LOKASI INDUSTRI/ LOCATION INDUSTRY FOR CLASS XII IPS Semester 1 GEOGRAPHY
LOKASI INDUSTRI
(Sumber: Hasan, Nur. Geografi Kelas XII. Surabaya:BinaKarya.)
A) Klasifikasi Industri berdasarkan Kriteria Tertentu
1) Pengertian industry. Industry berasal dari bahasa latin yang artinya buruh atau tenaga kerja. Perindustrian, suatu usaha menghasilkan barang sejenis. Dalam pengertian lain perindustrian adalah suatu hal atau tentang industry. Adapun arti industry sebagai berikut:
a) Industri dalam pengertian umum adalah segala aktivitas manusia di bidang ekonomi yang menghasilkan sesuatu barang atau jasa.
b) Industri adalah bagian dari proses produksi, yang bagian itu tidak mengambil langsung dari alam, tetapi barang itu telah diolah menjadi barang bernilai bagi masyarakat.
c) Industri adalah suatu proses yang mengelolah bahan baku menjadi barang jadi atau setengah jadi yang diolah oleh manusia, mesin atau keduanya.
d) Menurut Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang perindustrian, industry diartikan sebagai kegiatan ekonomi yang mengelolah bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi, dan barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi penggunaannya.
Dari arti industry di atas ada beberapa istilah yaitu:
a) Bahan mentah yaitu semua bahan yang diperolah dari sumber daya alam atau dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut, misalnya kapas, biji timah dan kayu.
b) Bahan baku yaitu bahan mentah yang diolah atau tidak diolah dan dapat dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam industry, misalnya benang untuk industry tekstil, lempengan aluminium untuk alat rumah tangga.
c) bahan setengah jadi yaitu bahan mentah atau bahan baku yang telah mengalami satu atau beberapa tahap proses industry dan dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi barang jadi lintas yang baik dan rapat.
d) barang jadi yaitu barang hasil industry yang sudah siap dipakai konsumen atau sebagai alat produksi.
Syarat-syarat perindustrian, jika memenuhi syarat:
a) Tersedianya bahan mentah atau bahan baku.
b) tersedianya tenaga kerja.
c) Tersedianya modal.
d) tersedianya sarana lalu lintas.
e) Adanya pemasaran yang baik.
2) Klasifikasi Industri.
a) Industri menurut memperoleh atau terdapatnya bahan baku:
1) Industri ekstraktif yaitu industry yang mengambil bahan langsung dari alam. Misalnya pertambangan (industry tambang garam, industry tambang nikel), perikanan (yang tidak menanamkan bibit ikan).
2) Industri non ekstraktif yaitu industry yang bahan bakunya diambil dari tempat lain dan disediakan oleh industry lain. Industry ini dapat dibagi sebagai berikut:
a) Industri reproduktif merupakan industry yang mengambil dari alam tetapi menggantinya kembali setelah mengambilnya, misalnya pertanian, industry peternakan, kehutanan yang dikenal dengan agro-industri.
b) Indstri manufaktur merupakan industry mengolah bahan baku dan menjadikan barang lain yang dapat dipergunakan dalam sehari-hari atau menjadikan bahan baku lain yang dipergunakan oleh industry lain lagi, misalnya: industry tekstil, industry semen.
3) Industri Fasilitatif merupakan aktivitas ekonomi yang menjual jasa untuk keperluan orang lain. Oleh karena itu sering disebut industry jasa, misalnya industry perdagangan, perbankan, transportasi dan komunikas.
b) Industri menurut produktivitas peroroangan
1) Industri primer yaitu industry yang menghasilkan barang-barang tanpa pengolahan lebih lanjut, misalnya industry anyaman, industry pengeringan kain.
2) Industri sekunder adalah industry yang menghasilkan barang yang memerlukan pengolahan lebih lanjut, misalnya industry pemintalan, industry tekstil.
