temperature called the solar climate. This is due to the state of the air temperature is only seen from the number of solar radiation to the air. Thus the areas of the earth's surface has a different temperature. Air temperature difference is we are familiar with the four climate zones on earth.
First, we call the tropics. Meaning tropical heat. The tropics are around the equator. Usually this area only knew two seasons, anger and rainy season.
We know that Indonesia is located in the tropics. Temperatures throughout the year average is quite high. This happens because the area around the equator receive the most sun exposure each year. The amount of solar radiation allows many in this area tumbuhi trees. Rainfall is also quite high. Because every time evaporation of sea water into the land.Weathering process is very easy in the tropics. Weathering crust is the ground process. Land of the results of weathering it is very fertile. That is why mostly found in tropical jungle. Forests are also known as tropical forests.
During the day the solar radiation occurs on land and sea. Little land absorbs heat, while lau absorb heat. As a result, the air temperature over land quickly rise so the air gets hot. While over the ocean temperatures do not rise quickly. This is due to the sun's heat divided between the sea and the air. Thus, the air above the ocean is denser than the air over the land. Dense air has higher pressure than the air tenuous. So the air flow going into the ocean daari on land. Airflow is also called wind. That is why during the day the wind blows from the sea to the mainland. This event we call the sea breeze.
At night there is no sun shines on the oceans and the land. Since oceans absorb much heat then cooling the air above it was going very slowly. While little land absorbs heat very quickly cools. As a result, the air above the ocean was warmer than the air above the land. Thus the air flow going from land to the ocean. This event we call the onshore breeze.
Generally the fishermen always take the process of sea breeze and land breeze.Nighttime fishing boat moving toward the ocean. While the daytime fishing boat moving toward the mainland.
Try it you notice in the waterfront area. The fishermen catch fish always at night, is not it? Meanwhile, during the day they will market the fish from the acquisition.
Second, sub-tropical regions. This area is also called half hot climates. This area is generally cooler than the tropics. But there is also a sub-tropical regions where the temperature is higher than the air temperature in the tropics. For example, Saudi Arabia including sub-tropical elapsed areas. While Indonesia is in the tropics. Should the air temperature in Indonesia should be higher than in Saudi Arabia. But they are not. In fact, the air temperature in Saudi Arabia is much higher than in Indonesia. This happens because the area is more influenced Saudi Arabia mainland. Meanwhile, Indonesia consists of islands, is more heavily influenced ocean. But the situation only takes place during the day, as long as there is sun exposure. Then in the evening, things will turn around. Temperatures in Indonesia will be higher than in Saudi Arabia.
At Daytime temperatures in Saudi Arabia can reach 45oC. at night the temperature dropped even further. Decrease in air temperature that lasted even much so quickly. From the temperature dropped to 45 ° C to 10 ° C. While in Indonesia, the daytime temperature reaches 33oC highest. at night dropped to 20oC. Temperature decrease was also primarily berlangsing do mountain area ..that in the low lying areas the temperature drop is only about 8oC or 9oC. Mean air temperature at the time to approximately 25oC until 24oC.
Third, the area was. The area is also an area we call half cold. Generally, this area experiences four seasons, summer, spring, autumn. And winter.
Fourth, cool area. This area is located at the north pole and the south pole of the earth. Solar radiation on the polar regions is very little throughout the year. So the area is generally covered by snow.
That the climate on Earth, reviewed by climate sun.
Now we see the process of the weather. The factors contributing to the weather we can review from the three states. First, the events of the sun to air on earth.Second, the presence of angina tau airflow. Third, the presence of water vapor in the air and changes.
As a result of sun exposure to air. Water and earth allows the various changes.For example, the air will experience changes in temperature, changes in pressure and wind cause. On the water will experience changes in temperature, evaporation on the surface of the water. As a result of the changes that allow the moist air, clouds, rain and snow.
In the earth's crust will experience temperature changes that can cause weathering process.
Thus we can interpret weather events as well as natural events in the troposphere caused by sun exposure to air, water and earth everyday.Every day the weather is always varying. As the sunny days, cloudy days, rainy days, and high winds. All of the weather conditions that can be observed based on these factors causes the weather. That change in air temperature, air pressure changes, humidity, cloudy, rainy weather and the wind.To observe the weather used a variety of tools, namely weather satellites. Among Tiros and Nimbus weather satellites.
Satellites launched into space via rocket. At a certain height the satellite will be circulated around the earth. While circulating, the satellite record weather events.In a short time the recording is sent to a receiving station on Earth. The recording was later studied by weather experts. Then the weather be concluded somewhere. Generally, the distribution of the cloud will provide clues about the temperature, and wind speed and direction.
In Indonesia, we have Meteorolgi and Geophysics Center, under the auspices of the Department of Transportation. Meteorology and Geophysics Center is central to the investigation of the earthquake and everything related to weather events.Maybe you often hear on the radio or television about the weather forecast in a certain place. Even through the newspapers and magazines were the weather forecast we can always read. The weather forecast was issued by the Meteorological and Geophysics Center. For example, consider the weather forecast below.
Weather in District Sambit, Ponorogo, dated October 31, 1995.
Weather: Rain is uneven
Average wind: north low to moderate pace.
Maksiumum Temperature: 32oC Maximum Humidity: 90%.
Minimum temperature: 24oC minimum Moisture: 60%
From the above examples we can conclude that the weather forecast on the basis of an investigation into the state of the weather, the state of the cloud and wind direction and speed.
Weather conditions there are four parts, the sunny weather, local rainfall, rainfall is uneven and patchy rain.
The sunny weather that is, there is no rain. Or rainfall area only covers 0 to 10% of the area has been foreseen.
Rain means local, regional rainfall covering 11 to 40% of the area has been foreseen.
Rain meant uneven, rain areas covering 41 to 70% of the area has been foreseen.
Rain means uniform, rain areas covering 71 to 100% of the area has been foreseen.The situation there is also a four-part cloud, is sunny, partly cloudy, cloudy, and cloudy a lot.
Partly cloudy sky did not mean. Or part of the sky covered with clouds of less than one-eighth part.
Partly cloudy skies mean cloud cover ranges from one-eighth to four eighths parts.
Overcast skies mean cloud cover ranges from five-eighths to eighths section headed.
Overcast skies meant a lot of cloud cover than go per eight parts.
Wind speed and direction in terms of wind direction and wind speed. Wind direction is called by direction of the wind. Wind direction is divided into 16 major wind.
Wind speed is determined by the distance in kilometers per hour tempu.
Lower wind speeds lesson mileage between 0-18 km / hour.Low to moderate wind speeds if the mileage of 9-27 km / h.Moderate wind speeds if the mileage 18-36 km / hour.Rather strong winds if the mileage 27-45 km / h.Strong winds if mileage 36-54 km / h.
Changing wind direction mean when the wind direction is erratic and constantly varying.Thus the above example the weather forecast can be described as follows:
Explanation:
On October 30, 1978, rain cover 41 to 70% of the area Sub Sambit, Ponorogo.While the rest did not have rain. The wind blew from the north with a speed of 9 to 27 kilometers per hour.
Begitula the occurrence of weather and climate events. Knowledge of weather and climate is important for us in everyday life. By knowing the weather forecast so we can be prepared if you want to go. But what is important is the relationship with soil tillage farming weather. Similarly to fishermen aviation, and shipping.
0 comments:
Post a Comment