CERMIN HATI

Sejenak Menjenguk Zaman Purba

(Sumber: Ihsan. A. Zainoel.Minyakbumi.Jakarta:PenerbitPrasastiNusantara.)

                Pada zaman purba, beratus-ratus juta tahun yang silam, di bumi kita ini belum ada manusia, binatang ternak dan padang rumput yang seperti yang kita lihat sekarang.

Apa yang ada pada zaman itu?

                Di sana-sini, hanya terdapat tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang kecil yang sangat sederhana. Zaman itu disebut zaman tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatangan sederhana.

                Konon, menurut penelitian para ahli, kebanyakan bagian dari bumi ini terdiri dari lautan dan danau-danau yang maha luas. Daratan yang kita tempati sekarang mungkin dahulunya adalah dasar lautan yang sangat dalam, tetapi setelah beratus-ratus juta tahun lamanya merupakan lipatan dari lapisan-lapisan kita bumi yang terdorong ke atas dan muncul ke permukaan.

                Baru pada kira-kira 500 juta tahun yang silam, mulai terdapat jenis-jenis yang agak besar, yang disebut “jenis tribolit”. Panjangnya kurang dari 7 ½ cm, dan ada juga yang mencapai panjang 60 cm, dengan berat kira-kira 7 ½ kg. zaman itu disebut zaman “Tribolit”. Tribolit menguasai lautan kira-kira 100 juta tahun lamanya, tetapi menurut perkiraan baru punah dalam jangka waktu 200 juta tahun kemudian. Pada zaman itu, belum ada binatang yang bertulang, baru kemudian muncul binatang bertulang belakang, yaitu “jenis ikan”. Karena cepatnya berkembang biak, maka setelah punahnya tribolit, lautan penuh sesak dengan ikan-ikan yang pertama. Maka dari itu, zaman itu disebut “zaman ikan”. Dinichtys adalah ikan yang paling dahsyat, mencapai panjang 6 meter, tubuhnya berlapiskan perisai. Demikian, kehidupan di bumi ini selalu berkembang sesuai dengan perubahan alam sekitarnya.

                Perubahan cara pernapasan dari dalam air ke udara, merupakan perkembangan kehidupan yang amat besar. Tumbuh-tumbuhan mulai naik ke daratan. Binatang darat yang pertama adalah sejenis kalajengking, yang kemungkinan telah ada pada waktu lautan penuh dengan tribolit. Para ahli menyebut Paleophonus atau pembunuh zaman purba yang dahsyat.

                Kira-kira 250 juta tahun yang silam, di daratan-daratan rendah mulai penuh dengan rawa-rawa dan hutan-hutan yang amat lebat. Pohon-pohon kebanyakan sejenis pakis-pakis raksasa dan lumut. Hutan-hutan itulah yang berjuta-juta tahun kemudian terpendam dan menjadi lapisan yang mengandung batubara. Zaman itu disebut zaman batubara. Sejenis capung, lipas dan laba-laba mulai ada pada zaman itu, juga siput dan keong, walaupun kesemuanya berukuran besar-besar. Sejenis binatang yang penting yang hidup di rawa-rawa pada zaman itu adalah amphibian, yang hidup mula-mula di air dan kemudian di darat. Katak adalah amphibian zaman sekarang. Mereka bertelur di dalam air, cebong yang menetas dari telurnya menyerupai ikan-ikan kecil dan bernafas melalui insang. Setelah kakinya mulai muncul terjadilah paru-paru menggantikan insang yang setelah dewasa mereka bernafaskan udara dan hidup di darat. Amphibian merupkan binatang purba yang pertama yang hidup di darat. Salah satu amphibian yang pertama adalah Eryops yang panjangnya lebih dari 2 ½ meter.

                Setelah zaman batubara yang berlangsung kira-kira 100 juta tahun lebih, mulailah tumbuh pohon-pohon pinus yang tinggi-tinggi dan di dalam air penuh dengan tumbuh-tumbuhan kecil yang hijau dan di atas tanah membentang luas padang-padang rumput.

                Sesuai dengan keadaan alam semacam itu, mulailah bermunculan binatang-binatang raksasa. Zaman itu adalah zaman kira-kira 135 juta tahun yang silam yang disebut zaman Reptil (binatang melata). Binatang-binatang raksasa jenis Dinosaaurus (kadal raksasa yang dahsyat). Ada jenis Dinosaurus pemakan tumbuh-tumbuhan dan ada juga pemakan daging. Jenis Dinosaurus pemakan tumbuh tumbuhan antara lain: Brontosaurus (kadal Guntur), Diplodocus, Stegosaurus (berperisai). Diplodocus merupakan reptile yang terpanjang, sebab dari ujung kepala ke ujung ekornya kurang lebih 20 meter panjangnya. Allosaurus adalah reptile pemakan daging yang tingginya hanya 4 ½ meter. Selain reptile yang hidup di darat, di lautan hidup juga reptile bentuk ikan raksasa tetapi tidak bersirip melainkan berdayung. Sebentar-sebentar reptile itu muncul ke permukaan untuk bernapas. Di udara hidup reptil terbang yang disebut Pterodactyl. Setelah pemakan tumbuh-tumbuhan seperti Brontosaurus dan Diplodocus berjuta-juta tahun hidup di bumi, mulailah timbul pegunungan-pegunungan di beberapa tempat. Rawa-rawa dan danau mulai mongering, sehingga makanan pun berkurang. Dinosaurus termasuk hewan yang berdarah dingin, sehingga mereka tidak tahan terhadap perubahan iklum yang mulai mendingin. Dinosaurus yang terakhir punah pada kira-kira 60 juta tahun yang silam.

                Datanglah kemudian zaman Mammalia (binatang menyusui) yang mungkin ikut mempercepat musnahnya Dinosaurus karena mereka melalap telur-telur Dinosaurus yang dirasanya sangat lezat.

                Demikian keadaan bumi berubah terus. Iklim di beberapa tempat menjadi kering, sehingga banyaklah hutan-hutan yang mati dan lenyap. Mulailah tumbuh padang-padang rumput yang luas. Hewan Eohippus yang pada masa 50 juta tahun yang silam sebesar musang, setelah berabad-abad kemudian berkembang menjadi setengah kuda atau Mesohippus. Mesohippus yang gemar makan rumput dan semak-semak berkembang terus dan menjadi hampir kuda atau Protohippus. Lama kelamaan binatang itu menjadi besar sampai mencapai bentuknya yang sempurna seperti sekarang yang kita kenal sebagai kuda. Jari-jarinya yang banyak menjadi lenyap, dan sampai sekarang terlihat  di bawah kulit kakinya terdapat tulang-tulang kecil, yang menandakan bahwa nenek moyangnya pernah berjari lebih dari satu. Binatang-binatang lainnya seperti gajah, harimau, beruang dan lainnya mengalami proses yang sama sehingga mencapai bentuknya yang kita lihat sekarang.

                Menurut penelitian para ahli, manusia purba mulai hidup di bumi kira-kira 2 juta tahun yang lalu dan tinggal di gua-gua. Tetapi menurut ajaran agama, manusia sempurna yaitu Nabi Adam diciptakan Tuhan.