3) Industri tekstil yaitu industry yang bergerak dalam bidang jasa, misalnya industry jasa enginering, industry jasa pemeliharaan.
c) Industri menurut tahapan proses produksinya:
1) Industri hulu merupakan industry yang menghasilan barang-barang penunjang industry lainnya. Ciri-ciri industry hulu adalah sebagai berikut: padat modal, berskala besar, menggunakan teknologi maju dan teruji, hasilnya sebagai bahan industry lainnya, lokasinya selalu dipilih dekat dengan bahan baku yang mempunyai sumber energy sendiri dan umumnya lokasi ini belum tersentuh pembangunan, diperlukan pengaturan tata ruang, rencana pemukiman, pengembangan kehidupan perekonomian, pencegahan kerusakan lingkungan dan lain-lain.
2) Industri Hilir merupakan industry yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi. Ini berarti sebagai kelanjutan proses dari industry hulu. Seperti industry pakaian jadi, industry sepatu, industry makanan dan minuman, mainan dan lain-lain. Lokasinya selalu diupayakan dekat pasar, menggunakan teknologi madya dan teruji dan banyak menyerap tenaga kerja.
d) Industri menurut bahan mentah yang digunakan:
1) Industri agraris adalah industry yang bahan mentahnya langsung atau tidak langsung berasal dari hasil pertanian, misalnya industry rokok, industry susu bubuk, industry kertas.
2) industry non agraris adalah industry yang bahan mentahnya langsung atau tidak langsung berasal dari hasil tambang, misalnya industry semen, industry agrokimia, industry besi dan baja.
e) Industri menurut tenaga kerjanya
1) Industri rumah tangga, apabila jumlah tenaga kerjanya kurang dari 1-4 orang.
2) Industri kecilm apabila jumlah tenaga kerjanya kurang dari 5-19 orang.
3) Industri sedang, apabila jumlah tenaga kerjanya kurang dari 20-300 orang.
4) Industri besar, apabila jumlah tenaga kerjanya lebih dari 300 orang.
f) Industri menurut hasil produksi:
1) Industri berat yaitu industry yang menghasilkan barang-barang besar dan berat dan umumnya menggunakan teknologi tinggi, seperti: industry besi-baja, industry kereta api, Industri kapal maritime, Industri pesawat udara, Industri semen dan lain-lain.
2) Industri ringan yaitu industry yang menghasilkan barang langsung dipakai masyarakat, seperti Industri kertas, Industri tekstil, Industri obat-obatan dan lain-lain.
g) Industri menurut mengusahakan:
1) Industri rakyat yaitu Industri yang diusahakan oleh rakyat.
2) Industri Negara yaitu Industri yang diusahakan oleh pemerintah, patungan atau modal asing.
B) Lokasi Industri atas dasar Bahan Baku, Pasar, biaya angkut, tenaga kerja, modal, teknologi, peraturan, lingkungan.
1) Faktor lokasi industry. Faktor lokasi industry merupakan gejala yang berpengaruh terhadap penempatan pabrik. Menurut ahli geografi ekonomi yang dikemukakan oleh Renner, bahwa Industri dapat berkembang dipengaruhi oleh faktor pokok (bahan mentah, modal, tenaga kerja, sumber tenaga, transportasi, dan pemasaran), faktor tambahan (harga bahan, perpajakan, iklim, persediaan air, sisi hasil produksi, dan perundang-undangan yang berlaku), dan faktor lokasi Industri untuk menekan biaya produksi.
a) Faktor utama (pokok) merupakan faktor yang kaan diperlukan oleh seluruh Industri yang ada.
1) Bahan mentah. Setiap Industri memerlukan bahan baku atau bahan mentah, Industri yang bervolume besar biaya transportasinya besar maka lokasi Industri idealnya diletakkan mendekati bahan mentah, misalnya Industri semen bahan bakunya batuan kapur.
2) Pasar. Produksi industry untuk dijual, maka lokasi pasar penting kedudukannya. Pasar tergantung pada dua hal yaitu luasnya pasaran dan kuatnya pasaran. Luasnya artinya banyaknya penjual belian atau omzet pasarannya, sedangkan kuatnya pasaran tergantung dari tarif hidup konsumen. Konsumen yang taraf hidupnya tinggi daya beli akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan konsumen yang taraf hidupnya rendah.
3)Fasilitas transportasi. Transportasi lewat darat, air atau udara sangat diperlukan bagi industry untuk mendatangkan bahan mentah, memasarkan hasil Industri dan tenaga kerja.
4) tersedianya tenaga kerja. Tenaga kerja ada dua segi yaitu kuantitatif dan kualitatif. Tenaga kerja secara kuantitiatif artinya banyak orang yang diperlukan Industri, sedangkan tenaga kerja secara kualitatif artinya berdasarkan ketrampilan orang.
5) tersedianya sumber tenaga. Sumber tenaga yang diperlukan industry berupa pembangkit listrik, petroleum, atau gas untuk menggerakkan mesin. Untuk mendatangkan bahan-bahan tersebut dengan mudah maka lokasi pabrik ada disekitar pantai atau pelabuhan pengimpor bahan tersebut dengan mudah maka lokasi pabrik ada di sekitar pantai atau pelabuhan pengimpor barang tersebut. Lima faktor tersebut termasuk faktor geografis sedangkan faktor non geografis adalah modal dan manajemen.
b) faktro tambahan (bukan utama) merupakan faktor yang mempunyai pengaruh berbeda-beda antara satu Industri dengna Industri lainnya.
1) rencana masa depan industry.
2) kemungkinan perluasan industry.
3) kemungkinan perluasan kota.
4) fasilitas pelayanan mesin dan peralatan mesin.
5) kebijakan pemerintah adalah tata ruang untuk kawasan industry harga tanah, undang-undang perpajakan dan tentang pelestarian lingkungan atau limbah industry.
6) kaitan dengan industry lain.
Dalam penentuan lokasi industry mengaitkan dengan beberapa biaya yang mempengaruhi nilai harga penjualan produksi industry:
a) biaya pemindahan bahan baku ke industry.
b) biaya tenaga kerja yang digunakan oleh mesin dalam industry.
c) biaya tenaga kerja dan administrasi.
d) biaya transportasi barang produksi ke pasaran.
2) Macam Lokasi Industri
a) Industri yang letaknya berdekatan dengan bahan mentah (resource oriented industry). Industri ini terutama terdiri dari Industri memproses bahan pertanian, hasil alam (flora), fauna, hasil tambang, dan hasil industry primer lainnya. Jadi menarik tidaknya daerah tersebut ditentukan apakah daerah tersebut terdapat bahan mentah. Ciri-ciri atau persyaratan Industri yang letaknya dekat dengan bahan mentah:
1) pengolahan barang yang bahan bakunya cepat rusak seperti daging ikan dan sebagainya.
2) pengolahan barang yang bahan bakunya dalam jumlah besar karena angkutan mahal seperti batubara, kayu, kulit, kina dan lain-lain.
3) pengolahan pelican kecuali aluminium yang memerlukan listri yang banyak dan murah.
b) Industri Yang letaknya berdekatan dengan pasar (market oriented Industry). Industri ini terutama terdiri dari Industri bahan makanan yang tidak tahan lama atau Industri jasa. Jadi menarik tidaknya daerah tersebut tersedia pasar yang cukup bagian kegiatan industry tersebut. Ciri-cir atau persyaratan Industri yang letaknya dekat dengan pasar:
1) Biaya pengangkutan barang Industri lebih mahal daripada biaya angkutan bahan mentahnya, misalnya Industri roti.
2) barang Industri memerlukan ongkos yang tinggi karena besar ukurannya (pembotolan minuman, peti, meubel, dan sebagainya).
3) Industri pakaian karena mode dapat cepat berubah.
Permintaan barang dipasaran dipengaruhi oleh faktor:
1) penduduk, misalnya jumlah penduduk, jumlah komposisi, umur
2) pendapatan penduduk.
3) persaingan (pemboros atau hemat).
4) persaingan (produsen atau barang).
5) permintaan untuk masa yang akan datang.
c) Industri yang letaknya netral terhadap pasar maupun bahan mentah (foot-loose industry). Industri pada umumnya terdiri dari pengolahan (manufacturing). Efisiensi Industri tidak tergantung pada tersedianya bahan baku atau pasar di daerah itu, tetapi terutama tergantung pada berbagai fasilitas yang terdapat di daerah tersebut, misalnya:
Ø Industri yang berdekatan dengan tenaga kerja. Karena prosentase biaya tenaga kerja lebih besar bila dibandingkan dengan biaya lainnya, maka lokasi industry mendekati dengan kediaman tenaga kerja yang orang-orangnya tertarik pada pekerjaan di bidang industry dan memiliki ketrampilan atau keahlian yang khusus untuk mengerjakan industry yang bersangkutan.
Ø Industri berdekatan dengan sumber tenaga (power). Karena prosentasi biaya sumber tenaga lebih besar bila dibandingkan dengana biasay lainnya.
Ø Industri perakitan yang memerlukan bahan baku dari beberapa tempat yang lokasinya berbeda.
3) Penentuan Lokasi Industri.
a) Teori lokasi industry
1) Teori lokasi industry menurut Weber. Teori lokasi industry menurut Weber didasarkan pada biaya transportasi yang paling rendah. Untuk menentukan lokasi industry berdekatan dengan bahan mentah atau pasaran digunakan indek material.
Kriteria:
a) Lokasi Industri dekat bahan baku. Lokasi Industri dekat bahan baku mempunyai ciri-ciri: indek material lebih besar dari 1, berarti bahan mentah berkurang setelah dipabrikkan, maka biaya transportasi bahan mentah menuju pabrik lebih mahal dibandingkan biaya transportasi produksi jadinya menuju pasaran. Oleh karena itu lokasi Industri dekat dengan bahan mentah.
b) Lokasi industry dekat dengan pasar. Lokasi Industri dekat dengan pasar mempunyai ciri-ciri: indek material kurang dari 1, berarti berat bahan mentah bertambah setelah dipabrikan maka biaya transportasi bahan mentah menuju pabril lebih murah dibandingkan biaya transportasi produksi jadinya menuju ke pasar. Oleh karena itu lokasi industry dekat dengan pasar.
c) lokasi industry Netral. Lokasi Industri Netral mempunyai ciri-ciri: indek material=1, berarti bahan mentah tetap setelah dipabrikannya, maka lokasi Industri diletakkan antara lokasi bahan mentah dan lokasi pasar.
2) Teori lokasi industry menurut Hoover. Teori Hoover muncul sebagai kritik terhadap teori Weber yang didasarkan pada titik biaya transportasi terendah. Menurut Hoover, industry yang berkiblat bahan mentah akan meletakkan pabriknya di tempat bahan mentah. Industry yang berkiblat ke pasar akan meletakkan pabriknya di tempat pasar. Industry berlokasi antara pasar dan sumber bahan harus memperhitungkan pengaruh dan faktor-faktor non biaya transport.
3) Teori lokasi industry menurut Losch. Teori berdasarkan permintaan (demand), bahwa lokasi Industri yang optimal yaitu daerah yang dapat menguasai wilayah pasaran yang luas, sehingga dapat menghasilkan pendapatan yang paling banyak.
b) Penentuan lokasi industry berdasarkan penilaian dari beberapa faktor mempengaruhi pemilihan lokasi. Pemilihan lokasi ini dengan beberapa tahap: pengumpulan data, yang digunakan, analisis data yang relevan, penentuan urutan alternative lokasi yang dipilih, kemudian menentukan lokasi Industri. Secara singkat dapat digambarkan sebagai berikut: caranya:
1) memberikan nilai masing-masing daerah yang akan dipilih untuk pendirian industi. Penilaian di dasarkan atas kepentingan industry yang akan dididrikan.
2) menentukan posisi daerah yang akan dipilih dengan tidak menggunakan angka penimbang atau menggunakan penimbang.
C) Faktor Penyebab Gejala Aglomerasi Industri
a) Aglomerasi industry. Aglomerasi industry merupakan pemusatan berbagai macam Industri dalam suatu wilayah agar dapat memberikan keuntungan yang lebih besar dari pada berbagai industry pada wilayah tersebut. Aglomerasi Industri dikenal dengan istilah kawasan Industri atau disebut Industri estate adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan Industri pengolahan yang dilengkapi dengan prasarana, sarana dan fasilitas penunjang lainnya yang disediakan dan dikelola perusahaan kawasan Industri.
Aglomerasi Industri terbentuk dua cara yaitu:
a) Aglomerasi Industri terbentuk secara alamiah artinya terbentuknya secara kebetulan karena lokasi tersebut memiliki faktor produksi secara bersama-sama dalam proses perkembangan industry.
b) Aglomerasi Industri terbentuk secara sengaja artinya terbentuk berdasarkan perencanaan tata ruang yang dilengkapi berbagai kebutuhan yang menunjang dalam proses perkembangan Industri.
Faktor yang menyebabkan terjadinya aglomerasi industry adalah:
a) tersedianya berbagai faktor produksi.
b) kesamaan lokasi Industri berdasarkan faktor lokasi Industri tertentu.
c) wilayah pusat pertumbuhan Industri di sesuaikan dengan tata ruang dan fungsi wilayah.
d) adanya kesamaan sarana prasarana di bidang pelayanan Industri.
e) adanya kerja sama dan saling membutuhkan antar individu dalam menghasilkan suatu produksi.
Kawasan industry ini didasarkan pada Keputusan Presiden 53 Tahun 1989, tujuan pembangunan kawasan Industri:
a) agar Industri dapat tumbuh dengan cepat.
b) kegiatan industry berjalan dengan mudah.
c) terciptanya Industri yang berwawasan lingkungan.
d) lokasi Industri ada di kawasan Industri.
Contoh kawasan Industri di Indonesia:
a) kawasan Industri rungkut di Surabaya yang dikeloka PT SIER.
b) kawasan Industri Tugu di Semarang yang dikelola PT TuguIndahAbadi.
c) kawasan Industri Pulau Batam, Provinsi Riau, yang dikelola oleh Otorita Batam.
2) Pengertian Kawasan Berikat. Kawasan berikat adalah suatu kawasan batas tertentu di wilayah Pabean Indonesia yang didalamnya diberlakukan ketentuan khusus dibidang pabean, yaitu terhadap barang yang dimasukkan dari luar daerah pabean atau dari dalam daerah pabean Indonesia lainnya tanpa terlebih dahulu dikenakan pungutan bea cukai dan atau pungutan Negara lainnya sampai barang tersebut dikeluarkan untuk tujuan impor, ekspor, dan reekspor.
Fungsi dan tujuan kawasan berikat yaitu: sebagai tempat penyimpanan, penimbunan, pengolahan barang yang berasal dari dalam dan luar negeri. Sebagai penetapan wilayah yang bebas bea cukai, berorientasi import, ekspor dan reekspor.
Contoh kawasan berikut:
Tanjung Emas eksport Processing Zone, lokasinya di pelabuhan TanjungEmas, Semarang, Jawa Tengah. Yang dikelola oleh PT BumiCitraNusantara, kawasan berikat Nusantara di Tanjung Priok, Batam.
IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):
(Source: Hasan, Nur. Geography Class XII. Surabaya: BinaKarya.)
A) Industry Classification based Specific Criteria
1) Definition of the industry. Industry comes from the Latin which means labor or labor. Industry, a business producing similar goods. In another sense is a matter of industry or of the industry. The meaning of industry as follows:
a) Industry in the general sense is any human activity in the economy that produces goods or services something.
b) Industry is part of the production process, which did not take part directly from nature, but the item has been processed into items of value to the community.
c) Industry is a process that manage raw materials into finished or semi-finished goods processed by humans, machines or both.
d) According to Law No. 5 of 1984 on industrial, industry is defined as an economic activity that manage raw materials, raw materials, semi-finished and finished goods into goods with higher value use.
Of the industry in the sense there are some terms which are:
a) Raw materials that all materials obtained from natural resources or human effort to further exploited, eg cotton, tin ore and timber.
b) Raw materials are the raw materials processed or not processed and can be used as a means of production in the industry, such as yarn for the textile industry, aluminum sheet for household appliances.
c) semi-finished materials are raw materials or raw materials that have undergone one or more stages of the industry and can be further processed into finished goods for a good cross and meetings.
d) Finished goods are goods produced industries that are ready for consumer use or as a means of production.
The terms of industry, if eligible:
a) Availability of raw materials or raw materials.
b) the availability of labor.
c) Availability of capital.
d) availability of traffic.
e) There is good marketing.
2) Industrial Classification.
a) Industry by acquiring or presence of raw materials:
1) extractive industries are industries that take material directly from nature. For example, mining (salt mining industry, mining industry nickel), fisheries (which does not sow the seeds of the fish).
2) non-extractive industries are industries whose raw materials taken from elsewhere and supplied by other industries. This industry can be divided as follows:
a) Industry reproductive an industry that takes from nature but to replace it again after taking it, such as agriculture, industry, livestock, forestry known as agro-industry.
b) an industry Indstri manufacturing process raw materials and to make other goods that can be used in day-to-day or make other raw materials used by another industry, such as: textile industry, cement industry.
3) facilitating industry is the economic activity that sell services for others. It is therefore often called the service industry, such as industry trade, banking, transportation and komunikas.
b) Manufacture according to productivity peroroangan
1) Primary Industries are industries that produce goods without further processing, such as woven industry, industrial drying cloth.
2) Secondary industries are industries that produce goods that require further processing, such as the spinning industry, textile industry.
3) The textile industry is engaged in the services sector, such industry engineering services, maintenance services industry.
c) Manufacture according to the stages of the production process:
1) upstream industry is the industry that support items menghasilan other industry.The characteristics of the upstream industry are as follows: capital-intensive, large-scale, advanced technology and proven, results as other industrial materials, location has always been close to the raw materials that have their own energy source, and usually these untapped location of development, governance arrangements required space, residential plans, developing the economy of life, prevention of damage to the environment and others.
2) Downstream processing is an industry that intermediate goods into finished goods. This means a continuation of the upstream industry. As the apparel industry, footwear industry, industry, food and beverages, toys and others. Its location near the market has always strived, using proven technology and a lot of middle and employment.
d) Manufacture according to the raw material used:
1) Industrial agriculture is the raw material industry directly or indirectly derived from agricultural products, such as cigarette industry, powdered milk industry, the paper industry.
2) non-agricultural industry is the industry that the raw material directly or indirectly derived from mining, such as cement industry, agrochemical industry, iron and steel industry.
e) Manufacture according to labor
1) Manufacture of household, if the amount of labor is less than 1-4 people.
2) Industry kecilm if the amount of labor is less than 5-19 people.
3) Industry is, if the number of their employees less than 20-300 people.
4) the industry, if the number of its workforce of more than 300 people.
f) Manufacture according to the production:
1) Heavy industry is the industry that produces large items and heavy and generally use high technology, such as iron-steel industry, railway industry, maritime ship industry, airplane industry, cement industry and others.
2) light industry is the industry that produces the goods directly used, such as the paper industry, textile industry, medicine industry and others.
g) industry by seeking:
1) Manufacture Industry folk are afforded by the people.
2) State of the Industry Industry undertaken by the government, joint venture or foreign capital.
B) What's on the basis of Raw Material Industry, Markets, transport costs, labor, capital, technology, regulatory, environmental.
1) Factor the location industry. Industry location factors are symptoms that affect the placement of plants. According to the economic geographer proposed by Renner, the industry can thrive influenced by underlying factors (raw materials, capital, labor, energy sources, transport, and marketing), additional factors (prices of materials, taxation, climate, water supply, the results production, and legislation in force), and the factor of the location industry to reduce production costs.
a) The main factors (principal) is a factor that kaan required by all existing industries.
1) raw materials. Every industry requires raw materials or raw materials, industrial large volume greater then the cost of transportation industry is ideally placed close to the location of raw materials, such as cement industry raw material limestone.
2) Market. Industry production for sale, then the location of an important market position. Market depends on two things: the breadth of the market and the strength of the market. The extent of the number of sellers means purchase or turnover of market value, while the strength of the market depends on the rate of consumer life. Consumers' purchasing power high standard of living will be higher when compared to consumers low living standards.
3) transportation facilities. Transport by land, water or air is needed for the industry to bring in raw materials, market their industry and labor.
4) the availability of labor. There are two aspects of labor, namely quantitative and qualitative. Quantitative workforce means more people are needed Industries, while the qualitative meaning labor by skill person.
5) the availability of energy sources. Power source is needed in the form of electricity generation industry, petroleum, or gas to drive the engine. To bring these materials with ease then the location of the factory is around the beach or harbor importing these materials easily the location of the factory is around the beach or harbor importer of goods. Five factors include geographic factors, while non-geographic factors are capital and management.
b) additional faktro (not major) are factors that have an influence varies from one industry dengna other industries.
1) future plans industry.
2) the possible expansion of the industry.
3) the possibility of expansion of the city.
4) service facilities machinery and machine tools.
5) Government policy is for the spatial industry land prices, and the tax laws on environmental protection or waste industry.
6) relation to other industries.
In determining the location of industry linked with some of the costs that affect the value of the sales price of industrial production:
a) the removal costs of raw materials to industry.
b) the cost of labor used by the machine in the industry.
c) the cost of labor and administration.
d) the cost of transporting goods to market production.
2) What kind of industry
a) Industry adjacent to the raw materials (resource oriented industry). This industry consists primarily of agricultural materials processing industries, the nature (flora), fauna, mining, and the results of other primary industry. So the least attractive region is determined whether there is a local raw material. The characteristics or industry requirements that is located close to the raw materials:
1) processing of goods are perishable raw materials such as meat, fish and so on.
2) processing the raw material goods in large quantities due to high freight such as coal, wood, bark, quinine, and others.
3) pelican except aluminum processing requires a lot of electricity and cheap.
b) Which industries adjacent to the market (market oriented Industry). The industry is mainly composed of the food industry are not as durable or service industry. So the least attractive area provided enough market parts industry such activity.Distinctive cir or industry requirements that is located close to the market:
1) Cost of transporting goods industries are more expensive than the cost of transportation of raw materials, such as bread industry.
2) Industrial goods requires a high cost because of large size (bottling drinks, crates, furniture, etc.).
3) The apparel industry due to rapidly changing fashion.
Demand for goods in the market are influenced by factors:
1) population, such as population, number of composition, age
2) income residents.
3) competition (spender or frugal).
4) competition (producers or goods).
5) the demand for the foreseeable future.
c) Industry which is located neutral to the market and raw materials (foot-loose industry). Industry consists mainly of processing (manufacturing). Industrial Efficiency does not depend on the availability of raw materials or markets in the area, but mainly depends on the facilities available in the area, for example:
Industrial adjacent to the workforce. Because the percentage of the labor costs when compared to other costs, the industry approached the residence locations of labor in which people are interested in a job in the industry and has special skills or expertise to carry out the relevant industry.
Industrial adjacent to a source of energy (power). Because the percentage of the cost of the power source is greater than for other biasay dengana.
assembly industry requires raw materials from some place different location.
3) Industrial Siting.
a) Theory of industry location
1) according to Weber's theory of industrial location. According to Weber's theory of industrial location is based on the low transportation costs. To determine the location adjacent to the raw materials industry or market index used material.
Criteria:
a) Industrial location near raw materials. Industrial location near raw materials have characteristics: material index is greater than 1, it means that the raw material is reduced after dipabrikkan, the cost of transporting raw materials to the plant is more expensive than the cost of transporting finished production into the market. Therefore, the location is close to raw material industry.
b) industrial location close to the market. Industrial location close to the market having the characteristics: material index is less than 1, it means that the raw material weight gain after dipabrikan the cost of transporting raw materials into pabril cheaper than the cost of transportation to get to market finished production.Because of it's location close to the market industry.
c) Neutral industry location. Neutral Industrial Area has the characteristics: material index = 1, meaning the raw material remains after dipabrikannya, the location of industry is placed between the location of raw materials and the location of the market.
2) The theory of industrial location in Hoover. Hoover theory emerged as a critique of Weber's theory is based on the point of lowest transportation cost. According to Hoover, the raw material-oriented industries that would put the plant in the raw materials. Industry are oriented to the market will put the plant in the market place.Industry is located between the market and must take into account the influence of the source material and non-cost factors of transport.
3) The theory of industrial location by Losch. Theory on request (demand), the optimal location of the local industry to master the broad market areas, so as to generate the most revenue.
b) Determination of the location of industries based on the assessment of several factors affecting the choice of location. The choice of location is a few stages: data collection, used, analysis of relevant data, determining the sequence of the selected alternative location, then specify the location of industries. Can be briefly described as follows: how:
1) gives the value of each region will be chosen for the founding industi.Assessment is based on the interests of the industry that will dididrikan.
2) determine the position of the area to be selected by not using weights or numbers using the weights.
C) Symptoms Causes Industry Agglomeration
a) Agglomeration industry. Agglomeration of industry is the concentration of a wide range of industries within the region in order to provide greater benefits than the various industries in the region. Industrial agglomeration known as the so-called Industrial estate industry or region where the concentration of activity is the processing industry are equipped with infrastructure, facilities and other supporting facilities are provided and managed the company's industry.
Industrial agglomeration is formed two ways:
a) Industrial Agglomeration means naturally occurring by chance because the formation of these locations have the factors of production together in the process of development of the industry.
b) Industrial Agglomeration formed intentionally formed by means of spatial planning that has various needs that support the industry in the development process.
Factors that cause agglomeration of industry are:
a) The availability of a variety of factors of production.
b) similarity Industrial location Industrial location based on certain factors.
c) Industrial growth center areas in adapted to the spatial and function areas.
d) the similarity of infrastructure in the field of service industry.
e) the cooperation and mutual need between individuals in producing a production.
Regions industry is based on Presidential Decree No 53 of 1989, the purpose of the construction industry:
a) in order to fast-growing industry.
b) the activities of industry run easily.
c) the creation of environmentally sound industry.
d) Industrial location in the industrial area.
Examples of Industrial area in Indonesia:
a) Industrial area in Surabaya dikeloka Rungkut PT SEER.
b) Industrial area in Semarang monument managed by PT TuguIndahAbadi.
c) Industry's Batam Island, Riau province, which is managed by the Batam Authority.
2) Definition of Bonded Zone. Bonded area is a certain limit in the Indonesian customs area within which special provisions apply in the field of customs, which is the goods entered the customs area from outside or from within other Indonesian customs area without first being subject to customs duties and levies or other State levies until the goods are issued for the purpose of import, export, and re-export.
The function and purpose of the bonded area: as a storage, stockpiling, processing of goods originating from within and outside the country. As an independent zoning customs, import-oriented, export and re-export.
The following example:
Golden Horn export Processing Zone, located in the port TanjungEmas, Semarang, Central Java. Managed by PT BumiCitraNusantara, bonded archipelago in Tanjung Priok, Batam.
0 comments:
Post a Comment